PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi dapat mendorong terjadinya
kemajuan ilmu pengetahuan dan sebaliknya kemajuan ilmu pengetahuan dapat
melahirkan berbagai macam fasilitas teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah membawa banyak dampak yang besar bukan hanya bagi manusia juga
terhadap lingkungan sekitar dengan berbagai aspek kehidupannya.
Pendidikan adalah salah satu bidang yang paling
besar mendapat pengaruh dari kemajuan teknologi. Dengan adanya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal untuk dapat menghasilkan lulusan yang bermutu dan berkualitas. Sekolah
sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara maksimal dalam semua mata pelajaran, termasuk di dalamnya
mata pelajaran Biologi. Mutu pendidikan pada lingkup sekolah dapat diukur dari
segi tertentu, misalnya apakah para siswa menunjukkan hasil yang memuaskan
dalam penguasaan materi setelah proses pembelajaran.
Dalam
proses pembelajaran seorang guru harus merumuskan tujuan pengajaran untuk
tercapainya tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantar para
siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral,
maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai makhluk sosial (Sudjana, 2005 :
1). Dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut diper
lukan beberapa komponen, dan salah satu komponen utamanya adalah guru sebaiknya dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam dalam kegiatan belajar mengajar, agar tercipta komunikasi antara guru dan siswa. Komunikasi guru dan siswa akan berjalan lancar apabila seorang guru dapat menguasai teknik dan cara berkomunikasi yang baik dengan memanfaatkan alat bantu yang disebut media.
lukan beberapa komponen, dan salah satu komponen utamanya adalah guru sebaiknya dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam dalam kegiatan belajar mengajar, agar tercipta komunikasi antara guru dan siswa. Komunikasi guru dan siswa akan berjalan lancar apabila seorang guru dapat menguasai teknik dan cara berkomunikasi yang baik dengan memanfaatkan alat bantu yang disebut media.
Dalam
makalah ini akan dibahas tentang penggunaan media animasi dalam proses
pembelajaran biologi. Dengan penggunaan media animasi ini diharapkan komunikasi
antara guru dan murid dalam proses pembelajaran dapat meningkat, sehingga
proses pembelajaran bisa maksimal, dan dapat mengatasi kesulitan dalam
pembahasan materi, guna yang berakibat kepada peningkatan hasil belajar
1.2 Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan media dan media
pembelajaran dengan animasi?
2.
Jelaskan
tujuan dari proses pembelajaran dengan media animasi ?
3.
Jelaskan kelemahan serta kelebihan media
animasi dalam proses pembelajaran biologi ?
4.
Bagaimana
dengan kecocokan media animasi dengan atribut inovasi ?
1.3 Tujuan
1.
Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan media dan media animasi dalam pembelajaran pembelajaran
2.
Menjelaskan
tujuan dari proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi
3.
Membandingkan
kelemahan serta kelebihan penggunakan media animasi dalam proses pembelajaran
biologi
4.
Mendeskripsikan
kecocokan media animasi dilihat dari atribut inovasi
1.4 Sistematika Penulisan
KATA
PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan Makalah.
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
media dan media pembelajaran Animasi
2.2
Tujuan
pembelajaran dengan menggunakan media animasi
2.3
Kelemahan
dan kelebihan media animasi terhadap pembelajaran biologi
2.4 Media animasi dilihat
dari atribut Inovasi
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Media
dan Media Pembelajaran Animasi
2.1.1
Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata ‘medium’ yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Selain
pengertian di atas berikut ini penulis sajikan beberapa pengerian media menurut
beberapa ahli:
a.
Media
adalah semua bentuk perantara yang dipakai untuk penyebar ide, sehingga ide
atau gagasan itu sampai pada penerima (Santoso S Hamidjaya dalam Ahmad Rohani, 1997:
2).
b.
Media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar (Gagne dalam Arief S Sadiman, 2003: 6)
c.
Media
adalah segala benda yang dimanipulasi,
dilihat, didengar, dan dibicarakan beserta instrument yang digunakan
dalam kegiatan tersebut (NEA: National
Education Associatian dalam Ahmad Rohani, 1997: 2)
d.
Media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Briggs dalam Arief
Sadiman, 2003: 2).
Media dapat diartikan sebagai sumber belajar dan
sebagai alat bantu. Apabila media sebagai sumber belajar maka manusia, ataupun
segala sesuatu yang menyebabkan pengetahuan dari peserta didik bertambah dapat
dikatakan sebagai media. Sedangkan media dapat dikatakan sebagai alat bantu
dalam proses belajar karena sebagaimana yang kita tahu media dapat membantu
tugas guru dalam menyampaikan bahan pelajaran, sehingga memudahkan siswa dalam
menyerap materi-materi yang dianggap sulit atau abstrak.
2.1.2
Media Pembelajaran
Animasi
Media
pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu
berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka
mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks
dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Sehingga
media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap
materi pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan
sekarang adalah media pembelajaran berbasis computer.
Animasi
merupakan gambar bergerak yang merupakan imbas dari kemajuan IPTEK. Penggunaan
animasi tidak lepas dari peran komputer. Animasi dapat dihasilkan melalui
grafik 3D maupun 2D. Penggunaan animasi dengan bantuan komputer sebagai media
pembelajaran memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah dapat menambah
kesan realisme dan merangsang siswa untuk merespon dengan adanya warna dan
grafik (Latuheru, 1988:122).
Animasi
yang ada membuat siswa lebih mengingat materi lebih lama, gambar-gambar yang
ada dapat memperjelas materi yang belum dipahami. Tetapi apabila penggunaannya
tidak sesuai maka animasi juga dapat mengalihkan perhatian dari substansi materi yang disampaikan ke
hiasan animatif yang justru tidak penting. Media animasi ini disampaikan dengan
menggunakan bantuan komputer.
2.2
Tujuan
Pembelajaran dengan menggunakan Media Animasi
Berdasarkan hasil penelitian Emelda
Marzuki mengenai Pengaruh Animasi Multimedia dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Terhadap Penguasaan Materi Biologi Siswa (Studi
eksperimental pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Bandar Lampung TP 2008/2009)
menjelaskan bahwa penggunaan animasi multimedia dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan
materi pokok Sistem Peredaran Darah oleh siswa dan penguasaan materi pokok
Sistem Peredaran Darah oleh siswa pada penggunaan animasi multimedia dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibanding tanpa
menggunakan animasi multimedia.
Puryaningsih (2008) dalam hasil
penelitiannya juga menunjukkan Penggunaan Media Animasi yang
Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Awal dalam Pembelajaran
Biologi Umum(studi eksperimen pada mahasiswa semester 1 jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Universitas Palangkaraya Tahun Pelajaran . 2007/2008 memilikipengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, sertamenunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkanmenggunakan
media animasi lebih tinggi daripada siswa yang
dibelajarkan tanpa menggunakan media animasi. Penggunaan media animasi
prestasi belajar mahasiswa lebih baik dari pada menggunakan modul, penelitian
membuktikan bahwa ada interaksi antara motivasi berprestasi dengan kemampuan
awal terhadap prestasi belajar biologi umum
2.3
Kelemahan dan
Kelebihan Media Animasi Terhadap Pembelajaran Biologi
Dalam
metode pembelajaran menggunakan animasi ini
tentunya ada hal-hal yang dianggap menguntungkan dan hal-hal yang
dianggap kelemahan.
2.3.1
Kelemahan
1.
Mememerlukan kreatifitas dan
ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain
animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran
2.
Memerlukan software khusus untuk
membukanya
3.
Guru sebagai komunikator dan fasilitator
harus memiliki kemampuan memahami
siswanya, bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha
belajar dari mereka atau penyajian
informasi yang terlalu banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa.
2.3.2
Kelebihan
1. Memudahkan
guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup kompleks dalam
kehidupan, misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah
dan proses lainnya.
2. Memperkecil
ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan dan mikroba.
3. Memotivasi
siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa terutama
animasi yang dilengkapi dengan suara.
4. Memiliki
lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan
unsur audio dan visual.
5. Bersifat
interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon
pengguna.
6. Bersifat
mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa
sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
2.4
Media
Animasi Dilihat Dari Atribut Inovasi
2.4.1
Atribut Inovasi
1. Keuntungan
relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan
bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, atau
mungkin dari faktor status social (gengsi), kesenangan, kepuasan, atau karena
mempunyai komponen yang sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima makin
cepat tersebarnya inovasi.
2. Kompatibel
(compatibility)
ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu,
dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma
yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai
dengan norma yang ada.
3. Kompleksitas
(complexity)
ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima.
Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan
cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan
oleh penerima akan lambat proses penyebarannya.
4. Trialabilitas
(trialability)
ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi
yantg dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak
dapat dicoba lebih dulu..
5. Dapat
diamati (observability) ialah mudah tidaknya diamati
suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat
diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya,
akan lama diterima oleh masyarakat.
2.4.2
Media Animasi
dalam Atribut Inovasi
Pembelajaran
dengan menggunakan media animasi dilihat dari 5 atribut.
1. .Keunggulan
relatif
Mempermudah siswa dalam memahami materi
2.
Compatibilty
Sesuai dengan kebutuhan siswa. Sesuai
dengan kemajuan perkembangan teknologi yang semakin pesat
3.
Tingkat kesukaran
Yaitu bagaimana seorang Guru dalam mencari animasi yang
sesuai antara materi yang dijelaskan dengan video animasi yang di tampilkan.
4.
Observability
Animasi dapat diamati secara
langsung oleh siswa yang sudah disajikan oleh Guru. Ini dapat dilihat dari
dapat atau tidaknya siswa menunjukkan bagian yang ditunjukkan oleh animasi.
5.
Trialbility
Dapat
dicoba pada suatu sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana sekolah yang
lengkap untuk menunjang suatu pendidikan di sekolah tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media pembelajaran
merupakan alat bantu untuk memudahkan dan mendukung proses pembelajaran dalam
upaya mempermudah tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Media animasi
merupakan media yang sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran biologi.
Banyak kelebihan-kelebihan yang ditimbulkan, salah satunya memudahkan guru
untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup kompleks dalam kehidupan,
misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah dan proses
lainnya. Namun pembelajaran dengan media animasi pula terdapat kelemahan salah satunya adalah sulitnya dalam
pembuatan media.
3.2 Pesan
Dalam
penulisan makalah ini banyak kekurangan-kekuarangan yang harus diperbaiki dan
ditambahkan. Kekurangan tersebut dikarenakan keterbatasan bahan dan waktu.
Penulis berharap pihak lain dapat membantu untuk memberikan ide dan
masukan-masukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Daftar
Pustaka
Artawan Rudi
Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan
Animasi .Blog On 08 Juni 2011.
Wordpress (07-01-2012)
Modul, Karakteristik dan Strategi Inovasi
Pendidikan . pdf (22-11-2011)
Sutawijaya .A Eka. Skripsi Meningkatkan Hasil Belajar tentang Struktur dan Fungsi Sel menggunakan media Animasi Pada
siswa Kelas XI semester I di SMA
pasundan 1 Cimahi. 2009. Universitas
Pasundan. Bandung
No comments:
Write komentar