I.
PENDAHULUAN
Dalam
ekosistem terdapat salah satu komponennya yang berperan sebagai penyedia
oksigen, yang disebut juga dengan istilah produsen, misalnya Lumut yang dapat
hidup di hampir semua tempat, mulai dari Kutub Utara melintasi daerah tropis
hingga daerah Kutub Selatan
Hal ini karena Kingdom Plantae
atau dunia tumbuhan mempunyai ciri-ciri umum:
Ø Organisme eukariot multiseluler
Ø Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
Ø Mempunyai klorofil a dan b, sehingga dapat
berfotosintesis.
Ø Mampu
menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
Ø Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental
Kingdom Plantae mempunyai
anggota kurang lebih 500.000 spesies.
Dasar pengelompokan struktur
tubuh antara lain adalah :
1)
Habitus tumbuh (tegak,menjalar,dsb)
2)
Struktur organ tubuh (akar,batang dan daun)
3)
Tipe ikatan pembuluh (konsentris,kolateral,dsb)
4)
Keberadaan jaringan pengangkut
5)
Kedudukan, bentuk, ukuran dan tulang daaaun
6)
Alat reproduksi dan cara reproduksi
Berdasarkan alat
perkembangbiakannya, Kingdom Plantae digolongkan menjadi 2 yaitu Kormophyta
berbiji (Spermatophyta) dan Kormophyta berspora (Cryptogamae)
II.
BRYOPHYTA
Jumlah tumbuhan lumut(Bryophyta)
di muka bumi sekitar 25.000 spesies. Memiliki susunan tubuh lebih kompleks
dibandingkan dengan Thallophyta.
A. Ciri-ciri umum :
1)
Multiseluler,bentuk tubuh pipih
2)
Dinding selnya tersusun dari zat selulosa
3)
Melekat pada substrat dengan tinggi antara 2 cm sampai
dengan 20 cm
4)
Hanya terdapat pertumbuhan memanjang, pada ujung batang
terdapat sel pemula.
5)
Struktur anatomi organ tubuh :
a.
Akar :
Terdiri atas selapis sel, kadang
dengan sekat yang tidak sempurna.
Berupa rizoid yang tampak
seperti benang-benang, berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam-garam mineral.
b.
Batang,dilihat
secara melintang tampak bagian-bagian sebagai berikut :
1)
Selapis sel kulit, beberapa sel di antaranya membentuk
rizoid-rizoid epidermis
2)
Lapisan dalam, tersusun atas beberapa lapisan sel yang
disebut korteks
3)
Silinder pusat,terdiri dari sel-sel parenkimatik yang
memanjang yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut
c. Daun :
Tersusun atas satu lapis sel,kecuali ibu tulang daun.
Kloroplas berbentuk seperti
jala. Terdapat sel-sel mati dengan penebalan dinding berbentuk spiral yang
berfungsi sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan.
6)
Struktur
sporofit :
Sporofit tumbuh pada gametofit
yang hijau menyerupai daun.
Memiliki klorofil, sehingga
dapat berfotosintesis, selain mendapat makanan dari gametofit tempatnya
menempel.
B. Reproduksi :
Reproduksi tumbuhan
lumut terjadi secara Generatif (seksual) dan Vegetatif (aseksual)
a)
Reproduksi
secara Generatif :
Organ-organ
kelamin tumbuh berkembang di ujung tunas. Organ
kelamin jantan penghasil sperma disebut Antheridium(gametangia
jantan) yang berbentuk bulat. Organ kelamin betina penghasil ovum atau sel
telur disebut Arkegonium ( gametangia betina)
Berdasarkan
letak gametangianya, lumut dibedakan menjadi 2,yaitu:
1.
Lumut berumah satu (homotalus), bila anteridium dan
arkegonium terletak dalam satu individu. Contoh : Lumut daun (Musci)
2.
Lumut berumah dua (heterotalus), bila dalam satu
individu terdapat anteridium atau arkegonium saja.Contoh : Lumut hati
(Hepaticae)
Pembuahan
hanya berlangsung di dalam air, yang dapat dalam bentuk air hujan, air mengalir
atau bahkan lapisan embun tipis , sewaktu anteridium basah, maka sperma dilepaskan
Sperma
akan menuju ke arkegonium. Diantara beberapa sperma yang dapat mencapai sel
telur dasar organ kelamin betina, hanya satu yang membuahi sel telur itu.
Sehingga terbentuklah tumbuhan spora
(Sporofir), yang tumbuh di ujung tumbuhan tua.
b)
Reproduksi
secara Vegetatif :
Pada sporofit trdapat badan
penghasil spora yang disebut sporogonium,
dengan bagian-bagian sebagai berikut :
a.
vaginula, kaki yang dilindungi sisa dinding arkegonium
b.
seta, tangkai
c.
apofisis, ujung seta yang membesar yang merupakan
peralihan dari tangkai dan sporangium
d.
sporangium, kotak spora
e.
kaliptra, tudung yang berasal dari tudung arkegonium
sebelah atas
C. Metagenesis :
Pada
umumnya tumbuhan Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dalam
hidupnya, yaitu merupakan pergantian antara fase vegetatif (generasi
sporofit=penghasil spora) dan fase generatif (generasi gametofit =
penghasil gamet)


![]() |
![]() |
THALLUS PROTONEMA
![]() |
![]() |












ZIGOTE ZIGOTE
![]() |
|||
![]() |
|||
EMBRIO EMBRIO
![]() |
|||
![]() |
|||
SPOROGONIUM SPOROGONIUM
![]() |
|||
![]() |
|||
SPORANGIUM SPORANGIUM
![]() |
|||||
|
|||||
![]() |
|||||


SPORA SPORA
METAGENESIS
HEPATICEAE METAGENESIS
MUSCI
D. Klasifikasi :
Berdasarkan
bentuk / morfologi serta sifat hidup lainnya, dapat dikelompokkan 3 kelas,
yaitu lumut hati, lumut daun dan lumut
tanduk
Tabel Klasifikasi Bryophyta
No.
|
Klas
|
Ordo
|
Familia
|
Spesies
|
1.
|
Hepaticeae (lumut
hati)
|
Marchantiales
|
Marchantiaceae
|
Marchantia polymorpha
|
2.
|
Musci (lumut daun)
|
Bryales
Sphagnum
|
Polytrichaceae
Sphagnaceae
|
Polytrichum commune
Sphagnum fimbriatum
|
3.
|
Antheropsida
(lumut tanduk)
|
Anthocerothales
|
Antherocerotaceae
|
Antheroceros leavis
|
Contoh Spesies Lumut hati
:
Marchantiaceae



Spesies Musci :
![]() |
![]() |
||||
![]() |
Polytricum commune Takakia ceratophylla Sphagnum

3
4
Struktur Tubuh
Bryophyta :
1.
batang
2.
daun

3.
seta
4.
sporogonium
5.
kaliptra
6.
rhizoid
1
Hepaticae(Lumut hati)
1.
rhizoid
2.
thalus
3.
antheridium
4.
arkegonium
6
Musci (lumut daun)

E. PERANAN BRYOPHYTA :
1. Sebagai
bahan obat-obatan :
a. Marchantia
polymorpha : sebagai obat
hepatitis
b. Sphagnum
sp. (lumut gambut) : sebagai pengganti
kapas
2. Dalam
ekosistem :
a.
Fontinalis
(lumut air): penyedia oksigen dalam ekosistem air tawar
b.
Sphagnum sp. :
Ribuan
generasinya yang mati tidak membusuk, melainkan menumpuk menjadi tanah
gambut,yaitu tanah organic yang di beberapa negara dapat dipotong dan dijadikan sebagai bahan bakar.Dalam
telaga lumut mati itu dapat tertimbun begitu tebal sehingga telaga berubah
menjadi rawa dan akhirnya menjadi daratan kering yang dapat ditumbuhi tanaman
baru.
c. Marchantia, sebagai obat penyakit hati (hepar).
PTERIDOPHYTA (PAKU-PAKUAN)
- Ciri- ciri Umum :
Tumbuhan paku telah merupakan tumbuhan
kormus sejati. Tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang dan
daun
Tumbuhan paku meliputi sekitar 10.000
spesies
- Ciri-ciri Khusus :
§
Organ peresap berupa :
a.
Rhizoid, pada generasi gametofit
b.
Akar serabut, pada generasi sporofit
Struktur anatomi akar :
Ø
Pada bagian ujungnya dilindungi oleh kaliptra
Ø
Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar,
berbentuk bidang empat yang aktivitasnya keluar membentuk kaliptra, sedangkan
ke dalam membentuk sel-sel akar
Ø
Pada silinder pusat terdapat fasis (berkas
pembuluh angkut) bertipe konsentris, artinya xilem
(pembuluh kayu) dikelilingi floem
(pembuluh tapis).
§
Batang berupa
a.
Prothalium, pada generasi gametofit
b.
Batang sejati, pada generasi sprorofit.
Terutama berupa
rizhoma, kecuali pada Alsophila glauca
atau Cyathea berupa batanh tegak di
permukaan tanah.
Struktur
anatomi batang :
Ø
Epidermis,
mempunyai jaringan penguat yang terdiri atas sel-sel sklerenkim.
Ø
Korteks, banyak
mengandung lubang (ruang-ruang antar sel).
Ø
Silinder
pusat, terdiri atas xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut
bertipe konsentris.
§
Daun
Berdasarkan pada ukurannya, dibedakan
menjadi 2 yaitu :
a.
Makrofil,
berukuran besar dan tipis. Sudah mempunyai bagian-bagian seperti tangkai daun,
tulang daun, epidermis dan mesofil.
b.
Mikrofil,
berukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut.
Berdasarkan pada fungsinya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a.
Tropofil, yaitu
daun yang bertugas menyelenggarakan
fotosintesis
b.
Sporofil, yaitu
daun yang berfungsi menghasilkan spora.
Spora berkumpul dalam kotak spora (sporangium).
Sporangium berkumpul dalam badan yang disebut sorus.
Sorus yang masih muda terlindung oleh suatu selaput
yang disebut indisium.
Setiap sporangium dikelilingi oleh sederetan sel yang
membentuk bangungan seperti cincin disebut annulus,
yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran spora.

|
|
|

sorus
daun sporofil dengan beberapa sorus

daun muda yang
menggulung
§
Generasi Sporofit lebih dominan daripada
generasi Gametofit.
Generasi
sporofit dikenal sebagai Tumbuhan Paku
§
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan,
tumbuhan paku dapat dibagi menjadi 3 golongan :
a.
Paku
homospor/isospor : menghasilkan spora yang sama besar dan sama jenisnya.
Contoh : Lycopodium sp (paku
kawat)
b.
Paku
heterospor : menghasilkan dua macam spora, yaitu spora besar (makrospora =
spora betina ) dan spora kecil (mikrospora = spora jantan).
Contoh : Selaginella (paku
rane), Marsilea crenata (semanggi).
c.
Paku peralihan
: menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi jenisnya
berbeda.
Contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda)
- Reproduksi
Tumbuhan Paku
bereproduksi secara vegetatif dengan
rhizoma dan membentuk spora, sedangkan secara generatif melalui pembentukan
gamet.
Tumbuhan Paku
mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis,
yaitu pergiliran keturunan antara generasi sporofit (penghasil spora)
dengan generasi gametofit (penghasil gamet)
Metagenesis Pteridophyta :
1.
Generasi
Sporofit :
Sporofit Paku adalah tumbuhan paku dewasa seperti umumnya kita lihat,
yang berumur lebih lama dibandingkan
gametofit.Sporofit dapat tumbuh, dan betunas yang merupakan reproduksi secara
seksual.Spora dihasilkan oleh kotak spora yang disebut sporangium. Sporangium berkumpul
dalam suatu badan yang disebut Sorus yang
terdapat dalam daun sporofil. Spora keluar dari sporangium bila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru yang berbentuk seperti hati yang disebut protalium.
2.
Generasi
Gametofit :
Protalium adalah generasi
gametofit yang membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan yang
menghasilkan spermatozoa dan arkegonium sebagai alat kelamin betina yang
menghasilkan ovum.Hasil fertilisasi antara sperma dan ovum menghasilkan zigot,
yang tumbuh menjadi tumbuhan paku baru yang memiliki akar, batang dan daun.
Daur
Pertumbuhan spora Pteridophyta

Skema
metagenesis Paku Homospor
SPORA
![]() |


ANTHERIDIUM ARKHEGONIUM


SPERMATOZOID OVUM
![]() |
![]() |
ZIGOTE
![]() |
EMBRIO
![]() |
TUMBUHAN
PAKU
![]() |
SPOROGONIUM
![]() |
SPORANGIUM
![]() |
SEL INDUK
SPORA
![]() |
SPORA


![]() |
|||||||
![]() |
![]() |
![]() |
|||||

![]() |
![]() |
![]() |



![]() |
SPERMATOZOID OVUM SPERMATOZOID OVUM
![]() |
![]() |
ZIGOTE ZIGOTE
![]() |
![]() |

![]() |





![]() |



SEL
INDUK SEL
INDUK SEL INDUK SPORA

![]() |
![]() |
MIKROSPORA MAKROSPORA SPORA SPORA
METAGENESIS TUMBUHAN PAKU HETEROSFOR METAGENESIS TUMBUHAN PAKU PERALIHAN
- Klasifikasi
Berdasarkan
ciri tubuhnya, tumbuhan Paku dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
1.
Kelas
Psilophytinae (Paku telanjang ),dikatakan paku telanjang karena tidak
berdaun,atau daunnya kecil. Banyak yang ditemukan dalam bentuk fosil. Contoh
spesies yang masih hidup : Psilotum sp.
2.
Kelas
Lycopodinae (Lycopsida), berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium
muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus. Batangnya berbentuk
kawat. Contoh spesies : Lycopodium,
Selaginella
3.
Kelas
Equisetinae (Spenopsida), memiliki
daun kecil, tunggal, tersusun melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus
berbentuk kerucut. Contoh spesies : Equisetum,
Calamites
4.
Kelas Filicinae,
memiliki paling banyak spesies.
Contoh spesies
: Adiatum cuneatum (suplir), Plathycerium sp. (tanduk rusa), Masilea crenata
Contoh – contoh spesies

paku tiang





Marsilea
crenata

- Peranan Pteridophyta
Tumbuhan Paku
mempunyai peranan dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut :
1. Tanaman hias
:
Ø
Adiatum
cuneatum
Ø
Asplenium
nudus
Ø
Selaginella
wildenowii
2.
Bahan obat :
Ø
Lycopodium
clavatum
Ø
Aspidium
filix-mas
Ø
Dryopteris
filix-mas
3.Pupuk hijau :
§
Azolla
pinata yang bersimbiosis dengan Anabaena
azollae
4.Sayuran :
§
Marsilea
crenata (semanggi)
5.Media tanam,
yaitu sebagai tempat tumbuhnya tanaman anggrek.
Perbedaan Bryophyta dengan Pteridophyta
No.
|
Ciri-ciri
|
Bryophyta
|
Pteridophyta
|
1.
|
Ukuran tubuh
|
Kurang dari 15 cm
|
Umumnya 1m, spesies tertentu ada yang berukuran 12 m
|
2.
|
Struktur tubuh
|
Akar berupa rhizoid, berdaun sisik, tidak memiliki batang
|
Memiliki akar, batang dan daaaaaaun sejati
|
3.
|
Jaringan pembuluh
|
Tidak ada
|
Floem dan xylem
|
4.
|
Fase dominan
|
Gametofit (n)
|
Sporofit (2n)
|
5.
|
Tumbuhan dewasa
|
Berupa gametofit
|
Berupa sporofit
|
6.
|
Gametofit dewasa
|
Thalus sederhana, hidup bebas dan dapat berfotosintesis
|
Prothalus, hidup bebas dan berfotosintesis
|
7.
|
Sporofit dewasa
|
Tergantung pada gametofit
|
Memiliki akar, batang dan daun sejati
|
KLASIFIKASI KORMOPHYTA BERSPORA
KELAS
|
ORDO
|
FAMILIA
|
SPESIES
|
NAMA LOKAL
|
BRYOPHYTA
|
||||
Hepaticeae
Musci
|
Anthocerotales
Marchantiales
Jungermaniales
Andraeles
Sphagnum
Bryales
|
Anthocerotaceae
Marchantiaceae
Acrogynaceae
Andraceae
Sphagnaceae
polytrichaceae
|
Anthoceros laevis
Marchantia Polymorpha
Marchantia geminata
Plagiochila asplenoidea
Andraea petrophila
Sphagnum fimbriatum
Sphagnum squarosum
Sphagnum ruppinense
Polytrichum commune
Pogonatum cirrhatum
|
|
PTERIDOPHYTA
|
||||
Psilophtinae
Equisetinae
Paku ekor kuda
Lycopodiinae
Paku kawat
Filicinae
· Eusporangiatae
· leptosporangiatae
|
Psilotales
Equisetales
Lycopodiales
Selaginellales
|
Psilotaceae
Equisetaceae
Lycopodineae
Selaginellaceae
Maraticeae
Schizaeaceae
Gleicheniaceae
Hymenophyaceae
Cyatheaceae
Davalliceae
Aspidiaceae
Aspleniaceae
|
Psilotum nudum
Equisetum debile
Equisetum arvense
Lycopodium cernum
Lycopodium clevatum
Selaginella widenowii
Christensenia aesculifolia
Lygodium circinnatum
Gleichenia linearis
Hymenophillum austrolle
Alsophila glauca
Davallia trichomanoides
Aspidium filix – mas
Asplenium nidus
|
Paku rane
Paku resam
paku tiang
Paku sarang burung
|
KORMOFITA BERBIJI
(SPERMATOPHYTA)
Tumbuhan
berbiji atau spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai cirri
khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang
berasal dari bakal biji, dan di dalamnya mengandung calon individu baru yaitu,
lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terlebih dahulu terjadi peristiwa
penyerbukan atau persarian yang diikuti
oleh pembuahan.
Ciri-ciri Spermatophyta
1.
Mempunyai akar batang, dan daun sejati lengkap dengan
berkas pengangkutnya sehingga merupakan kelompok tumbuhan trakheophyta;
2.
Mempunyai alat perkembangbiakan yang jelas antara jantan dan betina berupa
bunga atau strobilus, dan dalamnya terkandung embrio;
3.
Generasi sporofitnya berupa tumbuhan dan generasi
gametofit berupa bunga.
KLASIFIKASI
Berdasarkan kondisi bijijnya
(letak bakal biji), Spermatophyta
digolongkan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
A. GYMNOSPERMAE
Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan
yang berbiji terbuka, di mana bakal biji tidak dibungkus oleh daun buah, tetapi
menempel pada daun buah.
I. Ciri-Ciri Umum Gymnospermae :
Ciri morfologi, antara lain sebagai berikut :
1.
Berakar tunggang;
2.
Batang tidak bercabang atau bercabang, berkayu, dan
tumbuh tegak ke atas;
3.
Berdaun sempit, tebal, dan kaku seperti jarum;
4.
Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan
serbuk sari terdapat dalam bagian yang lain (mikrosporofil), daun buah
penghasil dan badang penghasil serbuk sari terpisah, dan masing-masing disebut
dengan strobillus.
Ciri-ciri
anatomi meliputi sebagai berikut :
1.
Akar berkambium dan mempunyai kaliptra;
2.
Batang berkambium dan mempunyai floeterma atau sarung tepung; yaitu endodermis yang mengandung zat
tepung.
3.
Pembuahan tunggal selang waktu antara penyerbukan
dengan pembuahan relatif lama;
4.
Berkas pembuluh angkut belum berfungsi secara sempurna
karena masih berupa tracheid.
II. Reproduksi :
Gymnospermae
bereproduksi secara generatif dengan biji,
jarang bereproduksi secara vegetatif alami. Siklus hidupnya dan
gambar strobilus jantan dan betina dapat dilihat pada skema berikut .

serbuk sari (mikrospora) makrospora
(dalam bakal biji)


buluh serbuk
sari arkegonium








mikrosporofil makrosporofil Gambar Strobilus
(daun buah) pada pohon
pinus
(b) Strobilus jantan
Skema 1
Siklus hidup Gymnospermae (c)
Strobilus betina

Beberapa jenis Gymnospermae :


1. Cemara angin 2.
Melinjo (Gnetum gnemon)


3. Cemara 4. Pakis haji
(Cycas rumphii)
Manfaat Gymnospermae
1) Sebagai bahan untuk
industri kertas, korek api, dan
perabot rumah tangga : pinus
(Pinus merkusii) dan
damar (Agathis alba)
2) Sebagai tanaman hias
: pakis haji (Cycas rumhpii)
3) Sebagai bahan obat :
balsam (Abies balsamea)
4) Sebagai bahan terpentin
: getah
pinus
5) Sebagai bahan makanan
: melinjo (Gnetum gnemon)
B.
ANGIOSPERMAE
atau MAGNOLIOPHYTA (Tumbuhan Biji Tertutup)
Angiospermae adalah kelompok tumbuhan
yang mempunyai biji tertutup oleh daging buah. Kelompok tumbuhan ini mempunyai
jumlah spesies yang paling besar.
I. Ciri-Ciri Umum Angiospermae :
Ciri-ciri morfologis tumbuhan Angiospermae
ini, antara lain adalah :
1.Merupakan
kromofita sejati, mempunyai akar, batang, dan daun sejati;
2. Memiliki bunga yang sesungguhnya, yaitu bunga yang telah memiliki
kelopak, mahkota, benangsari, dan putik;
Bunga dengan bakal biji yang terlindung
dalam bakal buah
3.
Daun tunggal atau majemuk dengan bentuk daunnya pipih, lebar, dan memilki
sistem pertulangan daun beraneka ragam ( a.l.menjari,menyirip);
4.
Struktur akarnya berupa akar tunggang dan akar serabut;
5.
Batang ada yang bercabang, ada yang tidak bercabang;
6.
Pembuahan ganda, pembentukan embrio, dan endosperma berlangsung dalam waktu
yang hampir bersamaan
II.
Reproduksi :

III.
Klasifikasi :
Tumbuhan Angiospermae berdasarkan perbedaan
struktur generatif (jumlah keping biji} serta struktur vegetatifnya (akar,
batang dan daun) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledonae (Liliopsida)
dan Dicotyledonae (Magnoliopsida).
Tabel Perbedaan
Dikotil dan Monokotil
Faktor pembeda
|
Dikotil
|
Monokotil
|
Akar
|
tersusun dalam sistem akar tunggang
|
tersusun dalam sistem akar serabut
|
Batang dan akar
|
mempunyai kambium sehingga dapat membesar
|
tidak mempunyai kambium sehingga tidak dapat membesar
|
Daun
|
susunan tulang daun menyirip dan menjari
|
susunan tulang daun sejajar atau melengkung
|
Bunga
|
jumlah bagian bunga umumnya 4, 5 atau kelipatannya
|
jumlah bagian bunga umumnya 3 atau kelipatannya
|
Biji
|
saat berkecambah membelah dua memperlihatkan 2 daun lembaga
(kotiledon)
|
saat berkecambah tetap utuh, tidak membelah / memiliki satu kotiledon
|
Ujung akar lembaga
|
tidak mempunyai sarung pelindung
|
mempunyai sarung pelindung yaitu koleoriza
|
Ujung pucuk lembaga
|
tidak mempunyai sarung pelindung
|
mempunyai sarung pelindung yaitu koleoptil
|
I.
Kelas
Monocotyledonae (Liliopsida)
Anggota monokotil yang telah teridentifikasi
terdapat sekitar 50.000 spesies, yang kebanyakan merupakan tumbuhan herba
semusim atau tahunan, tetapi ada beberapa yang berupa pohon ( contohnya
kelapa).




Pandan Musa paradisiaca Cyperus rotundus Oryza sativa
(pisang) (rumput
teki ) (padi)
Beberapa jenis Orchidaceae
:



Anggrek
tanah (Spathoglottis plicata) Catlea Anggrek bulan (Phalaeonopsis amabilis)
Contoh famili
tumbuhan monokotil (Tumbuhan berkeping
satu) :
a. Palmae/ Arecaceae (pinang-pinangan) : kelapa (Cocos nucifera) dan pinang (Areca
catheu),gebang ( Corypha utan),Lontar
(Borassus sudaica),salak (Salacca edulis),aren (Angenga pinata)
b. Graminae/Poaceae (rumput-rumputan) :
padi (Oryza sativa ) dan jagung (Zea mays),tebu (Saccharum officinarum), alang-alang (Imperata cylindrica),rumput teki (Cyperus rotundus)
c. Musaceae (pisang-pisangan)
: pisang (Musa pradisiaca)
d. Orchidaceae (anggrek-anggrekan) :
anggrek bulan (),Vanda/Anggrek tanah (Spathoglottis plicata),
e. Zingiberaceae (jahe-jahean) :
jahe (Zingiber officinale),
laos (Alpina galanga)
f. Liliaceae
: lili (Lilium sp.),Agave (Agave sisalana),bawang
merah (Allium ascolonicum ), bawang putih (Allium sativum),lidah buaya (Aloe vera),lidah mertua (Sanseviera)
g. Aracae (Talas-talasan) : Iles-iles (Amorphophallus variabilis),keladi (Colocasia esculentum), Anthurium (Anthurium ferrierense)
h. Pontederiaceae : Eceng gondok (Eichhornia crassipes )
i. Amaryllidaceae : sedap
malam ( Polianthes tuberosa), Bakung
(Crinum asiaticum)
j. Cannaceae : ganyong (Canna hybrida)
k. Pandanaceae
: Pandan (Pandaus tectorius)
II.
Kelas
Dicotyledonae (Magnoliopsida)
Kelompok
tumbuhan memiliki ciri-ciri yaitu dua keping biji (kotiledon), tulang daun
menjari atau menyirip, batang memiliki kambium untuk pertumbuhan
membesar/melebar,system perakaran serabut dan jumlah kelopak bunga kelipatan 4
(empat) atau 5(lima).
Beberapa contoh famili tumbuhan dikotil (Tumbuhan berkeping dua) :
a. Euphorbiaceae (jarak-jarakan)
: ubi kayu (Manihot utilisima), dan
jarak(Ricinus comunis)
b. Solanaceae (terung-terungan) : tomat (Lycopersicum esculentum)dan tembakau (Nicotiana tabacum), kentang (Solanum tuberosum),kecubung ( Datura sp. ),terong (Solanum melongena), lombok (Capsicum annuum)
c. Myrtaceae (jambu-jambu) : jambu air (Eugenia aquea) dan
jambu biji (Psidium guajava).
d. Papilionaceae (kacang-kacangan) : kacang hijau (Phaseolus radiatus)kedelai dan kacang
buncis (Phaseolus vulgaris), kedelai
(Soya max), kacang tanah (Arachis hypogea), Turi (Sesbandia grandiflora).
e. Mimosaceae
(petai-petaian) : putri malu (Mimosa pudica),pete (Parkia
speciosa),pete cina/lamtoro (Leucaena
glauca).
f. Caesalpiniaceae (johar-joharan) : kembang merak (Caesalpinea pulcherima), Asam (Tamarindus
indica),flamboyant(Delonix regia).
g. Compositae
(komposite) :bunga matahari (Helianthus annus),selada ( Lactuca sativa),Aster
h. Nymphaeaceae
(sebangsa teratai) : teratai besar (Nelumbium
nelumbo)
i. Piperaceae
(sebangsa selada) : sirih (Piper betle),lada
(Piper nigrum)
j. Moraceae
(sebangsa murbei) : beringin (Ficus
benyamina), karet (Ficus elastica)
k. Magnoliaceae
( sebangsa cempaka) : Cempaka kuning (Michelia
champaca)
l. Annonaceae
(sebangsa sirsak) : srikaya (Annona
squamosa),sirsak (Annona muricata)
m. Anacardiaceae
: mangga (Mangifera indica), jambu monyet (Anacardium occidentale)
n. Malvaceae
(bangsa kapas) : bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis),waru (Hibiscus tiliaceus), kapas (Gossypium obtusipfolium)
o. Rutaceae
: jeruk keprok (Citrus nobilis), jeruk bali (Citrus
maxima),jeruk nipis (Citrus
aurantifolia)
p. Convolvulaceae : kangkung (Ipomea
aquatica), telo/ubi jalar (Ipomea
batatas)
q. Cactaceae (bangsa kaktus ) : kaktus ( Opunintia sp.)
r. Cucurbitaceae : mentimun (Cucumis
sativus), semangka (Citrullus
vulgaris),waluh/ labu (Cucurbita
moschata)
s. Labiatae : lavender (Lavandula offinalis), kumis kucing (Orthosiphon grandiflorus)
t. Rosaceae : mawar (Rosa hybrida), apel (Malus sylvestris), pir (Pyrus communis), arbei (Fragaria chiloensis)


Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) kaktus (
Opunintia sp.)


Teratai (Nelumbium nelumbo) sirih
(Piper betle)


Kembang merak (Caesalpinea
pulcherima). bunga matahari (Helianthus
annus)

kedelai (Soya max)


Aster mawar (Rosa
hybrida)

No comments:
Write komentar