Wednesday, 12 February 2014

Tumbuhan


 
      I.      PENDAHULUAN
Dalam ekosistem terdapat salah satu komponennya yang berperan sebagai penyedia oksigen, yang disebut juga dengan istilah produsen, misalnya Lumut yang dapat hidup di hampir semua tempat, mulai dari Kutub Utara melintasi daerah tropis hingga daerah Kutub Selatan
Hal ini karena Kingdom Plantae atau dunia tumbuhan mempunyai ciri-ciri umum:
Ø  Organisme  eukariot multiseluler
Ø  Mempunyai  dinding sel yang tersusun atas selulosa
Ø  Mempunyai  klorofil a dan b, sehingga dapat berfotosintesis.
Ø  Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
Ø  Embrionya  dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental
Kingdom Plantae mempunyai anggota kurang lebih 500.000 spesies.
Dasar pengelompokan struktur tubuh antara lain adalah :
1)      Habitus tumbuh (tegak,menjalar,dsb)
2)      Struktur organ tubuh (akar,batang dan daun)
3)      Tipe ikatan pembuluh (konsentris,kolateral,dsb)
4)      Keberadaan jaringan pengangkut
5)      Kedudukan, bentuk, ukuran dan tulang daaaun
6)      Alat reproduksi dan cara reproduksi
Berdasarkan alat perkembangbiakannya, Kingdom Plantae digolongkan menjadi 2 yaitu Kormophyta berbiji (Spermatophyta) dan Kormophyta berspora (Cryptogamae)


   II.      BRYOPHYTA
Jumlah tumbuhan lumut(Bryophyta) di muka bumi sekitar 25.000 spesies. Memiliki susunan tubuh lebih kompleks dibandingkan dengan Thallophyta.
A. Ciri-ciri umum :
1)      Multiseluler,bentuk tubuh pipih
2)      Dinding selnya tersusun dari zat selulosa
3)      Melekat pada substrat dengan tinggi antara 2 cm sampai dengan 20 cm
4)      Hanya terdapat pertumbuhan memanjang, pada ujung batang terdapat sel pemula.
5)      Struktur anatomi organ tubuh :
a.       Akar :
Terdiri atas selapis sel, kadang dengan sekat yang tidak sempurna.
Berupa rizoid yang tampak seperti benang-benang, berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan  menyerap air serta garam-garam  mineral.
b.      Batang,dilihat secara melintang tampak bagian-bagian sebagai berikut :
1)      Selapis sel kulit, beberapa sel di antaranya membentuk rizoid-rizoid epidermis
2)      Lapisan dalam, tersusun atas beberapa lapisan sel yang disebut korteks
3)      Silinder pusat,terdiri dari sel-sel parenkimatik yang memanjang yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut
c.       Daun :
Tersusun  atas satu lapis sel,kecuali ibu tulang daun.
Kloroplas berbentuk seperti jala. Terdapat sel-sel mati dengan penebalan dinding berbentuk spiral yang berfungsi sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan.
6)       Struktur sporofit :
Sporofit tumbuh pada gametofit yang hijau menyerupai daun.
Memiliki klorofil, sehingga dapat berfotosintesis, selain mendapat makanan dari gametofit tempatnya menempel.
            B. Reproduksi :
                            Reproduksi tumbuhan lumut terjadi secara Generatif (seksual) dan Vegetatif (aseksual)
a)    Reproduksi secara Generatif  :
Organ-organ kelamin tumbuh berkembang di ujung tunas. Organ  kelamin jantan penghasil sperma disebut Antheridium(gametangia jantan) yang berbentuk bulat. Organ kelamin betina penghasil ovum atau sel telur disebut Arkegonium ( gametangia betina)
Berdasarkan letak gametangianya, lumut dibedakan menjadi 2,yaitu:
1.      Lumut berumah satu (homotalus), bila anteridium dan arkegonium terletak dalam satu individu. Contoh : Lumut daun (Musci)
2.      Lumut berumah dua (heterotalus), bila dalam satu individu terdapat anteridium atau arkegonium saja.Contoh : Lumut hati (Hepaticae)
Pembuahan hanya berlangsung di dalam air, yang dapat dalam bentuk air hujan, air mengalir atau bahkan lapisan embun tipis , sewaktu anteridium basah, maka  sperma dilepaskan
Sperma akan menuju ke arkegonium. Diantara beberapa sperma yang dapat mencapai sel telur dasar organ kelamin betina, hanya satu yang membuahi sel telur itu. Sehingga terbentuklah tumbuhan spora  (Sporofir), yang tumbuh di ujung tumbuhan tua.

b)     Reproduksi secara Vegetatif :
               Pada sporofit trdapat badan penghasil spora yang disebut sporogonium, dengan bagian-bagian sebagai berikut :
a.       vaginula, kaki yang dilindungi sisa dinding  arkegonium
b.      seta, tangkai
c.       apofisis, ujung seta yang membesar yang merupakan peralihan dari tangkai dan sporangium
d.      sporangium, kotak spora
e.       kaliptra, tudung yang berasal dari tudung arkegonium sebelah atas
       

C. Metagenesis :
                        Pada umumnya tumbuhan Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dalam hidupnya, yaitu merupakan pergantian antara fase vegetatif (generasi sporofit=penghasil spora) dan fase generatif (generasi gametofit = penghasil gamet)






                                 SPORA                                                           SPORA






 


                              THALLUS                                                   PROTONEMA






 


                  TUMBUHAN LUMUT                                    TUMBUHAN LUMUT

ANTHERIDIUM                ARKHEGONIUM   ANTHERIDIUM      ARKHEGONIUM
                                                                             

SPERMATOZOID                          OVUM         SPERMATOZOID              OVUM

                              ZIGOTE                                                           ZIGOTE








 


                               EMBRIO                                                         EMBRIO








 
                 
                        SPOROGONIUM                                          SPOROGONIUM








 


                           SPORANGIUM                                             SPORANGIUM









PEMBELAHAN
MEIOSIS
 





 


SEL INDUK SPORA                                    SEL INDUK SPORA

                                 SPORA                                                           SPORA

METAGENESIS HEPATICEAE                     METAGENESIS MUSCI


D. Klasifikasi      :

   Berdasarkan bentuk / morfologi serta sifat hidup lainnya, dapat dikelompokkan 3 kelas, yaitu lumut hati, lumut  daun dan lumut tanduk

Tabel Klasifikasi Bryophyta
No.
Klas
Ordo
Familia
Spesies
1.
Hepaticeae (lumut hati)
Marchantiales 
Marchantiaceae
Marchantia polymorpha 
2.
Musci (lumut daun)
Bryales
Sphagnum
Polytrichaceae
Sphagnaceae 
Polytrichum commune
Sphagnum fimbriatum
3.
Antheropsida
(lumut tanduk)
Anthocerothales
Antherocerotaceae
Antheroceros leavis


Contoh Spesies Lumut hati  : 
Marchantiaceae

 











Spesies Musci :










 










Polytricum commune                     Takakia ceratophylla                           Sphagnum

                                                                                                                     3                    
                                                                                                                                            4
Struktur Tubuh Bryophyta : 
1.      batang
2.      daun
3.      seta
4.      sporogonium
5.      kaliptra
6.      rhizoid
                                                                                                       1
                                                                       
                                                                                                    Hepaticae(Lumut hati)
1.           rhizoid                                                
2.           thalus
3.           antheridium
4.           arkegonium
6
Musci (lumut daun)
E. PERANAN BRYOPHYTA :
1.      Sebagai bahan obat-obatan :
a.       Marchantia polymorpha             : sebagai obat hepatitis
b.      Sphagnum sp. (lumut gambut)   : sebagai pengganti kapas
2.      Dalam ekosistem            :
a.         Fontinalis (lumut air): penyedia oksigen dalam ekosistem air tawar
b.        Sphagnum sp.   :
Ribuan generasinya yang mati tidak membusuk, melainkan menumpuk menjadi tanah gambut,yaitu tanah organic yang di beberapa negara  dapat dipotong  dan dijadikan sebagai bahan bakar.Dalam telaga lumut mati itu dapat tertimbun begitu tebal sehingga telaga berubah menjadi rawa dan akhirnya menjadi daratan kering yang dapat ditumbuhi tanaman baru.
                         c.    Marchantia,   sebagai obat penyakit hati (hepar).

PTERIDOPHYTA (PAKU-PAKUAN)
  1. Ciri- ciri Umum         :
            Tumbuhan paku telah merupakan tumbuhan kormus sejati. Tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang dan daun
            Tumbuhan paku meliputi sekitar 10.000 spesies
  1. Ciri-ciri Khusus :
§            Organ peresap berupa :
a.        Rhizoid, pada generasi gametofit
b.        Akar serabut, pada generasi sporofit
       Struktur anatomi akar :
Ø  Pada bagian ujungnya dilindungi oleh kaliptra
Ø  Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar, berbentuk bidang empat yang aktivitasnya keluar membentuk kaliptra, sedangkan ke dalam membentuk sel-sel akar
Ø  Pada silinder pusat terdapat fasis (berkas pembuluh angkut) bertipe konsentris, artinya xilem  (pembuluh kayu) dikelilingi floem (pembuluh tapis).

§        Batang berupa
a.        Prothalium, pada generasi gametofit
b.        Batang sejati, pada generasi sprorofit.
Terutama berupa rizhoma, kecuali pada Alsophila glauca atau Cyathea berupa batanh tegak di permukaan tanah.
Struktur anatomi batang :
Ø  Epidermis, mempunyai jaringan penguat yang terdiri atas sel-sel sklerenkim.
Ø  Korteks, banyak mengandung lubang (ruang-ruang antar sel).
Ø  Silinder pusat, terdiri atas xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut bertipe konsentris.
§        Daun
  Berdasarkan pada ukurannya, dibedakan menjadi  2 yaitu :
a.        Makrofil, berukuran besar dan tipis. Sudah mempunyai bagian-bagian seperti tangkai daun, tulang daun, epidermis dan mesofil.
b.        Mikrofil, berukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut.
  Berdasarkan pada fungsinya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a.         Tropofil, yaitu daun  yang bertugas menyelenggarakan fotosintesis
b.        Sporofil, yaitu daun yang berfungsi menghasilkan spora.
               Spora berkumpul dalam kotak spora (sporangium).
               Sporangium berkumpul dalam badan yang disebut sorus.
               Sorus yang masih muda terlindung oleh suatu selaput yang disebut indisium.
               Setiap sporangium dikelilingi oleh sederetan sel yang membentuk bangungan seperti cincin disebut annulus, yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran spora.
indusium
 
sporangium
 

 
                     1         
                                                                           sorus          
 daun sporofil dengan beberapa sorus
daun muda yang menggulung
§        Generasi Sporofit lebih dominan daripada generasi Gametofit.
Generasi sporofit dikenal sebagai Tumbuhan Paku


§        Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibagi menjadi 3 golongan :
a.        Paku homospor/isospor : menghasilkan spora yang sama besar dan sama jenisnya.
Contoh : Lycopodium sp (paku kawat)
b.        Paku heterospor : menghasilkan dua macam spora, yaitu spora besar (makrospora = spora betina ) dan spora kecil (mikrospora = spora jantan).
Contoh : Selaginella (paku rane), Marsilea crenata (semanggi).
c.         Paku peralihan : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi jenisnya berbeda.
Contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda)

  1. Reproduksi
Tumbuhan Paku bereproduksi secara vegetatif  dengan rhizoma dan membentuk spora, sedangkan secara generatif melalui pembentukan gamet.
Tumbuhan Paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara generasi sporofit (penghasil spora) dengan generasi gametofit (penghasil gamet)
Metagenesis Pteridophyta :
1.         Generasi Sporofit :
Sporofit Paku adalah tumbuhan paku dewasa seperti umumnya kita lihat, yang  berumur lebih lama dibandingkan gametofit.Sporofit dapat tumbuh, dan betunas yang merupakan reproduksi secara seksual.Spora dihasilkan oleh kotak spora yang disebut sporangium. Sporangium berkumpul dalam suatu badan yang disebut Sorus yang terdapat dalam daun sporofil. Spora keluar dari sporangium bila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang berbentuk seperti hati yang disebut protalium.
2.         Generasi Gametofit :
Protalium adalah generasi gametofit yang membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan yang menghasilkan spermatozoa dan arkegonium sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum.Hasil fertilisasi antara sperma dan ovum menghasilkan zigot, yang tumbuh menjadi tumbuhan paku baru yang memiliki akar, batang dan daun.


              Daur Pertumbuhan spora Pteridophyta






              Skema metagenesis Paku Homospor

                                                                     SPORA                         


 


                                                            PROTHALIUM           

ANTHERIDIUM                                                                                  ARKHEGONIUM  
                                                                             

SPERMATOZOID                                                                                            OVUM        






 
                                                                  ZIGOTE                      


 


                                                                  EMBRIO


 


                                                            TUMBUHAN PAKU     


 
                 
                                                            SPOROGONIUM     


 


                                                               SPORANGIUM        


 


                                    SEL INDUK SPORA           


 


                                                                     SPORA                      






         MIKROSPORA                    MAKROSPORA                  SPORA                                      SPORA














 


    MIKRO PROTHALLIUM     MAKRO PROTHALIM     PROTHALLIUM                     PROTHALLIUM









 


            ANTHERIDIUM                 ARKHEGONIUM           ANTHERIDIUM                     ARKHEGONIUM


 


            SPERMATOZOID                           OVUM                   SPERMATOZOID                       OVUM






 
                                                ZIGOTE                                                             ZIGOTE






 
                                              
                                                EMBRIO                                                               EMBRIO


 


                                    TUMBUHAN PAKU                                               TUMBUHAN PAKU
                                       
       
        MIKROSPOROFIL                     MAKROSPOROFIL                            SPOROFIL


 


    MIKROSPORANGIUM             MAKROSPORANGIUM                    SPORANGIUM


            SEL INDUK                                      SEL INDUK                         SEL INDUK SPORA
        MIKROSPORA                                MAKROSPORA






 
                                                                      
                                                                
        MIKROSPORA                                MAKROSPORA     SPORA                                            SPORA                                 

METAGENESIS TUMBUHAN PAKU HETEROSFOR         METAGENESIS TUMBUHAN PAKU PERALIHAN



  1. Klasifikasi
Berdasarkan ciri tubuhnya, tumbuhan Paku dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
1.         Kelas Psilophytinae (Paku telanjang ),dikatakan paku telanjang karena tidak berdaun,atau daunnya kecil. Banyak yang ditemukan dalam bentuk fosil. Contoh spesies yang masih hidup : Psilotum sp.
2.         Kelas Lycopodinae (Lycopsida), berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus. Batangnya berbentuk kawat. Contoh spesies : Lycopodium, Selaginella
3.         Kelas Equisetinae  (Spenopsida), memiliki daun kecil, tunggal, tersusun melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus berbentuk kerucut. Contoh spesies : Equisetum, Calamites
4.                                                                                                                                 Kelas Filicinae, memiliki paling banyak spesies.
Contoh spesies : Adiatum cuneatum (suplir), Plathycerium sp. (tanduk rusa), Masilea crenata 

Contoh – contoh spesies

paku tiang








                                                                             Marsilea crenata
  1. Peranan Pteridophyta
Tumbuhan Paku mempunyai peranan dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut :
1. Tanaman hias :
Ø Adiatum cuneatum
Ø Asplenium nudus
Ø Selaginella wildenowii
2.    Bahan obat   :
Ø Lycopodium clavatum
Ø Aspidium filix-mas
Ø Dryopteris filix-mas
3.Pupuk hijau       :
§      Azolla pinata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae
4.Sayuran              :
§      Marsilea crenata (semanggi)
5.Media tanam, yaitu sebagai tempat tumbuhnya tanaman anggrek.










Perbedaan  Bryophyta dengan Pteridophyta
No.
Ciri-ciri
Bryophyta
Pteridophyta
1.
Ukuran tubuh
Kurang dari 15 cm
Umumnya 1m, spesies tertentu ada yang berukuran 12 m
2.
Struktur tubuh
Akar berupa rhizoid, berdaun sisik, tidak memiliki batang
Memiliki akar, batang dan daaaaaaun sejati
3.
Jaringan pembuluh
Tidak ada
Floem dan xylem
4.
Fase dominan
Gametofit (n)
Sporofit (2n)
5.
Tumbuhan dewasa
Berupa gametofit
Berupa sporofit
6.
Gametofit dewasa
Thalus sederhana, hidup bebas dan dapat berfotosintesis
Prothalus, hidup bebas dan berfotosintesis
7.
Sporofit dewasa
Tergantung pada gametofit
Memiliki akar, batang dan daun sejati




KLASIFIKASI KORMOPHYTA BERSPORA

KELAS
ORDO
FAMILIA
SPESIES
NAMA LOKAL
BRYOPHYTA
Hepaticeae







Musci
Anthocerotales

Marchantiales



Jungermaniales

Andraeles

Sphagnum



Bryales
Anthocerotaceae

Marchantiaceae



Acrogynaceae

Andraceae

Sphagnaceae



polytrichaceae
Anthoceros laevis

Marchantia Polymorpha
Marchantia geminata

Plagiochila asplenoidea

Andraea petrophila

Sphagnum fimbriatum
Sphagnum squarosum
Sphagnum ruppinense

Polytrichum commune
Pogonatum cirrhatum


PTERIDOPHYTA
Psilophtinae

Equisetinae
Paku ekor kuda
Lycopodiinae
Paku kawat




Filicinae
· Eusporangiatae
· leptosporangiatae

Psilotales

Equisetales


Lycopodiales



Selaginellales

Psilotaceae

Equisetaceae


Lycopodineae



Selaginellaceae

Maraticeae


Schizaeaceae

Gleicheniaceae

Hymenophyaceae


Cyatheaceae

Davalliceae


Aspidiaceae

Aspleniaceae
Psilotum nudum

Equisetum debile
Equisetum arvense

Lycopodium cernum
Lycopodium clevatum

Selaginella widenowii

Christensenia aesculifolia

Lygodium circinnatum

Gleichenia linearis

Hymenophillum austrolle

Alsophila glauca

Davallia trichomanoides

Aspidium filix – mas

Asplenium nidus
  








Paku rane








Paku resam


paku tiang






Paku sarang burung



           
KORMOFITA BERBIJI (SPERMATOPHYTA)      

            Tumbuhan berbiji atau spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai cirri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji, dan di dalamnya mengandung calon individu baru yaitu, lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terlebih dahulu terjadi peristiwa penyerbukan atau persarian  yang diikuti oleh pembuahan.
Ciri-ciri Spermatophyta
1.        Mempunyai akar batang, dan daun sejati lengkap dengan berkas pengangkutnya sehingga merupakan kelompok tumbuhan trakheophyta;
2.        Mempunyai alat perkembangbiakan  yang jelas antara jantan dan betina berupa bunga atau strobilus, dan dalamnya terkandung embrio;
3.        Generasi sporofitnya berupa tumbuhan dan generasi gametofit berupa bunga.

KLASIFIKASI

Berdasarkan kondisi bijijnya (letak bakal biji), Spermatophyta digolongkan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

A.       GYMNOSPERMAE
Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang berbiji terbuka, di mana bakal biji tidak dibungkus oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah.
I.       Ciri-Ciri Umum Gymnospermae :
Ciri morfologi, antara lain sebagai berikut :
1.         Berakar tunggang;
2.         Batang tidak bercabang atau bercabang, berkayu, dan tumbuh tegak ke atas;
3.         Berdaun sempit, tebal, dan kaku seperti jarum;
4.         Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan serbuk sari terdapat dalam bagian yang lain (mikrosporofil), daun buah penghasil dan badang penghasil serbuk sari terpisah, dan masing-masing disebut dengan strobillus.
Ciri-ciri anatomi meliputi sebagai berikut :
1.         Akar berkambium dan mempunyai kaliptra;
2.         Batang berkambium dan mempunyai floeterma atau sarung tepung; yaitu endodermis yang mengandung zat tepung.
3.         Pembuahan tunggal selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan relatif lama;
4.         Berkas pembuluh angkut belum berfungsi secara sempurna karena masih berupa tracheid.

II. Reproduksi :
       Gymnospermae bereproduksi secara generatif dengan biji,  jarang bereproduksi secara vegetatif alami. Siklus hidupnya  dan  gambar strobilus jantan dan betina dapat dilihat pada skema berikut .







serbuk sari (mikrospora)                      makrospora (dalam bakal biji)
                                                                                   
    buluh serbuk sari                                              arkegonium
                                                                                   
                                                           
                                              zigot
                                                 
                                             embrio
                                                 
                                     tumbuhan  baru
                                                                                                                                     
    mikrosporofil                                           makrosporofil           Gambar   Strobilus
                                                                    (daun  buah)              pada    pohon      pinus
(b)    Strobilus     jantan
         Skema  1   Siklus hidup  Gymnospermae                        (c)  Strobilus      betina














                                                                                                                                           











Beberapa jenis Gymnospermae :

1. Cemara angin                                                                      2. Melinjo (Gnetum gnemon)


          
3. Cemara                                                        4. Pakis haji (Cycas rumphii)

Manfaat  Gymnospermae
1)      Sebagai bahan untuk industri kertas, korek api, dan  perabot  rumah tangga : pinus
         (Pinus  merkusii)   dan  damar  (Agathis  alba)
2)      Sebagai tanaman hias :  pakis haji (Cycas rumhpii)
3)      Sebagai bahan obat  :  balsam  (Abies  balsamea)
4)      Sebagai bahan terpentin :  getah  pinus
5)      Sebagai bahan makanan :  melinjo  (Gnetum gnemon)


B.        ANGIOSPERMAE atau MAGNOLIOPHYTA (Tumbuhan Biji Tertutup)

Angiospermae adalah kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup oleh daging buah. Kelompok tumbuhan ini mempunyai jumlah spesies yang paling besar.
I. Ciri-Ciri Umum Angiospermae :
   Ciri-ciri morfologis tumbuhan Angiospermae ini, antara lain adalah  :
1.Merupakan kromofita sejati, mempunyai akar, batang, dan daun sejati;
2. Memiliki bunga yang sesungguhnya, yaitu bunga yang telah memiliki kelopak, mahkota, benangsari, dan putik;
    Bunga dengan bakal biji yang terlindung dalam bakal buah 
3.   Daun tunggal atau majemuk dengan  bentuk daunnya pipih, lebar, dan memilki sistem pertulangan daun beraneka ragam ( a.l.menjari,menyirip);
4.   Struktur akarnya berupa akar tunggang dan akar serabut;
5.   Batang ada yang bercabang, ada yang tidak bercabang;
6. Pembuahan ganda, pembentukan embrio, dan endosperma berlangsung dalam waktu yang   hampir bersamaan
II. Reproduksi    :
      
      



























III. Klasifikasi :
Tumbuhan Angiospermae berdasarkan perbedaan struktur generatif (jumlah keping biji} serta struktur vegetatifnya (akar, batang dan daun) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledonae (Liliopsida) dan Dicotyledonae (Magnoliopsida).

Tabel    Perbedaan  Dikotil  dan   Monokotil
Faktor pembeda
Dikotil
Monokotil
Akar
tersusun dalam sistem akar tunggang
tersusun dalam sistem akar serabut
Batang  dan  akar
mempunyai kambium sehingga dapat membesar
tidak mempunyai kambium sehingga tidak dapat membesar
Daun
susunan tulang daun menyirip dan menjari
susunan tulang daun sejajar atau melengkung
Bunga
jumlah bagian bunga umumnya 4, 5 atau kelipatannya
jumlah bagian bunga umumnya 3 atau kelipatannya
Biji
saat berkecambah membelah dua memperlihatkan 2 daun lembaga (kotiledon)
saat berkecambah tetap utuh, tidak membelah / memiliki satu  kotiledon
Ujung akar lembaga
tidak mempunyai sarung pelindung
mempunyai sarung pelindung yaitu koleoriza
Ujung pucuk lembaga
tidak mempunyai sarung pelindung
mempunyai sarung pelindung yaitu koleoptil

                           I.      Kelas Monocotyledonae (Liliopsida)
     Anggota monokotil yang telah teridentifikasi terdapat sekitar 50.000 spesies, yang kebanyakan merupakan tumbuhan herba semusim atau tahunan, tetapi ada beberapa yang berupa pohon ( contohnya kelapa).


Pandan                 Musa paradisiaca        Cyperus rotundus                    Oryza sativa
(pisang)                       (rumput teki )                          (padi)

Beberapa jenis Orchidaceae :
                    
Anggrek tanah (Spathoglottis plicata) Catlea                       Anggrek bulan (Phalaeonopsis amabilis)

Contoh famili tumbuhan  monokotil (Tumbuhan berkeping satu) :
a.      Palmae/ Arecaceae (pinang-pinangan) : kelapa (Cocos nucifera) dan  pinang (Areca  catheu),gebang ( Corypha utan),Lontar (Borassus sudaica),salak (Salacca edulis),aren (Angenga pinata)
b.      Graminae/Poaceae (rumput-rumputan)  :  padi  (Oryza sativa ) dan  jagung (Zea mays),tebu (Saccharum officinarum), alang-alang (Imperata cylindrica),rumput teki (Cyperus rotundus)
c.      Musaceae (pisang-pisangan)  :  pisang (Musa pradisiaca)
d.      Orchidaceae (anggrek-anggrekan)  :  anggrek bulan (),Vanda/Anggrek tanah (Spathoglottis plicata),
e.      Zingiberaceae  (jahe-jahean)  :   jahe (Zingiber officinale), laos (Alpina galanga)
f.       Liliaceae : lili (Lilium sp.),Agave (Agave sisalana),bawang merah (Allium   ascolonicum ),   bawang putih (Allium sativum),lidah buaya (Aloe vera),lidah mertua (Sanseviera)
g.      Aracae (Talas-talasan) : Iles-iles (Amorphophallus variabilis),keladi (Colocasia esculentum), Anthurium (Anthurium ferrierense)
h.     Pontederiaceae  : Eceng gondok (Eichhornia crassipes )
i.      Amaryllidaceae : sedap malam ( Polianthes tuberosa), Bakung (Crinum asiaticum)
j.       Cannaceae : ganyong (Canna hybrida)
k.     Pandanaceae : Pandan (Pandaus tectorius)



                        II.      Kelas Dicotyledonae (Magnoliopsida)
Kelompok tumbuhan memiliki ciri-ciri yaitu dua keping biji (kotiledon), tulang daun menjari atau menyirip, batang memiliki kambium untuk pertumbuhan membesar/melebar,system perakaran serabut dan jumlah kelopak bunga kelipatan 4 (empat) atau 5(lima).


Beberapa contoh famili tumbuhan dikotil (Tumbuhan berkeping dua) :

a.      Euphorbiaceae (jarak-jarakan) : ubi kayu (Manihot utilisima), dan jarak(Ricinus comunis)
b.      Solanaceae (terung-terungan) : tomat (Lycopersicum esculentum)dan tembakau (Nicotiana tabacum), kentang (Solanum tuberosum),kecubung ( Datura sp. ),terong (Solanum melongena), lombok (Capsicum annuum)
c.      Myrtaceae (jambu-jambu) :  jambu air (Eugenia aquea) dan  jambu  biji (Psidium guajava).
d.      Papilionaceae  (kacang-kacangan) : kacang hijau (Phaseolus radiatus)kedelai dan kacang buncis (Phaseolus vulgaris), kedelai (Soya max), kacang tanah (Arachis hypogea), Turi (Sesbandia grandiflora).
e.   Mimosaceae  (petai-petaian)  :  putri malu (Mimosa pudica),pete (Parkia speciosa),pete cina/lamtoro (Leucaena glauca).
f.    Caesalpiniaceae (johar-joharan) :  kembang merak (Caesalpinea pulcherima), Asam (Tamarindus indica),flamboyant(Delonix regia).
g.   Compositae (komposite)    :bunga matahari (Helianthus annus),selada ( Lactuca sativa),Aster
h.     Nymphaeaceae (sebangsa teratai) : teratai besar (Nelumbium nelumbo)
i.      Piperaceae (sebangsa selada) : sirih (Piper betle),lada (Piper nigrum)
j.      Moraceae (sebangsa murbei) : beringin (Ficus benyamina), karet (Ficus elastica)
k.     Magnoliaceae ( sebangsa cempaka) : Cempaka kuning (Michelia champaca)
l.    Annonaceae (sebangsa sirsak) : srikaya (Annona squamosa),sirsak (Annona muricata)
m.   Anacardiaceae    : mangga (Mangifera indica), jambu monyet (Anacardium occidentale)
n.    Malvaceae (bangsa kapas)  : bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis),waru (Hibiscus tiliaceus),          kapas (Gossypium obtusipfolium)
o.  Rutaceae  : jeruk keprok (Citrus nobilis), jeruk bali (Citrus maxima),jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
p. Convolvulaceae : kangkung (Ipomea aquatica), telo/ubi jalar (Ipomea batatas)
q. Cactaceae (bangsa kaktus ) : kaktus ( Opunintia sp.)
r. Cucurbitaceae        : mentimun  (Cucumis sativus), semangka (Citrullus vulgaris),waluh/ labu (Cucurbita moschata)
s. Labiatae      : lavender (Lavandula offinalis), kumis kucing (Orthosiphon grandiflorus)
t. Rosaceae      : mawar (Rosa hybrida), apel (Malus sylvestris), pir (Pyrus communis), arbei (Fragaria chiloensis)
              
Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)      kaktus ( Opunintia sp.)
 
Teratai (Nelumbium nelumbo)                                    sirih (Piper betle)
Kembang merak (Caesalpinea pulcherima). bunga matahari (Helianthus annus)
kedelai (Soya max)
Aster                                    mawar (Rosa hybrida)                                


No comments:
Write komentar