Nomor : 8
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali
A.
Kompetensi Dasar (KD)
1.9
Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses
ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
1.10
Menyajikan
hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.9.1
Merinci organ-organ penyusun sistem ekskresi.
1.9.2
Menjelaskan
fungsi sistem ekskresi pada manusia.
1.9.3
Menunjukkan
bagian-bagian ginjal dengan menggunakan torso/gambar/organ ginjal sapi/kambing.
1.9.4
Menjelaskan tahapan proses
pembentukan urine.
1.9.5
Menganalisa
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine.
1.9.6
Menganalisa sifat fisik dan komposisi
urine.
1.9.7
Mengaitkan
fungsi hati dalam sistem ekskresi.
1.9.8
Menunjukkan
bagian-bagian hati dengan menggunakan torso atau gambar.
1.9.9
Mengaitkan
fungsi paru-paru sebagai alat ekskresi.
1.9.10
Mengaitkan fungsi kulit sebagai alat
ekskresi.
1.9.11
Menunjukkan lapisan dan kelenjar pada
kulit dengan menggunakan torso/gambar struktur kulit.
1.9.12
Menganalisa
fungsi kulit sebagai pengatur panas (termoregulasi).
1.9.13
Menjelaskan
mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat.
1.9.14
Memberikan
contoh teknologi sitem ekskresi.
1.10.1 Melakukan percobaan untuk menguji kandungan
urine.
1.10.2 Menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan
sistem ekskresi melalui media presentasi.
1.10.3 Melakukan pengamatan/kajian peristiwa di
masyarakat tentang penyakit diabetes melitus.
C.
Tujuan Pembelajaran
Afektif:
- Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem ekskresi pada manusia.
- Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku
ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai dengan data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan,
gotong royong, dan bekerjasama dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang sistem ekskresi pada manusia.
- Siswa dapat mengubah sikap
untuk peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan
sistem ekskresi di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Kognitif:
- Siswa dapat merinci organ-organ penyusun sistem ekskresi.
- Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada manusia.
- Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian ginjal dengan menggunakan torso/gambar/organ
ginjal sapi/kambing.
- Siswa dapat menjelaskan tahapan proses
pembentukan urine.
- Siswa dapat menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan urine.
- Siswa dapat menganalisa sifat fisik dan
komposisi urine.
- Siswa dapat mengaitkan fungsi hati dalam sistem ekskresi.
- Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian hati dengan menggunakan torso
atau gambar.
- Siswa dapat mengaitkan fungsi paru-paru sebagai alat ekskresi.
- Siswa dapat mengaitkan fungsi kulit
sebagai alat ekskresi.
- Siswa dapat menunjukkan lapisan dan
kelenjar pada kulit dengan menggunakan torso/gambar struktur kulit.
- Siswa dapat menganalisa fungsi kulit sebagai pengatur panas
(termoregulasi).
- Siswa dapat menjelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran
keringat.
- Siswa dapat memberikan contoh teknologi sitem ekskresi.
Psikomotorik:
- Siswa dapat melakukan percobaan untuk menguji kandungan urine.
- Siswa dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem ekskresi
melalui media presentasi.
- Siswa dapat melakukan pengamatan/kajian peristiwa di masyarakat tentang penyakit
diabetes melitus.
D.
Materi
Pembelajaran
- Materi Fakta: Salah
satu ciri makhluk hidup adalah melakukan ekskresi untuk membuang sisa-sisa
metabolisme yang sudah berguna atau berbahaya jika disimpan dalam tubuh.
Ekskresi pada manusia dilakukan oleh sistem ekskresi yang terdiri atas ginjal,
hati, paru-paru, dan kulit. Saat ini telah dikembangkan teknologi untuk
mengatasi gangguan sistem ekskresi seperti cuci darah (hemodialisis).
Sistem ekskresi
|
||
Teknologi untuk mengatasi gangguan sistem ekskresi
|
||
Hemodialisis
|
Skin grafting
|
ESWL
|
2.
Materi
Konsep
·
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan
zat-zat sisa metabolisme (metabolit) yang sudah tidak berguna dalam tubuh
makhluk hidup, meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.
·
Proses
pembentukan urine meliputi tiga proses dasar, yaitu filtrasi
glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pembentukan urine: faktor internal (ADH, insulin, dan
sistem renin-angiotensin-aldosteron) dan faktor eksternal (suhu lingkungan,
jumlah air yang diminum, alkohol).
·
Hati
(hepar), kelenjar yang berfungsi memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun (detoksifikasi), dan
menghasilkan amonia, urea, serta asam urat yang akan
diekresikan ke dalam urine.
·
Kulit sebagai alat ekskresi mengeluarkan zat berlemak dan keringat yang mengandung
air, garam, urea, serta ion-ion seperti Na+.
·
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu
epidermis (stratum
korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basalis (germinativum), dermis (lapisan papilar, lapisan retikuler), dan hipodermis/subkutaneus (mengandung
sel lemak, pembuluh darah, dan ujung saraf).
·
Kelenjar
kulit: kelenjar keringat/sudorifera (ekrin, apokrin) dan kelenjar sebasea.
·
Termoregulasi
kulit, dengan cara pemancaran, pengaliran (konveksi), konduksi, penguapan
(evaporasi).
·
Faktor pengeluaran keringat: suhu lingkungan,
aktivitas tubuh, emosi, dan kondisi psikis.
·
Gangguan
sistem urinaria: glikosuria
(glukosuria), albuminuria, batu ginjal, diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus,
poliuria, gagal ginjal (anuria),
uremia, dan nefritis.
·
Gangguan
hati: penyakit hati (liver), sirosis hati (cirrhosis), hemochromatosis, gangguan kulit, biang keringat (miliaria), hiperhidrosis, anhidrosis, bromhidrosis, eksem (dermatitis), dan kadas/kurap.
·
Teknologi
sistem ekskresi: hemodialisis (cuci darah), transplantasi ginjal, ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), dan Skin
grafting (cangkok kulit).
3. Materi Prinsip
·
Agar tetap dapat hidup dengan sehat, manusia
harus melakukan ekskresi, karena zat sisa metabolisme bersifat racun di dalam
tubuh.
4.
Materi Prosedural
·
Uji
kandungan urine.
5.
Metode
Pembelajaran
·
Presentasi siswa
·
Diskusi kelas
·
Eksperimen
E. Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke-1
No
|
Kegiatan Belajar
|
Waktu
(menit)
|
1
|
Pendahuluan
·
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya
masing-masing.
·
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
·
Guru mengabsen, mengondisikan
kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa
tentang pengertian ekskresi dan organ-organ ekskresi.
·
Memotivasi:
-
Guru menanyakan kesiapan anak untuk praktikum uji kandungan urine.
-
Guru menyampaikan
manfaat mempelajari materi tentang sistem ekskresi pada manusia, mampu
menjaga organ ekskresi terutama ginjal agar dapat hidup sehat.
·
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
|
15
|
2
|
Kegiatan inti
a. Mengamati
·
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar
organ ekskresi ginjal. Menunjukkan beberapa sampel urine dalam botol yang
dibawa siswa.
b. Menanya
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya, misalnya: Apa
fungsinya ginjal? Bagaimana proses pembentukan urine di dalam ginjal? Mengapa
warna urine yang dihasilkan ginjal berbeda-beda? Apa yang terkandung di dalam
urine?
·
Siswa yang lainnya
bisa mencoba memberikan jawaban sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksperimen dan Eksplorasi
·
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan praktik
untuk eksperimen uji kandungan urine.
·
Siswa mempelajari
cara kerja praktikum uji kandungan urine (halaman 328 – 330), dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
·
Guru memberikan
penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum, dan menyampaikan
hati-hati saat menyalakan dan mematikan lampu bunsen.
·
Siswa secara berkelompok melakukan praktikum
pengamatan sifat fisik urine dan uji kandungan urine.
·
Guru
memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk browsing internet sesuai dengan
subtopik tertentu berkaitan dengan organ
ginjal, proses pembentukan urine, faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan urine, dan karakteristik urine.
·
Siswa
melakukan studi literatur atau browsing internet tentang organ ginjal, proses
pembentukan urine, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine,
dan karakteristik urine.
d.
Mengasosiasikan
·
Setiap
kelompok menganalisis data hasil eksperimen uji kandungan urine.
·
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan
mendiskusikan hasil browsing internet tentang organ ginjal, proses pembentukan urine, faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembentukan urine, dan karakteristik urine.
·
Siswa
menyusun materi presentasi dalam bentuk power point tentang organ ginjal, proses pembentukan urine,
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine, dan karakteristik
urine.
e. Mengomunikasikan
·
Diskusi
kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil eksperimen uji kandungan
urine dan materi subtopik tertentu sesuai dengan yang ditugaskan berkaitan
dengan organ ginjal, proses
pembentukan urine, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine,
dan karakteristik urine.
·
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang organ ginjal, proses pembentukan urine,
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine, dan karakteristik
urine.
·
Guru
memberikan informasi tambahan sebagai pengembangan materi yang dibahas.
|
150
|
3
|
Penutup
·
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang organ ginjal, proses pembentukan urine,
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine, dan karakteristik
urine.
·
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan organ ginjal, proses pembentukan urine,
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine, dan karakteristik
urine.
·
Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri (halaman
328).
·
Rencana pembelajaran selanjutnya: Diskusi dan presentasi tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi
sistem ekskresi (halaman 337 – 342).
|
15
|
- Pertemuan ke-2
No
|
Kegiatan Belajar
|
Waktu
(menit)
|
1
|
Pendahuluan
·
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
·
Mengabsen,
mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang fungsi kulit, hati, dan paru-paru sebagai sistem
ekskresi.
·
Guru memotivasi:
-
Menjelaskan kepada siswa, pentingnya mempelajari kulit dan hati agar
senantiasa menjaganya sehingga terhindar dari gangguan atau penyakit organ
tersebut.
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
|
15
|
2
|
Kegiatan inti
a.
Mengamati
·
Guru mengajak murid untuk mengamati diri
sendiri (secara langsung) atau gambar orang yang kulitnya mengeluarkan
keringat bila udara lingkungan panas atau setelah bekerja keras.
b.
Menanya
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya, misalnya: Apa
tujuan kulit mengeluarkan keringat? Apa yang terkandung dalam keringat?
Mengapa keringat lebih banyak keluar pada saat suhu udara lingkungan tinggi/
panas?
·
Siswa yang lainnya
bisa mencoba memberikan jawaban sementara.
c.
Mengumpulkan data/ Eksplorasi
·
Guru
memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk studi literatur atau browsing
internet tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem ekskresi, dan
proses hemodialisis (cuci darah).
·
Siswa
melakukan studi literatur atau browsing internet tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem
ekskresi, dan proses hemodialisis (cuci darah).
d. Mengasosiasikan
·
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan
mendiskusikan hasil browsing internet tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem ekskresi, dan proses
hemodialisis (cuci darah).
·
Siswa
menyusun materi presentasi dalam bentuk power point tentang kulit, hati,
gangguan dan teknologi sistem ekskresi, dan proses hemodialisis (cuci darah).
e. Mengomunikasikan
·
Diskusi
kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan materi tentang kulit, hati,
gangguan dan teknologi sistem ekskresi, dan proses hemodialisis (cuci darah).
·
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat antar siswa.
·
Guru
memberikan informasi tambahan sebagai pengembangan materi yang dibahas,
misalnya tentang proses hemodialisis (cuci darah), cangkok kulit (skin grafting), cara menjaga ginjal
agar senantiasa sehat.
|
150
|
3
|
Penutup
·
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem
ekskresi, dan proses hemodialisis (cuci darah).
·
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem
ekskresi, dan proses hemodialisis (cuci darah).
·
Tindak lanjut: Penugasan mengerjakan soal-soal uji kompetensi
(halaman 343 – 347).
·
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 9 Sistem koordinasi (halaman
348).
|
15
|
F. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1.
Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI,
Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 8.
2.
Bahan ajar:
·
Bahan presentasi dan gambar sistem ekskresi.
·
Bahan praktikum: sampel urine pagi (urine
yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur) dari orang
sehat, penderita diabetes melitus, dan orang yang beresiko menderita diabetes
melitus (ditempel kertas label agar tidak tertukar), larutan AgNO3 10%, larutan Biuret, dan larutan
Benedict.
3. Alat:
·
Komputer/LCD, VCD/CD
player.
·
Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas beker 500 ml,
pemanas bunsen, kasa asbes, kaki tiga, korek api, pipet tetes, kertas tisu,
kertas label, botol sampel urine yang bening transparan, dan pH meter atau
kertas lakmus.
G. Penilaian
1.
Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh
soal:
·
Apakah
perbedaan ekskresi, sekresi, dan defekasi?
·
Jelaskan
fungsi hati dan paru-paru sebagai organ ekskresi.
·
Jelaskan
istilah dalam gangguan sistem ekskresi berikut ini: nefritis, poliurea, dan
diabetes insipidus.
·
Untuk
memastikan keterlibatan seseorang pada penyalahgunaan narkoba dilakukan tes
urine. Mengapa menggunakan urine dalam tes narkoba tersebut?
·
Jelaskan
perbedaan proses-proses dalam pembentukan urine: filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus (augmentasi).
2. Psikomotorik:
Praktik di laboratorium:
·
Melakukan pengamatan fisik urine dan uji kandungan
urine.
Presentasi
3.
Afektif:
Pengamatan
sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTIK
Indikator : Melakukan percobaan untuk menguji kandungan
urine.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Mengamati
sifat fisik urine dan menguji kandungan urine.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang
dinilai
|
Skor
|
Nilai
|
|||
Persiapan
alat dan bahan
|
Kesesuaian
pelaksanaan dengan cara kerja
|
Kontribusi
dalam teman kelompok
|
Laporan
praktikum (uji kandungan urine)
|
||||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
5
|
|||||||
6
|
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang sistem
ekskresi.
Tanggal Penilaian:
Kelas :
No
|
Kelompok
|
Nama Siswa
|
Aspek yang
dinilai
|
Skor
|
Nilai
|
|||
Materi
presentasi
|
Kerja sama
dalam kelompok
|
Keaktifan
|
Ketrampilan
dalam mengemukakan pendapat
|
|||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Sistem Ekskresi.
Kelas/Semester:
Hari/Tanggal :
No
|
Nama
|
Disiplin
|
Kerjasama
|
Kejujuran
|
Kepedulian
|
Tanggung
jawab
|
Skor
|
Nilai
|
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
Mengetahui,
.……………..., …
Juli 2014
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,
......................................
............................................
NIP................................
NIP.....................................
------------------
No comments:
Write komentar