Wednesday, 7 February 2018

RPP BIOLOGI KELAS XI SISTEM KOORDINASI


DOWNLOAD FILENYA DISINI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
                        Nomor                           : 9
Kelas / Semester            : XI / 2
Materi Pembelajaran     : Sistem Koordinasi
Alokasi Waktu              : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan         : 3 kali

A.    Kompetensi Dasar (KD)
1.10    Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
1.11    Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat.

1.10    Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan kampanye anti narkoba pada berbagai media.
1.11    Melakukan kampanye antinarkoba melalui berbagai bentuk media komunikasi baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

B.     Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.10.1          Merinci sistem-sistem organ yang tergabung dalam sistem koordinasi dengan menggunakan gambar atau torso manusia.
1.10.2          Menunjukkan bagian-bagian neuron dengan menggunakan gambar neuron.
1.10.3          Memberikan contoh-contoh gerak refleks yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
1.10.4          Menjelaskan mekanisme penghantaran impuls dengan menggunakan gambar.
1.10.5          Menjelaskan struktur sistem saraf pusat melalui pengamatan gambar.
1.10.6          Mengumpulkan informasi atau data-data berkaitan dengan susunan saraf tepi dari media.
1.10.7          Menganalisa berbagai jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin.
1.10.8          Menganalisa perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon.
1.10.9          Menunjukkan struktur masing-masing panca indera (mata, telinga, kulit, lidah, hidung) dengan menggunakan gambar.
1.10.10      Menjelaskan mekanisme melihat dengan menggunakan bagan.
1.10.11      Mengurutkan tahapan mekanisme melihat oleh mata.

1.11.1          Mengumpulkan data informasi berbagai jenis NAPZA beserta bahayanya yang merusak masa depan melalui browsing internet.
1.11.2          Menentukan kiat-kiat untuk menghindari penyalahgunaan NAPZA.

1.11.1          Melakukan percobaan untuk menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
1.11.2          Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika melalui media presentasi.

1.11.1          Membuat poster, stiker, leaflet untuk kampanye anti narkoba di lingkungan sekolah atau masyarakat.

C.   Tujuan Pembelajaran
 Afektif:
  1. Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur, fungsi, dan  bioproses sistem koordinasi pada manusia.
  2. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai dengan data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan,  gotong royong, dan bekerjasama dalam  melakukan observasi dan eksperimen tentang sistem koordinasi pada manusia.
  3. Siswa dapat mengubah sikap untuk peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan sistem koordinasi di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

Kognitif:
  1. Siswa dapat merinci sistem-sistem organ yang tergabung dalam sistem koordinasi dengan menggunakan gambar atau torso manusia.
  2. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian neuron dengan menggunakan gambar neuron.
  3. Siswa dapat memberikan contoh-contoh gerak refleks yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Siswa dapat menjelaskan mekanisme penghantaran impuls dengan menggunakan gambar.
  5. Siswa dapat menjelaskan struktur sistem saraf pusat melalui pengamatan gambar.
  6. Siswa dapat mengumpulkan informasi atau data-data berkaitan dengan susunan saraf tepi dari media.
  7. Siswa dapat menganalisa berbagai jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin.
  8. Siswa dapat menganalisa perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon.
  9. Siswa dapat menunjukkan struktur masing-masing panca indera (mata, telinga, kulit, lidah, hidung) dengan menggunakan gambar.
  10. Siswa dapat menjelaskan mekanisme melihat dengan menggunakan bagan.
  11. Siswa dapat mengurutkan tahapan mekanisme melihat oleh mata.
  12. Siswa dapat menganalisis kelainan dan gangguan sistem koordinasi.
  13. Siswa dapat mengumpulkan data informasi berbagai jenis NAPZA beserta bahayanya yang merusak masa depan melalui browsing internet.
  14. Siswa dapat menentukan kiat-kiat untuk menghindari penyalahgunaan NAPZA.

Psikomotorik:
  1. Siswa dapat menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika melalui media presentasi.
  2. Siswa dapat melakukan percobaan untuk menentukan area kepekaan lidah terhadap rasa.
  3. Siswa dapat membuat poster, stiker, leaflet untuk kampanye anti narkoba di lingkungan sekolah atau masyarakat.

D.    Materi Pembelajaran
1.      Materi Fakta: Dalam melakukan aktivitas kehidupan, beberapa organ tubuh akan bekerja sama dan berkoordinasi. Serangkaian aktivitas tersebut melibatkan kerja sama antara sistem hormon, saraf, maupun indera yang disebut dengan sistem koordinasi. Namun kerja sistem koordinasi bisa terganggu atau dikacaukan oleh pengaruh NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).

Sistem koordinasi
Brain 

NAPZA dapat menimbulkan gangguan sistem koordinasi

2.     Materi Konsep
·         Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, hormon, maupun indera.
  • Unit fungsional sistem saraf adalah neuron. Bagian neuron terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit). Jenis neuron, yaitu neuron sensorik (aferen), neuron motorik (eferen), neuron konektor (interneuron). Sel penunjang (sel neuroglial), meliputi astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependimal.
  • Gerakan dapat dibedakan dua macam, yaitu gerak sadar dan gerak refleks. Mekanisme penghantaran impuls, meliputi tahap istirahat (polarisasi), tahap depolarisasi, dan tahap repolarisasi.
  • Sistem saraf pusat (SSP), meliputi otak (serebral) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak dan medula spinalis dilindungi lapisan meninges yang terdiri atas pia mater, araknoid, dan dura mater.
  • Bagian-bagian otak meliputi serebrum (otak besar), diensefalon (bagian talamus, hipotalamus, epitalamus), sistem limbik (rhinencephalon), mesensefalon (otak tengah), pons Varolii (jembatan Varol), serebelum (otak kecil), medula oblongata, dan formasi retikuler.
  • Sistem saraf tepi (SST), terdiri atas jaringan saraf yang berada di luar otak dan di luar medula spinalis, meliputi saraf kranial dan saraf spinal.
  • Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon. Kelenjar endokrin, meliputi hipofisis (pituitari), tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, pineal, dan timus.
  • Sistem indera, meliputi indera penglihat (mata), pembau (hidung), pengecap (lidah), pendengar (telinga), dan peraba (kulit).
  • Gangguan sistem saraf: meningitis, ensefalitis, neuritis, rasa baal dan kesemutan, epilepsi, alzheimer, dan gegar otak.
  • Gangguan sistem hormon:gigantisme, kerdil, akromegali, hipotiroidisme, hipertiroidisme, dan diabetes mellitus.
  • Gangguan sistem indera: polip, sinusitis, hiposmia, tuli, mastoiditis, buta warna, katarak, rabun senja, presbiopia, miopia, hipermetropia.
  • NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif). Tiga golongan NAPZA, yaitu stimulan, depresan, dan halusinogen.
  • Dampak buruk penyalahgunaan NAPZA: gangguan fisik (gangguan jantung dan paru-paru), psikologis (penurunan berpikir rasional), pemborosan  ekonomi, rusaknya hubungan sosial.

3.      Materi Prinsip
·         Sistem saraf, hormon, dan indera bekerja bersam-sama membentuk sistem koordinasi.
·         NAPZA dapat mempengaruhi dan mengganggu kerja sistem koordinasi.

4.      Materi Prosedural
·         Menentukan area kepekaan lidah terhadap rasa.

E.     Metode Pembelajaran
·         Presentasi siswa
·         Diskusi kelas
·         Praktikum/ Eksperimen
·         Problem based learning (PBL)
·         Discovery learning (penemuan)
·         Kuis

F.     Kegiatan Pembelajaran
  1. Pertemuan ke-1

No
Kegiatan Belajar
Waktu
(menit)
1
Pendahuluan
·         Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
·         Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·         Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian sistem koordinasi terutama sistem saraf.
·         Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi tentang sistem koordinasi, agar tetap berfungsi dengan baik. Bagaimana sistem saraf dapat bekerja untuk mengendalikan gerak sadar dan refleks untuk melindungi organ tubuh. 
·        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

15
2
Kegiatan inti
a.      Mengamati
·         Guru mengajak murid untuk memperagakan dan membedakan gerak sadar dengan gerak refleks.
·         Guru mengajak murid untuk mengamati gambar otak dan sumsum tulang belakang.

b.      Menanya
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya, misalnya: Bagaimana mekanisme penghantaran impuls (rangsang) dari reseptor (indera) hingga terjadi gerakan tubuh? Apa fungsi otak? Apa fungsi sumsum tulang belakang?
  • Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban sementara.

c.       Mengumpulkan data/ Eksplorasi
·         Siswa duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4 orang).
·        Guru memberikan lembaran berisi suatu subtopik permasalahan tertentu kepada setiap kelompok, yaitu tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·        Setiap kelompok melakukan studi literatur atau browsing internet tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.

d.      Mengasosiasikan
·        Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·        Siswa menyusun materi presentasi dalam bentuk power point sesuai dengan pembahasan subtopik yang diberikan oleh guru, dilengkapi dengan pertanyaan kuis.

e.       Mengomunikasikan
·        Diskusi kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan subtopik tertentu tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·        Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat, misalnya tentang tentang mekanisme penghantaran impuls.
·        Guru memberikan informasi tambahan sebagai pengembangan materi yang dibahas, misalnya menganjurkan memakai helm saat berkendaraan untuk melindungi otak dari kecelakaan.
·        Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi nilai.  

150
3
Penutup
·        Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·        Refleksi: Memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·        Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri (halaman 356).
·        Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem indra (halaman 378); praktikum menentukan area kepekaan lidah (halaman 384 – 386).

15

  1. Pertemuan ke-2

No
Kegiatan Belajar
Waktu
(menit)
1
Pendahuluan
·         Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
·         Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
·         Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·         Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang alat panca indra dan fungsinya. Bagaimana cara mengatasi bila terjadi gangguan, misalnya kurang pendengaran, kurang bisa melihat dengan jelas.
·         Memotivasi:
-          Guru menanyakan kesiapan anak untuk praktikum menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
-          Menanyakan mengapa kita kurang bisa merasakan kelezatan makanan pada saat sedang flu. 
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

15
2
Kegiatan inti
a.      Mengamati
·         Guru mengajak murid untuk mengamati gambar lidah atau mengamati lidah temannya.

b.      Menanya
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya, misalnya: Apa fungsinya lidah? Mengapa permukaan lidah kasar seperti handuk? Mengapa kita bisa merasakan pahitnya obat? Apakah semua area lidah peka terhadap semua rasa?
·         Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban sementara.

c.       Mengumpulkan data/ Eksperimen
·        Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan praktik.
·        Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
·        Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum. 
·        Siswa secara berkelompok melakukan praktikum menentukan area kepekaan rasa pada lidah (halaman 384 – 386).
·        Siswa diberikan tugas untuk browsing di internet tentang indra pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).

d.     Mengasosiasikan
·        Setiap kelompok menganalisis data hasil eksperimen menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
·        Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet tentang indra pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).
·        Siswa menyusun materi presentasi dalam bentuk power point tentang indra pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).

e.      Mengomunikasikan
·        Diskusi kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil eksperimen menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
·        Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang area kepekaan rasa pada lidah.
·        Diskusi kelas tentang indra pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).

150
3
Penutup
·        Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang indra pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).
·        Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan indra pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).
·         Tindak lanjut: Membuat laporan tertulis hasil eksperimen menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
·         Rencana pembelajaran selanjutnya: Diskusi tentang pengaruh  NAPZA terhadap sistem koordinasi; sistem endokrin.
15

  1. Pertemuan ke-3
1
Pendahuluan
·         Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
·         Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·         Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang pengertian NAPZA.
·         Memotivasi: Guru menjelaskan kepada siswa bahwa sudah banyak korban penyalahgunaan NAPZA di masyarakat. Menanyakan kepada siswa, mengapa penyalahgunaan NAPZA dapat merusak masa depan para remaja.
·        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

15
2
Kegiatan inti
·        Mengamati
·         Siswa duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4 orang).
·         Guru menunjukkan gambar-gambar/ film video tentang kasus penyalahgunaan NAPZA.

·        Menanya
·         Setiap kelompok disuruh menuliskan beberapa perumusan masalah berkaitan dengan penyalahgunaan NAPZA di masyarakat. 

·        Mengumpulkan data/ Eksplorasi
·         Setiap kelompok melakukan studi literatur atau browsing internet tentang jenis NAPZA dan dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·        Siswa juga diberikan tugas studi literatur atau browsing internet tentang sistem endokrin (hormon) dan abnormalitas sekresi hormon.

·        Mengasosiasikan
·         Setiap kelompok menganalisis informasi, berdiskusi, dan menyusun jawaban permasalahan tentang jenis NAPZA dan dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·        Setiap kelompok menyusun rangkuman materi tentang sistem endokrin (hormon) dan abnormalitas sekresi hormon.

·        Mengomunikasikan
·        Diskusi kelas, setiap kelompok presentasi tentang jenis NAPZA dan dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·        Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat siswa tentang jenis NAPZA dan dampak penyalahgunaan NAPZA.
·        Guru memberikan tambahan informasi tentang kiat-kiat untuk menghindari penyalahgunaan NAPZA.
·        Setiap kelompok menyerahkan rangkuman tertulis tentang sistem endokrin (hormon) dan abnormalitas sekresi hormon.

150
3
Penutup
·        Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang jenis NAPZA dan dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·        Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan jenis NAPZA dan dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·        Tindak lanjut: mengerjakan tugas mandiri membuat poster, stiker, atau leaflet untuk kampanye anti narkoba (halaman 393).
·        Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem reproduksi (halaman 340).

15


G.    Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
  1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 9.

  1. Bahan ajar:
·         Bahan presentasi dan gambar sistem koordinasi.
·         Bahan praktikum: larutan gula, garam, air jeruk nipis, ekstrak daun pepaya, cabe, minuman sirup beraroma pandan/vanili, dan air tawar.
3.      Alat:
·      Komputer/LCD, VCD/CD player.
·         Cotton bud, kertas tisu, sendok kecil.

H.    Penilaian
1.      Kognitif
a.       Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b.      Ulangan harian.
Contoh soal:   
·         Gambarkan skema neuron lengkap dengan bagian-bagiannya.
·         Jelaskan perbedaan penjalaran impuls antara gerak sadar dengan gerak refleks.
·         Apakah perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf?
·         Gambarkan skema area kepekaan rasa pada lidah.
·         Jelaskan dampak penyalahgunaan NAPZA jenis alkohol dan ekstasi.

2.      Psikomotorik:
        Praktik di laboratorium: Menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
            Presentasi kelompok

3.      Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan praktikum di laboratorium.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator                     : Melakukan percobaan untuk menentukan area kepekaan lidah terhadap rasa.
Aspek penilaian          : Psikomotorik
Judul kegiatan            : Indra pengecap.
     Tanggal Penilaian      :
     Kelas                            :
                                           
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor

Nilai
Persiapan alat dan bahan
Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja
Kontribusi dalam teman kelompok
Laporan praktikum (indra pengecap)
1







2







3









INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PEMBUATAN MEDIA INFORMASI

Indikator                          :
Membuat poster, stiker, leaflet untuk kampanye anti narkoba di lingkungan sekolah atau masyarakat.

Aspek penilaian         :  Psikomotorik
Judul kegiatan           :  Pembuatan media informasi (poster, stiker, atau leaflet) untuk kampanye anti narkoba.
Tanggal Penilaian     :
Kelas                           :
                                     
No
Nama Siswa
Kelompok
Aspek yang dinilai dalam poster/stiker/leaflet
Skor

Nilai
Kesesuaian isi dengan tema
Model/Bentuk/Perpaduan warna
Susunan Kalimat
Ketepatan waktu penyelesaian/pengumpulan
1








2








3









INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI

Aspek penilaian   : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan     : Presentasi kelompok tentang sistem koordinasi.
Tanggal Penilaian:
Kelas                      :
                                                 
No
Kelompok
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor

Nilai
Materi presentasi
Kerja sama dalam kelompok
Keaktifan
Ketrampilan dalam mengemukakan pendapat
1








2








3










INSTRUMEN PENILAIAN  SIKAP

Materi               Sistem Koordinasi.
Kelas/Semester: 
Hari/Tanggal  

No
Nama
Disiplin
Kerjasama
Kejujuran
Kepedulian
Tanggung
jawab
Skor
Nilai
1








2








3










Mengetahui,                                                                               ….…………..., … Juli 2014                    
Kepala SMA/MA…………...                                                   Guru Mata Pelajaran Biologi,



......................................                                                             ............................................
NIP................................                                                             NIP.....................................

--------------------



No comments:
Write komentar