Avian Infleunza
Identifikasi
Penyakit
menular yang dikenal sebagai Flu
burung, sedang melanda Indonesia saat sekarang ini, disebabkan oleh
sejenis virus Infleunza strain H5 N1 yang ditularkan oleh unggas peliharaan dan
babi pada orang yang susceptibel.
Gejala
penyakit ini berupa demam tinggi disertai dengan gejala radang paru-paru atau
pneumonia akut yang dapat menimbulkan bahaya kematian. Diagnosa ditegakkan dari
hasil pemeriksaan laboratorium dengan diketemukannya virus H5 N1 pada sampel
darah penderita.
Distribusi
geografi dan prevalensi
Sementara
ini,penyakit diketemukan di Indonesia,Vietnam dan Cina
dan beberapa
daerah di Asia.
Riwayat penyakit
1. Agens
penyakit : Virus Infleunza
strain H5 N1
2. Reservoir
: Unggas peliharaan seperti ayam,burung dan babi
3. Faktor
host : Belum diketemukan hal-hal yang spesifik,kemungkinan status imumnitas
individu yang perlu diselidik dan menjadi penyebab utama mudahnya terserang
penyakit flu burung.
4. Periode
waktu masa penularan : Belum diketahui secara pasti, saat unggas mati sampai
terjadi penularan pada manusia diperkirakan hanya membutuhkan waktu beberapa
hari.
5. Faktor
lingkungan : Memegang peran penting terutama yang berdekatan dengan kandang
perternakan ayam,burung dan babi.
Cara
penularan
Diagram 2.
Unggas
(kotoran)
1 udara
2
manusia manusia
cluster
1. Virus
infleunza H5 N1 yang ada pada kotoran unggas yang terinfekssi ditularkan ke
manusia melalui udara pernafasan.
2. Penularan
dari orang sakit ke orang lain yang berada ditempat yang sama melalui udara
pernafasan disebut penularan cluster.
Masa
inkubasi
Tidak jauh
berbeda dengan virus influenza lainnya,pendek sekitar 24 –72 jam.
Pencegahan
dan Kontrol
Usaha –
usaha pencegahan
1. Pormosi
kesehatan berupa penyuluhan kesehatan dan kebersihan lingkungan seperti
desinfeksi kandang unggas (biosecurity).
2. Mempergunakan
masker pada pekerja peternakan unggas.
3. Memasak
daging unggas pada temperatur 60◦C selama 1-2 menit
4. Tindakan
spesifik memutuskan rantai penularan dengan cara case finding pada unggas dan
manusia yang sudah terinfeksi virus H5 N1.
5. Pemberian
vaksin (vaksinisasi) pada unggas peliharaan dan babi.
6. Membunuh,membakar
serta mengubur unggas yang sudah mati atau terinfeksi.
Pengobatan/terapi
·
Terapi umum bersifat simtomatis
·
Perlu perawatan intensif diruangan khusus
di Rumah Sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah (RS Infeksi Prof Dr.
Sulianti Soeroso Jkt atau RS lain di daerah)
No comments:
Write komentar