Tuesday 28 January 2014

Virus

                            VIRUS DAN PERANANNYA
 


A.      Ciri-ciri Virus
Virus merupakan peralihan antara benda abiotik dan biotik karena dapat dikristalkan namun juga dapat bereproduksi dan memiliki asam nukleat.
Virus memiliki ciri yaitu mirip dengan organisme obligat yang artinya hanya dapat berkembangbiak dalam sel hidup. Berikut ini adalah struktur virus secara umum :
1.      Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel).
2.      Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung membran.
3.      Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraselluler obligat.
4.      Virus berukuran lebih kecil dari bakteri berkisar antara 20-300 milimikron.
5.      Hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA saja).
6.      Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.
7.      Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu.
8.      Virus umumnya bersifat hablur (kristal).
9.      Bentuk virus bervariasi (bulat,polihedral,oval,silinder dll).
10.  Tubuh virus terdiri dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein yang disebut kapsid.




B.       Bentuk Virus
Virus memiliki bentuk yang bermacam-macam yaitu ada yang memanjang (batang), oval, bulat, polihedral, kompleks dan ada pula yang bentuknya seperti huruf T (virus T). Virus yang berbentuk kompleks misalnya bakteriofag yaitu jenis virus yang menginfeksi bakteri.
Gambar 1. Bentuk-bentuk virus

C.      Bagian Tubuh Virus
Tubuh virus tersusun atas kepala, leher dan ekor seperti gambar berikut :
   
    
Gambar 2. Struktur tubuh virus
Kepala memiliki bentuk segi delapan yangdi dalamnya mengandung inti virus berupa asam nukleat yaitu DNA (Deoxyribonucleic Acid) yang berupa rantai ganda atau RNA (Ribonucleic Acid) yang berupa rantai tunggal.
Dari kepala muncul selubung memanjang (tubus) yang disebut ekor virus dimana bagian ujungnya dirumbuhi serabut-serabut ekor yang berfungsi untuk menginfeksi sel inang. Bagian kepala dan ekor memiliki selubung yang disebut sebagai kapsid. Kapsid tersususn atas molekul-molekul protein. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.

D.      Cara Hidup Virus
Virus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada di dalam sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup yang dapat diserang virus misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri. Virus yang menyerang bakteri disebut sebagai bakteriofag. Contohnya adalah fag yang menyerang Eschericia coli yang disebut fag T.
Jika di luar tubuh maka virus ada dalam kondisi tidak aktif yaitu dikenal sebagai virion. Virus akan hidup apabila berhasil menginfeksi sel organisme lainnya. Dalam sel inang, virus memanfaatkan mesin biosintesa sel inang untuk keperluan replikasinya melalui daur litik dan lisogenik.

E.       Reproduksi atau Replikasi Virus
Replikasi/sintesa protein virus dikenal juga sebagai perkembangbiakan virus. Protein yang disintesa ini adalah materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus yang paling dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya, walaupun beberapa faga ini memiliki struktur yang kompleks. Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan dua mekanisme alternatif, yaitu daur litik dan daur lisogenik.


Daur Litik
Daur Litik adalah daur  reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel inang. Tahapannya adalah sebagai berikut:
Fase
Penjelasan
Adsorbsi
Pelekatan/penempelan ekor pada permukaan dinding bakteri. Setelah menempel, virus bakteriofage mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) yang menyebabkan dinding bakteri berlubang.
Penetrasi/ injeksi
Masuknya DNA/RNA virus melalui dinding sel bakteri yang berlubang tadi. Kapsid yang kosong akan tetap berada di luar dinding sel bakteri dan tak berfungsi lagi.
Eklifase
Penghancuran DNA bakteri oleh enzim lisozim, tetapi tidak merusak DNA virus sehingga DNA bakteri tidak dapat mengontrol mesin biosintesanya sendiri.
Replikasi
DNA virus memperbanyak diri dengan melakukan replikasi/pengkopian.
Sintesa
Pembentukan selubung protein (kapsid), sehingga terbentuk ratusan molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
Perakitan
Pembentukan kapsid virus yang utuh sehingga DNA virus masuk ke dalam kapsid.
Litik
Penghancuran dinding sel bakteri oleh enzim lisozim sehingga sel bakteri pecah dan virus baru keluar.

Daur Lisogenik
Daur lisogenik adalah daur  replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, dengan kata lain faga (bakteriofaga) berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini disebut profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara lisis. Tahapannya adalah sebagai berikut :
Fase
Penjelasan
Adsorbsi
Pelekatan/penempelan ekor pada permukaan dinding bakteri. Setelah menempel, virus bakteriofage mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) yang menyebabkan dinding bakteri berlubang.
Injeksi
Masuknya DNA/RNA virus melalui dinding sel bakteri yang berlubang tadi. Kapsid yang kosong akan tetap berada di luar dinding sel bakteri dan tak berfungsi lagi.
Penggabungan
Penggabungan atau penyisipan DNA virus ke dalam DNA bakteri sehingga DNA berbentuk sirkuler dan membentuk profage (DNA virus yang tidak aktif)
Pembelahan
Karena profag bersatu dengan DNA bakteri maka saat DNA bakteri melakukann replikasi, maka DNA virus juga ikut mengalami replikasi. Misal pada saat pembelahan biner bakteri.
Sintesis
Jika profag tiba-tiba aktif (misal karena adanya radiasi),  maka profag memisahdari DNA bakteri lalu menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya DNA virus melakukan sintesis dan replikasi DNA. Fase sintesis ini juga menyusun  protein sebagai penyusun kapsid.
Perakitan
Pembentukan kapsid menjadi kapsid virus yang utuh.
Litik
Pembebasan atau penghamburan virus baru untuk menyerang bakteri lain.



Berikut ini adalah skema daur litik dan lisogenik yang terjadi pada virus :
 










Gambar 3. Daur replikasi virus

F.       Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, virus memiliki peranan yang menguntungkan dan juga merugikan manusia. Berikut adalah contoh-contoh virus yang merugikan dan menguntungkan.
Virus yang Menguntungkan
a.      Membuat Antitoksin
Menyisipi DNA virus dengan gen yang menguntungkan, sehingga sifat yang menguntungkan akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Contoh : DNA virus disambung dengan gen manusia yang mengontrol sintesis antitoksin.
b.      Melemahkan Bakteri
Jika DNA virus lisogenik menyerang bakteri patogen, maka bakteri tersebut tidak akan menjadi berbahaya lagi. Ini karena DNA bakteri tersambung profag. Sambungan DNA bakteri dengan DNA virus (profag) akan merubah sifat berbahaya menjadi tidak berbahaya.
c.       Memproduksi Vaksin
Patogen yang dilemahkan akan menjadi vaksin yang berfungsi untuk merangsang pembentukan antibodi terhadap patogen tersebut. Kelak jika patogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi antibodi bagi patogen tersebut.

Virus yang Merugikan
a.      Mata Belek
Sakit mata berupa mata merah, bengkak, berair dan mengeluarkan banyak kotoran.
b.      Influenza
Disebabkan oleh virus influenza. Biasanya orang yang baru sembuh dari flu dapat terkena flu lagi. Hal demikian disebabkan karena virus influenza yang menyerang adalah virus dengan jenis yang lain. Jadi tubuh hanya kebal terhadap virus yang sudah pernah menginfeksinya.

Gambar 4. Virus influenza

c.       Polio
Penyakit yang menyerang anak-anak. Gejalanya demam, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah dll. Polio dapat menyebabkan lumpuh karena menyerang selaput otak (meninges) dan merusak sel daraf di otak depan. Bila sel saraf berhubungan dengan serabut motor saraf tepi, maka dapat membuat penderita lumpuh. Pencegahan Polio dengan pemberian vaksin Salk dan Sabin.
d.      Cacar
Penyakit ini menimbulkan luka di sekujur tubuh. Jika sembuh dapat meninggalkan bopeng pada wajah dan tubuh. Pencegahan dengan vaksin cacar.
e.       Hepatitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus A (hepatitis A), virus B (hepatitis B) dan virus non A-non B (hepatitis C). Virus ini menyerang hati. Pencegahan dengan memberikan vaksin hepatitis.
f.       Campak (Morbili)
Penyakit pada anak-anak yang biasa disertai dengan demam tingghi, mengigau, batuk dll. Infeksi virus campak sering diikuti dengan infeksi sekunder oleh bakteri penyebab pneumonia dan infeksi telinga.
g.      Herpes Simplex
Disebabkan oleh virus HSV tipe 1 yang biasanya menyerang daerah bibir, mulut, hidung, dagu dan pipi dan HSV tipe 2 yang menyerang alat kelamin. Penyakit ini menyerang membran lendir di kulit, mulut, bibir, kelamin dan mata.
h.      AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
Merupakan penyakit kehilangan sistem kekebalan tubuh. Virus masuk dan menyerang sel-sel darah putih T4, yaitu sel darah putih yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh. HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV. Biasanya penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual yang berganti-ganti, pemakaian alat narkoba, dan jarum suntik yang sama serta tranfusi darah.


Gambar 5. Virus HIV
i.        Demam Berdarah
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk genus Flavivirus. Ada beberapa subtipe virus ini, misal DEN-1, DEN-2 DEN-3 dan DEN-4. Virus ini dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah biasa diikuti adanya bercak-bercak merah pada tubuh.
j.        CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
Merupakan penyakit degenerasi pembuluh tapis pada tanaman jeruk. Jika jeruk terkena penyakit ini, maka harus dicabut atau dibakar akar tidak menulari yang lain.
k.      Penyakit Tungro
Merupakan penyakit yang dibawa oleh hama wereng. Yaitu wereng hijau dan wereng coklat. Virus ini akan menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil dan pertumbuhannya terhambat.
l.        TMV (Tobacco Mozaic Virus)
Penyakit pada tembakau yaitu muncul bercak-bercak warna kuning pada tembakau, tomat dan kentang. Penularan lewat serangga.



Gambar 6. Tembakau yang terinfeksi TMV
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Pratiwi, D.A dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga

Oxlay. 2011. Ciri-ciri virus, sifat-sifat virus, dan sejarah virus diunduh dari http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2190004-ciri-ciri-virus-sifat-sifat/ tanggal 5 November 2011



No comments:
Write komentar