Terjemahan bebas dari materi oleh Paul Evans
Alasan nomor satu yang sering Saya dengar, tentang penolakan orang untuk berbicara di depan publik adalah, "Emangnya Saya ini siapa, bicara di depan audience ini? Saya bukan siapa-siapa."
Pertama, Andalah orang yang harus berbicara jika Anda MENGINGINKANNYA.
Setiap pembicara profesional memulainya di tingkat nol. Hanya saja, mereka melakukan satu hal: Mereka memutuskan untuk bicara. Mereka memutuskan untuk menjadi pembicara. Suatu hari mereka mengatakan pada dirinya sendiri, "Saya akan menjadi expert dalam bidang..." Dan memang itulah yang mereka capai.
Anda bisa menjadi expert hanya untuk satu hari, jika Anda memang mau. Jadilah ORANG ITU untuk subyek tertentu. Pelajari. Serap semaksimal mungkin.
Jika kita bicara iklan, ORANG ITU adalah Basuki atau Deddy Mizwar;
Bicara pemasaran, ORANG ITU adalah Hermawan Kertajaya atau Rhenald Kasali;
Bicara kesehatan seksual, ORANG ITU adalah Naek L Tobing;
Jika kita bicara Windows, ORANG ITU adalah Bill Gates.
Anda bisa menentukan untuk diri sendiri, Anda adalah ORANG ITU. Dan ORANG ITU tidak harus satu.
Ambillah keputusan untuk menjadi ORANG ITU, orang yang menyampaikan pesan dari hati, atau pesan yang dititipkan kepada Anda.
Kedua, Anda adalah UNIK.
Tidak ada ANDA yang kedua. Kedengaranya klise, tapi tidak. Cara anda memandang hidup. Cara Anda mereguk hidup. cara Anda menjalani hidup. Cara Anda mentertawakan hidup. Cara Anda menangisi hidup. Cara Anda memimpikan hidup.
Tidak seorang pun bisa melakukannya seperti Anda melakukannya.
Para pembicara profesional, mengandalkan pengalaman pribadi mereka dalam berbagai sesi bicara. Hanya itulah cara terbaik untuk menunjukkan kredibilitas
mereka di dalam berbagai pesan dan bicara mereka. Apa yang membuat hal ini bisa diterima, adalah fakta bahwa mereka mengantarkan berbagai nilai melalui kehidupan mereka sendiri.
Anda juga bisa.
Anda punya segudang pengalaman bernilai yang bisa dibagi untuk menolong orang lain. Untuk belajar, untuk meringankan berbagai beban, dan untuk tumbuh dan berkembang.
Saya ceritakan tentang salah satu kisah hidup Saya.
Delapan tahun yang lalu, istri Saya meninggal mendadak. Usianya dua puluh tujuh tahun. Saya sendiri dua puluh lima tahun waktu itu. Anak kami, Sam, baru berusia lima minggu. Kematian istri Saya terjadi tepat di depan mata Saya.
Sebagai seorang suami muda dan orang tua, apakah Saya adalah pria pertama yang
mengalami tragedi ini? Tidak. Akan tetapi, pengalaman Saya itu hanya bisa diceritakan oleh saya sendiri. Bukan oleh orang lain.
Saya telah menceritakan pengalaman itu kepada ribuan orang.
Anda mungkin tidak percaya, bahwa kisah saya ini bisa sangat membantu orang lain dalam menghadapi hidupnya. Hidup pribadi dan kehidupan bisnis mereka. Dari pelayanan yang baik oleh pihak pengurus pemakaman dan pihak asuransi jiwa, Saya bercerita kepada ribuan orang tentang betapa baik dan benarnya yang telah mereka lakukan.
Tapi itu belum semua.
Saya juga bisa berbagi dengan berbagai organisasi, yang menginginkan Saya mengajari orang-orangnya untuk menikmati setiap momen, dan tidak hidup sekedarnya.
Saya bisa saja membatasi diri Saya hanya pada satu pasar atau topik. Tapi itu juga bukan keharusan.
Anda mungkin berpikir, "Tidak seperti itu yang terjadi pada Saya." saya berharap tidak. Tapi Anda memang tidak membutuhkan sebuah kejayaan atau sebuah tragedi untuk menjadi ORANG ITU. Jadilah Anda saja!
Andalah orang yang harus berbicara.
Andalah yang diminta untuk berbicara.
Andalah yang punya pesan.
Andalah yang mengalami pengalaman.
Andalah ORANG ITU, yang tidak ada yang menyamai ORANG ITU.
Jadilah YOUnique!
Sunday, 15 January 2017
Andalah Orangnya!
About Muhamad Fauzi Hamzah
Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write komentar