Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker
mulut rahim? kanker serviks memang bukan nama yang asing. Terutama bagi
kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13
fakta tentang kanker serviks yang wajib kita ketahui
:
1. Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi
pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan
liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim,
apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ
lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks
menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan
kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih
dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO,
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang
tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks
muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit
telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV
(Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana
sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya.
Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya
adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal
pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan
kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang
dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi
baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke
genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui
cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya
jangan jajan yaa.
5. Mari kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati.
Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk
melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit
ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
- munculnya
rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
- keputihan
yang berlebihan dan tidak normal.
- perdarahan
di luar siklus menstruasi.
- penurunan
berat badan drastis.
- Apabila
kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri
punggung
- juga
hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan)
penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil
mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya
dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara
5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi
kanker serviks.
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker
serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok
dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah
satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan
dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat
nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu
meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya
sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal
berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia
antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia
16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko
terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang
melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin
banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko
terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah
kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher
rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap
smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus
HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan
E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh,
sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker
Serviks atau kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara
yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan
dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
10. Bagaimana mencegah
kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit
kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya
jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya
pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
- tidak
berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
- rajin
melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara
seksual
- dan
melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara
seksual
- dan
tentunya memelihara kesehatan tubuh
11. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe
16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara
meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel
serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini
juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang
menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru
efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum
aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan
vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar
gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik
menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya
tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling
sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat
suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks
biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3.
Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah
mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal,
dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
inilah Tanda-Tanda, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobati Kanker Serviks
Hal-Hal
seputar Haid/Menstruasi
Gatal pada
saat Menstruasi
- Kenapa
pada saat datang bulan suka gatal-gatal?
- Apa
karena gak suka membersihkan diri?
- Berpengaruh
gak dengan penggunaan pembalut?
- Berapa
kali sih sebaiknya penggantian pembalut yang ideal?
- Tips
membersihkan vagina ketika menstruasi?
JAWABAN:Secara umum, menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini
juga berlaku bagi kesehatan organ intim, apalagi buat para perempuan dan
tinggal di daerah tropis. Udara yang panas cenderung lembab sering bikin kita
merasa gerah dan mudah berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab,
terutama di bagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan, yang akan
menyebabkan bakteri mudah berkembang biak, menimbulkan bau yang tidak sedap dan
gatal serta menimbulkan penyakit.
Kesehatan organ intim yakni vagina sangatlah penting.
Vagina yang sehat dan bersih memiliki keseimbangan kimiawi yang bersifat asam
dengan pH 3.5, dimana dalam situasi asam ini maka bakteri baik yang ada di
dalam vagina mampu membersihkan vagina secara optimal sehingga keseimbangan
kelembaban di vagina selalu terjaga. Keluhan yang sering dialami pada vagina
seperti rasa gatal, muncul bintik-bintik seperti jerawat, keluarnya cairan
keputihan (tidak normal) atau infeksi vagina lainnya pada umumnya disebabkan
karena kebersihan dan kelembaban vagina yang sedang terganggu, salah satunya
adalah di saat perempuan sedang mengalami menstruasi dan keputihan.
Menstruasi merupakan suatu siklus perodik perempuan
setiap bulan yang ditandai dengan meluruhnya jaringan endometrium beserta
pecahnya pembuluh darah yang bercampur dengan cairan keputihan dikarenakan
tidak adanya pembuahan sel telur matang oleh sel sperma. Proses ini dipengaruhi
oleh hormone estrogen dan progesterone yang ada didalam tubuh perempuan.
Menjelang atau disaat menstruasi, sebagian besar
perempuan secara normal akan mengalami keluarnya lendir keputihan. Jadi bisa
dibayangkan, cairan keputihan yang keluar beberapa hari menjelang menstruasi
dan dilanjuti dengan keluarnya darah menstruasi, tentunya kondisi seperti ini
akan meningkatkan resiko terganggunya keseimbangan kelembaban di daerah vagina
terlebih jika perempuan tidak memperhatikan kebersihan daerah vagina dengan
baik sehingga muncullah beragam keluhan seperti yang tertera di atas.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan perempuan dalam
menjaga kebersihan khususnya daerah vagina di saat mengalami keputihan dan
menstruasi adalah :
- Secara
teratur membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan
air bersih setiap habis buang air kecil, buang air besar, ketika mandi,
dan saat menganti pembalut atau pantyliner, tujuannya adalah membersihkan
bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva di luar vagina. Bagian
dalam vagina biasanya akan mampu menjaga kebersihannya sendiri.
- Dianjurkan
saat membasuh vagina dengan cara yang benar yakni dari arah depan (vagina)
ke belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang
ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Setelah itu, sebelum pakai
celana lagi, keringkan dulu dengan menggunakan handuk atau tisu yang tidak
berparfum.
- Gantilah
sesegera mungkin pembalut atau pantyliner jika sudah merasakan tidak
nyaman atau lembab terutama di saat darah menstruasi sedang
banyak-banyaknya (hari ke 1-3 menstruasi) dengan frekuensi pergantian yang
dianjurkan yakni tiap 1-2 jam sekali. Jika sudah dirasakan berkurang darah
menstruasi yang keluar, frekuensi mengganti pembalut yang dianjurkan bisa
tiap 3-4 jam sekali namun semua itu tergantung dari jumlah darah
menstruasi dan seberapa sering kamu buang air atau padat tidaknya akifitas
disaat itu. Jika frekuensi mengganti pembalut terlalu lama dan darah
menstruasi lagi banyak-banyaknya, maka “tampungan” darah didalam pembalut
akan menjadi sumber penyakit (bakteri) dan meningkatkan suasana “lembab”
di daerah vagina yang akhirnya sering terasa gatal di saat menstruasi,
kemudian di garuk dan lecet – infeksi.
- Pilihlah
jenis pembalut atau pantyliner yang menurut kamu nyaman dan tidak
menimbulkan iritasi pada daerah kulit sekitar vagina.
- Gunakanlah
celana dalam dari bahan katun agar tidak menambah lembab daerah intim
disaat menstruasi, gantilah celana dalam jika sudah merasa tidak nyaman.
- Sebisa
mungkin batasi dulu menggunakan celana jeans yang terlalu ketat di saat
menstruasi.
- Minumlah
air putih yang cukup serta konsumsi makanan yang sehat dan berserat untuk
membantu tubuh agar tetap sehat setiap hari.
Kenapa Ada
Bintik Jerawat Di Vagina
Keluhan umum yang sering dialami jika kita tinggal di
daerah tropis adalah berkeringat. Keringat membuat tubuh kita mudah lembab,
terutama pada wilayah yang tertutup, berlipat dan banyak lemak salah satunya
adalah seperti didaerah intim kewanitaan. Vagina (Labia Mayor/ bibir vagina
luar maupun Labia Minor/bibir vagina dalam) terdiri dari otot, lemak, saraf dan
ditumbuhi oleh sel-sel rambut beserta kelenjar minyak (kelenjar sebacea),
dimana di area tersebut biasanya di tumbuhi oleh bulu kemaluan. Apabila di
daerah kewanitaan sering terjadi kondisi “terlalu lembab” maka hal ini akan
menyebabkan mudahnya berkembang biak infeksi berupa bakteri, jamur dan virus
sehingga eksosistem di vagina menjadi terganggu yang akhirnya akan muncul
keluhan-keluhan berupa bau tak sedap, gatal terkadang disertai dengan keluarnya
cairan keputihan dari dalam lubang vagina dan bintik bintik kecil seperti
jerawat pada bagian bibir vagina luar.
Jerawat adalah hal yang wajar apabila muncul pada
kulit di bagian wajah, leher, dada, punggung dan badan terutama disaat remaja,
akan tetapi bila bintik bintik berupa jerawat muncul di kulit bibir vagina
bagian luar tentunya akan sangat menganggu. Penyebab munculnya bintik-bintik
menyerupai jerawat didaerah intim bisa dikarenakan kelembaban yang terganggu
sehingga muncul peradangan kelenjar sebacea (kelenjar minyak) pada kulit vagina
atau ada penyebab lain yakni infeksi kelamin jika ada riwayat hubungan seks
bebas.
Beberapa factor yang bisa menyebabkan peradangan
kelenjar minyak di kulit vagina bagian luar karena meningkatnya kelembaban di
daerah intim (terlalu lembab) diantaranya ;
- Penggunaan
celana dalam terlalu ketat dan dalam waktu yang lama
- Membilas
vagina dengan air tidak bersih
- Kebersihan
daerah intim yang tidak baik di saat menstruasi dan keputihan
- Penggunaan
sabun pembersih kewanitaan yang tidak tepat (alergi)
- Masturbasi
yang tidak bersih dan sehat
Untuk kondisi apabila telah terjadi iritasi pada kulit
vagina seperti bintik-bintik jerawat tadi, sebenarnya jangan terlalu khawatir
selama bintik-bintik jerawat tidak disertai dengan cairan nanah dan tidak
menimbulkan rasa sakit atau perih terutama tidak ada riwayat hubungan seks
bebas. Rawat dan jaga kebersihan daerah intim dengan baik dan benar, biasanya
bintik-bintik jerawat tersebut akan hilang dengan sendirinya, akan tetapi
apabila tidak hilang dalam waktu 2 minggu sedangkan Anda sudah merawat daerah
intim dengan baik dan benar, segera konsultasikan ke dokter.
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh perempuan untuk
menjaga dan merawat daerah intimnya agar tetap terjaga kebersihan dan
keseimbangan kelembabannya, diantaranya ;
- Perhatikan
air yang digunakan saat membilas daerah intim, sebisa mungkin hindari air
yang ditampung karena curiga telah tercemar bakteri atau jamur.
- Saat
membilas, dianjurkan dari arah depan ke belakang untuk meminimalkan
terjadinya perpindahan kotoran dari dubur ke vagina.
- Cuci
tangan dengan bersih disaat akan membilas vagina, sebisanya hindari
membersihkan dengan menggunakan tissue karena khawatir kulit Anda tidak
cocok dengan kandungan zat yang ada di tissue sehingga akan muncul iritasi.
- Mengeringkan
daerah di sekitar vagina sebelum berpakaian terutama disaat haid dan
kepuithan (saat menganti pembalut dan pantyliner) karena bila lupa
dikeringkan akan menyebabkan celana dalam yang dipakai menjadi basah dan
lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah dan lembab berpotensi
mengundang bakteri dan jamur akhirnya infeksi.
- Gunakanlah
celana dalam dan handuk yang bersih dan sebisa mungkin jangan digunakan
bersamaan.
- Pilihlah
celana dalam dari bahan katun dan untuk sementara batasi penggunaan celana
dalam maupun jins yang ketat agar sirkulasi udara di daerah yang sedang
infeksi tidak bertambah berat.
- Kurangi
aktifitas yang menyebabkan keringat berlebih.
Kenali Penyebab Gangguan Siklus
Menstruasi Kamu
Kenali Penyebab Gangguan Siklus Menstruasi Kamu
Diunduh
dari Notes Facebook Kotex “Dunia Cewe” asuhan dr.Ryan
– EDISI SEPTEMBER 2010 – MINGGU 1
– EDISI SEPTEMBER 2010 – MINGGU 1
Menstruasi sampai saat ini masih
menjadi problema yang bersifat individual bagi setiap kaum perempuan. Periode
menstruasi (lamanya waktu menstruasi) normal biasanya dari 3 - 7 tujuh hari.
Pola siklus menstruasi normal bisa berada pada rentang 21 hingga 35 hari.
Dengan siklus menstruasi yang normal, secara fisiologis menggambarkan, organ
reproduksi cenderung sehat dan tidak bermasalah. Sistem hormonalnya baik,
ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi dan siklus menstruasinya
teratur.
Pada kenyataannya, siklus
menstruasi tidak sama pada semua perempuan dan cenderung diluar kategori normal
dengan berbagai pola. Mungkin pada awalnya siklus menstruasi lebih dari 35
hari, namun kemudian akan timbul perdarahan menstruasi di luar siklus
menstruasi normal. Misal, siklusnya semula 35-40 hari, tetapi bulan berikutnya
bisa tidak menstruasi selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula yang dalam sebulan
bisa mengalami menstruasi lebih dari sekali. Contoh, bulan ini menstruasinya
terjadi tanggal 5, kemudian datang lagi pada tanggal 20 di bulan yang sama.
Haid yang berlangsung kurang dari 21 hari dikategorikan siklus menstruasi yang
pendek.
Apakah siklus menstruasi itu pendek
maupun panjang, sama-sama menunjukkan ketidaknormalan pada sistem metabolisme
dan hormonal. Dampaknya pun sama, yaitu jadi lebih sulit hamil dikemudian hari
jika pola siklus menstruasi tidak segera di tangani oleh medis. Pada siklus pendek,
perempuan mengalami “unovulasi” karena sel telur tidak terlalu matang sehingga
sulit untuk dibuahi. Pada siklus panjang, hal ini menandakan sel telur jarang
sekali diproduksi atau perempuan mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang.
Jika sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi.
Padahal, menstruasi merupakan tanda kalau perempuan sedang subur.
Beberapa kemungkinan penyebab dari
ketidakteraturan siklus menstruasi yang penyebab pastinya dapat diketahui
dengan pemeriksaan yang lebih intensif, diantaranya ;
- Fungsi hormon
terganggu menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di
otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim
sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan
ini terganggu, otomatis siklus mens pun akan terganggu.
- Masalah
kelenjar tiroid Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa
menjadi penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi
kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun terlalu rendah
(hipotiroid). Pasalnya, sistem hormonal tubuh ikut terganggu.
- Kelainan
sistemik wanita yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus. Hal ini bisa
mempengaruhi siklus menstruasinya karena sistem metabolisme di dalam
tubuhnya tak bekerja dengan baik. Atau penderita penyakit diabetes, juga
akan memengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus menstruasinya pun tak
teratur
- Management
stres tidak baik Stres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem
metabolisme di dalam tubuh. Bisa saja karena stres, perempuan menjadi
mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga
metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus menstruasi
pun ikut terganggu.
- Hormon
prolaktin (hormon menyusui) yang berlebihan Pada wanita menyusui, produksi
hormon prolaktinnya cukup tinggi. Hormon prolaktin ini sering kali membuat
wanita tak kunjung menstruasi karena memang hormon ini menekan tingkat
kesuburan wanita. Pada kasus ini tak masalah, justru sangat baik untuk memberikan
kesempatan pada wanita guna memelihara organ reproduksinya. Sebaliknya,
jika tidak sedang menyusui, hormon prolaktin juga bisa tinggi, biasanya
disebabkan kelainan pada kelenjar hipofisis yang terletak di dalam kepala.
- Penurunan
atau kenaikan berat badan secara drastis
- Penggunaan
obat pengontrol kehamilan obat pengontrol kehamilan mengandung hormon
progestin yang dapat menghambat proses ovulasi yang berhubungan siklus
menstruasi.
- Kondisi lain
yang bisa memicu haid tidak teratur adalah ketidakseimbangan hormon.
Ketika terjadi perubahan pada level hormon estrogen atau progesteron dalam
tubuh, maka haid bisa menjadi tidak teratur. Ketidakseimbangan level
hormon dalam tubuh disebabkan perubahan pola makan yang drastis stres dan
PCOS (polycystic ovarian syndrome). PCOS adalah kumpulan gejala yang
terjadi karena penumpukan folikel pada ovarium (indung telur) yang
berkembang tidak sempurna. Pada keadaan normal, ovarium hanya memproduksi
sedikit hormon androgen. Tetapi, penderita PCOS mengalami peningkatan
level androgen yang ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid.
Apabila kamu
mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dengan irama yang tidak konstan
dalam jangka waktu tidak lama atau jarang – jarang terjadinya, terapinya hanya
cukup menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat namun nyatanya perilaku
ini masih sangat sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti
mengontrol konsumsi makanan-minuman junkfood yang banyak
penyedap/pewarna/pemanis buatan, rutin berolahraga, management stres yang baik
dan cukup istirahat. Akan tetapi bila siklus menstruasi yang terganggu terjadi
dalam jangka waktu yang lama dan mempunyai irama yang konstan sebaiknya segera
konsultasikan ke dokter karena dikhawatirkan adanya gangguan pola hormon atau
penyakit metabolik seperti penjelasan diatas. Untuk terapi biasanya dokter akan
memberikan terapi hormonal atau terapi sesuai dengan penyakit yang menyertai.
Semoga bermanfaat
informasi diatas ya.
Cara Mencukur Bulu Kemaluan Yang Aman
Cara Mencukur Bulu Kemaluan Yang Aman
Diunduh
dari Notes Facebook Kotex “Dunia Cewe” asuhan dr.Ryan
– EDISI SEPTEMBER 2010 – MINGGU 4
– EDISI SEPTEMBER 2010 – MINGGU 4
Mencukur area genital bagi
sekelompok orang menimbulkan masalah sendiri. Saat rambut daerah genital mulai
tumbuh maka muncul juga rasa gatal ditambah bengkak kemerahan. Mencukur rambut
pada area genital tidaklah semudah mencukur atau mencabut rambut area lainnya.
Sebelum memulainya, cobalah untuk mempersiapkannya dengan memperhatikan
beberapa hal. Pertama, gunakan alat cukur yang masih baru sehingga terjamin
kebersihannya. Faktor kebersihan amatlah penting, agar kita terhindar dari
infeksi penyebab gatal, bengkak atau kemerahan pada kulit di area genital.
Kedua, usahakan untuk bersikaplah rileks selama melakukannya, dengan mengawalinya
lewat pengaturan posisi duduk yang nyaman. Saat duduk, angkat kedua kaki
melebihi garis pinggang dan buka lebar-lebar, untuk hasil yang maksimal
perhatikan tips bercukur di bawah ini ;
- Atur Arah Rambut Area Genital
gunting adalah pilihan alat cukur yang dapat digunakan. Untuk memudahkan proses pencukuran, disarankan untuk mengatur rambut-rambut di daerah genital terlebih dulu dengan cara menarik ke atas rambut area genital agar alat cukur tidak mengenai kulit di area tersebut - Berendam di Air Hangat
Sebelum bercukur, sebaiknya kita berendam di air hangat terlebih dulu. Cara ini akan memudahkan kita mencukur karena rambut-rambut yang kasar di area genital akan berada dalam kondisi basah. - Beri Gel Untuk Busa
meski metode pencukuran dengan cara di kerok tidak begitu dianjurkan, namun jika kamu tetap memilih metode ini sebaiknya oleskan krim cukur atau gel yang dapat menimbulkan busa pada area genital untuk memudahkan proses pencukuran.. Namun kita harus waspada jangan sampai krim yang dipakai menimbulkan alergi pada kulit. Juga jangan gunakan sabun karena sabun tidak menghasilkan busa terbaik untuk bercukur. - Bercukur
Sebelum mulai bercukur, pikirkan dulu model apa yang Anda inginkan. Namun sangat disarankan untuk mencukur rambut sesuai arah tumbuhnya rambut. Hindari untuk mencukur area yang sama berkali-kali karena bisa membuat kulit iritasi. Bila kita menemukan tempat yang sulit untuk diraih tarik kulit untuk memudahkannya. Khusus bagi kita yang baru pertama kali mencukur area genital, jangan terlalu rajin. Harus diingat bahwa area genital sangat sensitif dan perlu waktu beradaptasi dengan pisau cukur. Cukup lakukan sekali seminggu - Mengangkat Sel Kulit Mati
Untuk menghindari tertutupnya pori-pori di area genital, jangan lupa untuk membersihkan kulit setelah bercukur menggunakan sabun yang lembut. Sikat dengan lembut area genital agar tidak terjadi iritasi kulit. - Rawat Area Genital
Bersihkan area genital yang sudah dicukur setiap hari untuk menyingkirkan keringat dan kelenjar minyak yang bisa menutupi pori-pori. Untuk menghindari gatal-gatal dan iritasi gunakan celana dalam dari bahan katun dan jangan memakai celana terlalu ketat. Tidak hanya menyebabkan iritasi, celana terlalu ketat juga menyebabkan kurangnya sirkulasi udara dan memicu gesekan dengan area genital.
Untuk beberapa wanita area genital
mereka menjadi sangat sensitif saat menstruasi. Mereka menjadi tidak nyaman
untuk mencukur, disarankan untuk melakukannya sebelum atau setelah menstruasi.
Selamat mencoba. Terima kasih.
No comments:
Write komentar