Wednesday 7 February 2018

RPP BIOLOGI KELAS XI SISTEM GERAK


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
                        Nomor                           : 4
Kelas / Semester            : XI / 1
Materi Pembelajaran     : Sistem Gerak
Alokasi Waktu              : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan         : 3 kali

A.    Kompetensi Dasar (KD)
1.5  Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

1.5  Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

B.     Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.5.1     Menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia dengan menggunakan torso.
1.5.2     Menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
1.5.3     Menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.
1.5.4     Menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.
1.5.5     Membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
1.5.6     Menganalisa struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan.
1.5.7     Menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.
1.5.8     Mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).
1.5.9     Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan fakta-fakta dalam kehidupan.
1.5.10 Menjelaskan mekanisme kerja otot.
1.5.11 Menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.

1.5.1        Menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.
1.5.2        Mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.
1.5.3        Mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.
1.5.4        Menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis gangguan sistem gerak.
1.5.5        Melakukan pengamatan struktur tulang keras.
1.5.6        Melakukan pengamatan kontraksi otot katak.

C.   Tujuan Pembelajaran
Afektif:
  1. Siswa dapat mengubah sikap untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses dalam sistem gerak.
  2. Siswa dapat menunjukkan perilaku peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan tentang sistem gerak di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

Kognitif:
1.      Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia dengan menggunakan torso.
2.      Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
3.      Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.
4.      Siswa dapat menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.
5.      Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
6.      Siswa dapat menganalisa struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan.
7.      Siswa dapat menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.
8.      Siswa dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).
9.      Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan fakta-fakta dalam kehidupan.
10.  Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja otot.
11.  Siswa dapat menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.

Psikomotorik:
1.         Siswa dapat menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.
2.         Siswa dapat mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.
3.         Siswa dapat mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.
4.         Siswa dapat menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis gangguan sistem gerak.
5.         Siswa dapat melakukan pengamatan struktur tulang keras.
6.         Siswa dapat melakukan pengamatan kontraksi otot katak.


D. Materi Pembelajaran
1.   Materi Fakta: Tulang dan otot rangka merupakan komponen dalam menunjang terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia. Namun tulang dan otot rangka bisa mengalami gangguan, seperti patah tulang, otot kram dan terkilir. Kemajuan teknologi telah mengatasi permasalahan gangguan sistem gerak, seperti kaki dan tangan bionik.

Tulang dan otot sebagai komponen penunjang gerakan tubuh
berlari-larian_reference ANd9GcTuHz_hGxfGyUJRynmNYhpZEoM86W6VTXkX2AwiprJAC32eSNZ9kQ Simon%2BBended

Tulang dan otot bisa mengalami gangguan
Bone-Fractures shutterstock_73569106 

Kaki dan tangan bionik untuk mengatasi permasalahan gangguan sistem gerak
 pix_gal2?harianmetrobionic-arm ANd9GcSw8IuV1ggZyprHlI1lcmWeJJjvEi4LNO1Px1qnNf5dbrKYa8hU 

2.      Materi Konsep
·         Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: rangka aksial (rangka sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (rangka pelengkap atau anggota gerak tubuh).
·         Rangka aksial berjumlah 80 tulang, meliputi tulang tengkorak, tulang telinga dalam dan hioid, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk (iga).
·         Rangka apendikuler berjumlah 126 tulang, meliputi gelang bahu (pektoral), anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul (pelvis), dan anggota gerak bawah (ekstremitas inferior). 
·         Struktur tulang terdiri dari lapisan-lapisan dari arah luar ke arah dalam, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, endosteum, dan sumsum tulang.
·         Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang penyusun rangka tubuh dapat dibedakan lima macam, yaitu: tulang pipa (tulang panjang), tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan (irreguler bones), dan tulang sesamoid.
·         Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartilago).
·         Faktor pertumbuhan tulang: herediter (genetik), nutrisi, endokrin, dan persarafan.
·         Komponen penunjang persendian, yaitu: ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial, tulang rawan hialin, dan bursa.
·         Berdasarkan gerakannya, persendian dapat dibedakan tiga kelompok, yaitu: sendi sinartrosis (sendi mati), sendi amfiartrosis, dan sendi diartrosis.
·         Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang, dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif.
·         Apabila otot mendapat rangsangan, maka otot akan berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi menegang dan menggembung di bagian tengah.
·         Berdasarkan sifat kerjanya, otot dapat dibedakan dua jenis, yaitu: otot antagonis dan otot sinergis. 
·         Gangguan sistem gerak dapat terjadi pada tulang, persendian, maupun otot.

3.      Materi Prinsip
·         Tulang dan otot menunjang terjadinya gerakan tubuh.
·         Hubungan antar tulang membentuk suatu persendian yang akan menentukan model gerakan.

4.      Materi Prosedural
·         Pengamatan struktur tulang dan kontraksi otot rangka katak.

E.     Metode Pembelajaran
·         Problem based learning (berbasis masalah)
·         Presentasi siswa
·         Diskusi kelas
·         Praktikum
·         Kuis

F.     Kegiatan Pembelajaran
  1. Pertemuan ke-1

No
Kegiatan Belajar
Waktu
(menit)
1
Pendahuluan
·         Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
·         Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
·         Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·         Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang rangka tubuh manusia, misalnya fungsi rangka.
·         Memotivasi:
-          Guru menyampaikan bahwa gerakan dapat terjadi karena adanya sistem rangka, sistem otot, dan sistem syaraf.
-          Guru menanyakan persiapan bahan praktikum yang di bawa siswa (tulang paha ayam segar).
·        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

15
2
Kegiatan inti
a.      Mengamati
·         Guru mengajak murid untuk mengamati gambar patah tulang (halaman 135).

b.      Menanya
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya berkaitan dengan gambar patah tulang, misalnya: Mengapa tulang bisa patah? Bagaimana struktur tulang? Apakah tulang yang patah bisa tersambung kembali?
·         Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisa sementara.

c.       Mengumpulkan data/ melakukan praktikum pengamatan struktur tulang keras (halaman 151 – 152).
·         Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik.
·         Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
·         Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
·         Siswa secara berkelompok melakukan percobaan untuk mengetahui struktur dan sifat tulang keras.
·         Siswa mencatat data-data hasil praktikum.
·         Siswa mengamati bentuk-bentuk tulang dengan menggunakan torso rangka tubuh manusia.
·         Siswa studi literatur tentang pertumbuhan dan perkembangan tulang.
·         Siswa mencoba memperagakan gerakan-gerakan untuk mengetahui struktur dan tipe persendian.

d.      Mengasosiasikan
·         Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatannya tentang struktur dan sifat tulang keras; bentuk-bentuk tulang pada torso rangka tubuh manusia.
·         Siswa menganalisis informasi dari studi literatur tentang pertumbuhan dan perkembangan tulang.
·         Siswa menganalisis/ mengidentifikasi gerakan-gerakan pada tipe persendian.
·         Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan praktikum.

e.      Mengomunikasikan
·         Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil praktikum dan hasil studi literatur.
·         Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat hasil pengamatan siswa.
·         Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan struktur, bentuk, pertumbuhan dan perkembangan tulang; contoh-contoh persendian.

150
3
Penutup
·      Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang rangka tubuh manusia dan persendian.
·      Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan rangka tubuh manusia dan persendian.
·      Tindak lanjut: Membuat laporan tertulis hasil praktikum.
·      Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati kontraksi otot katak.

15

  1. Pertemuan ke-2
No
Kegiatan Belajar
Waktu
(menit)
1
Pendahuluan
·         Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
·         Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
·         Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·         Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang otot yang menggerakan tulang. Bagaimana ciri-ciri dan sifat otot rangka berdasarkan pengetahuan di SMP?
·         Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang dipersiapkan siswa untuk eksperimen kontraksi otot katak.
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

15
2
Kegiatan inti
a.      Mengamati
·         Guru mengajak murid untuk mengamati dan memperagakan kerja otot, misalnya mengangkat lengan atau mengamati gambar/ video peragaan binaraga.

b.      Menanya
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya berkaitan dengan gambar peragaan otot bekerja atau berkontraksi. Mengapa pada waktu mengangkat lengan, otot nampak lebih besar dan terasa lebih keras? Mengapa otot binaraga lebih besar dan berisi daripada otot orang biasa?
·         Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisa sementara.

c.       Mengumpulkan data/ melakukan praktikum pengamatan kontraksi otot katak (halaman 163 – 164).
·         Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik.
·         Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
·         Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
·         Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pengamatan kontraksi otot katak.
·         Siswa mencatat data-data hasil praktikum.
·         Siswa studi literatur tentang struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, dan sifat kerja otot.
·         Siswa mencoba memperagakan gerakan antagonis berdasarkan gambar pada buku literatur.

d.      Mengasosiasikan
·         Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatannya tentang kontraksi otot katak.
·         Siswa menganalisis informasi dari studi literatur tentang struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, dan sifat kerja otot.
·         Siswa menganalisis/ mengidentifikasi gerakan-gerakan antagonis.
·         Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan praktikum.

e.      Mengomunikasikan
·         Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil praktikum dan hasil studi literatur.
·         Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat hasil pengamatan siswa.
·         Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, sifat kerja otot, dan gerakan antagonis.
60
3
Penutup
·        Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, sifat kerja otot, dan gerakan antagonis.
·        Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, sifat kerja otot, dan gerakan antagonis.
·        Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis praktikum pengamatan kontraksi otot katak.
·        Rencana pembelajaran selanjutnya: Presentasi gangguan dan teknologi sistem gerak; kuis sistem gerak.
15

  1. Pertemuan ke-3
No
Kegiatan Belajar
Waktu
(menit)
1
Pendahuluan
·         Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
·         Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
·         Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang gangguan sistem gerak yang pernah dialami siswa atau keluarganya.
·         Memotivasi:
Guru menanyakan bagaimana mengatasi gangguan sistem gerak, misalnya kaki kram.
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2
Kegiatan inti
·        Mengamati
·         Guru mengajak murid untuk mengamati gambar bermacam-macam gangguan sistem gerak.

·        Menanya
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya berkaitan dengan gambar bermacam-macam gangguan sistem gerak, misalnya: Mengapa bisa terjadi osteoporosis? Apakah tulang yang patah bisa menyambung kembali?
·         Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisa sementara.

·        Mengumpulkan data/ Eksplorasi
·         Setiap kelompok melakukan studi literatur atau browsing internet untuk mempelajari bermacam-macam gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.

·        Mengasosiasikan
·         Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet tentang gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
·         Kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan soal uji kompetensi (halaman 172 – 177).

·        Mengomunikasikan
·         Diskusi kelas, masing-masing kelompok membahas gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
·         Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
·         Guru memberikan soal-soal kuis tentang sistem gerak untuk diperebutkan seluruh siswa dan langsung diberikan nilai.
60
3
Penutup
·         Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
·         Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa berkaitan dengan gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
·         Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri (halaman 155).
·         Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 5 Sistem Sirkulasi (halaman 178); praktikum mengamati jenis sel-sel darah (halaman 190).
15

G.    Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1.      Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 4.

2.      Bahan ajar:
·      Bahan presentasi dan gambar sistem gerak.
·      Bahan praktikum: tulang paha ayam dan otot paha katak segar, HCl 15%, larutan ringer.

3.      Alat:
·         Komputer/LCD, VCD/CD player.
·         Gelas beker, pinset, sarung tangan karet, statif 2 klem, cawan petri, papan dan pisau bedah, benang, arus listrik, pipet tetes, stopwatch, dan kertas tisu.

H.    Penilaian
  1. Kognitif
a.    Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b.   Ulangan harian.
Contoh soal:   
·         Sebutkan contoh tulang pipa.
·         Berapakah jumlah tulang rusuk?
·         Apakah perbedaan proses osifikasi intramembran dengan endokondium?
·         Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang.
·         Sebutkan komponen penunjang persendian.
·         Apa yang dimaksud gerak antagonis: ekstensi-fleksi, abduksi-adduksi, dan depresi-elevasi.

2.      Psikomotorik:
·         Praktik di laboratorium:
Pengamatan struktur tulang keras.
Pengamatan kontraksi otot.
·         Presentasi kelompok

3.      Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan praktikum di laboratorium.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator                          :
·         Melakukan pengamatan struktur tulang keras.
·         Melakukan pengamatan kontraksi otot katak.

Aspek penilaian         : Psikomotorik
Judul kegiatan           : Pengamatan struktur tulang keras dan kontraksi otot.
Tanggal Penilaian     :
Kelas                           :    
                                           
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor

Nilai
Persiapan alat dan bahan
Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja
Kontribusi dalam teman kelompok
Laporan praktikum
1







2







3









INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI

Aspek penilaian   : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan     : Presentasi kelompok tentang sistem gerak
Tanggal Penilaian:
Kelas                      :
                                                 
No
Kelompok
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor

Nilai
Materi presentasi
Kerja sama dalam kelompok
Keaktifan
Ketrampilan dalam mengemukakan pendapat
1








2








3










INSTRUMEN PENILAIAN  SIKAP

Materi               Sistem Gerak
Kelas/Semester: 
Hari/Tanggal  

No
Nama
Disiplin
Kerjasama
Kejujuran
Kepedulian
Tanggung
jawab
Skor
Nilai
1








2








3










Mengetahui,                                                                                .……………..., … Juli 2014                    
Kepala SMA/MA…………...                                                    Guru Mata Pelajaran Biologi,



......................................                                                             ............................................
NIP................................                                                             NIP.....................................
------------------




No comments:
Write komentar