Sunday, 13 July 2014

Mengukur Potensial Osmotik dan Potensial Air Jaringan





Judul                 Mengukur Potensial Osmotik dan Potensial Air Jaringan
Tujuan                         : Mahasiswa mampu mengukur potensial air dalam jaringan tumbuhan
A.    Alat dan Bahan
Alat
Gambar
Cawan petri


Bekker glass


Penggaris


Neraca ohaus


Cutter











Spatula



Glass ukur



Pipet tetes



Batang pengaduk
Alat pembolong

Bahan
Gambar

Kentang
Aquades

Sukrosa (0,0M 0,3M 0,6M 0,9M)






B. Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Hitung molaritas sukrosa untuk dibuat larutan sukrosa dengan konsentrasi 0,0 M, 0,3M  0,6 M 0,9M
3.      Buat larutan dengan mencampurkan aquadest ke sukrosa yang telah dihitung molaritasnya dan larutkan sampai larut
4.      Buat potongan kentang dengan ukuran yang sama sebanyak 8 potong untuk 4 perlakuan dimana setiap perlakuan terdiri dari 2 potong kentang

5.      Hitung panjang diameter potong kentang dengan penggaris, kemudian hitung luas dari penampang potongan kentang

6.      Labeli 4 cawan petri untuk setiap perlakuan konsentrasi molaritas 0,0 M, 0,3M  0,6 M 0,9M

7.      Letakan setiap 2 potongan kentang ke dalam tiap cawan petri untuk tiap perlakuan konsentrasi molaritas 0,0 M, 0,3M  0,6 M 0,9M
8.      Masukkan larutan kedalam cawan petri yang telah berisi potongan kentang untuk perlakuan sesuai dengan konsentarasi perlakuan molaritas 0,0 M, 0,3M  0,6 M 0,9M
9.      Tunggu sampai 3 jam dan amati perubahan yang terjadi pada potongan kentang untuk tiap perlakuan dengan mengukur panjang diameter potongan kentang untuk tiap perlakuan

10.  Masukan data ke dalam tabel pengamatan dan bandingkan untuk tiap perlakuan molaritasnya dan bandingkan dengan kelompok lain yang melakuakan kegiatan 2.



C.  Bahan Diskusi
1.      Apakah ada perubahan panjang potongan kentang pada kelompok kontrol dan perlakuan?
2.      Adakah perbedaan tingkat perubahan panjang kentang pada 3 perlakuan?
3.      Apakah artinya jika potongan kentang bertambah panjang?
4.      Pada perlakuan manakah potongan kentang tidak mengalami perubahan panjang?
5.      Bagaimana status potensial air jaringan kentang terhadap larutan perendam jika tidak terjadi perubahan volume?
6.      Bila potensial osmotik jaringan ditaksir dari larutan perendam dimana tidak menimbulkan perubahan panjang potongan kentang, berapa nilai potensial osmotik jaringan tersebut?

D.Hasil Diskusi
1.      Ada karena Sesuai dengan hasil pengamatan di atas dapat dilihat bahwa umbi kentang (Sholanum tuberosum L.)  yang direndam di dalam air aquadest (kontrol) memiliki penambahan panjang, hal ini disebabkan karena air memiliki viskositas (kekentalan) yang rendah sehingga menyebabkan air dengan mudah melakukan difusi ke dalam jaringan umbi kentang dan menyebabkan potensial air dalam sel umbi kentang menjadi meningkat. Pada pengamatan dengan menggunakan larutan sukrosa, Meskipun larutan ini memiliki viskositas (kekentalan) yang cukup tinggi dari larutan sukrosa yang lainnya, Umbi Kentang (Sholanum tuberosum L.) yang direndam dalam larutan sukrosa  memiliki rata-rata panjang akhir yang tertinggi.  Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan pada saat perendaman umbi kentang memiliki potensial air yang cukup rendah sehingga larutan sukrosa dapat mengalir secara difusi ke dalam sel umbi kentang tanpa mengalami hambatan, sehingga potensial air dalam sel umbi kentang  meningkat.
2.      Dari hasil pengamatan, ditemukan umbi Kentang yang di rendam di dalam larutan sukrosa 0,3 M 0,6 M dan 0.9 M dengan panjang akhirnya mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena larutan sukrosa mampu menyerap air secara osmosis dari dalam sel umbi kentang itu sendiri, sehingga terjadi penyusutan.
3.      Terjadinya proses osmosi. Bahwa osmosis merupakan difusi air, hal ini karena terdapat ruang terpisah satu sama lain oleh membran selektif permeabel.
4.      Tidak ada karena semua perlakuan mengalami perubahan panjang, suatu tanaman jika direndam dalam suatu larutan, maka potensial air dalam sel tanaman tersebut akan berubah tergantung pada konsentrasi serta viskositas  larutan yang digunakan.
5.      Ini berarti bahwa status potensial air jaringan kentang lebih tinggi daripada potensial air disekitarnya.
6.      Lebih besar dari 0 bar. Karena Jika densitas larutan tidak berubah, berarti potensial air sampel yang diuji sama dengan larutan sukrosa tersebut

E. Hasil Pengamatan
No
PANJANG POTONGAN SILINDER KENTANG (cm)
0,0M
0.3M
0,6M
0,9M
1
P=1,3
D= 0,7
P= 1,2
D= 0,7

P=1,3
D=0,8
P=1,3
D=0,8
P=1,2
D=0,7
P=1,2
D=0,8
P=1,1
D=0,6
P=1,2
D=0,6
2
P=1,2
D=0,9
P=1,2
D=0,8
P=1,4
D=0,6
P=1,4
D=0,8
P=1,3
D=0,6
P=1,2
D=0,6
P=1,2
D=0,5
P=1,1
D=0,4
3
P=1,3
D=0,9
P=1,2
D=0,8
P=1,3
D=0,5
P=1,2
D=0,5
P=1,2
D=0,6
P=1,3
D=0,6
P=1,1
D=0,5
P=1,2
D=0,4
4
P=1,2
D=0,9
P=1,3
D=0,8
P=1,3
D=0,5
P=1,3
D=0,5
P=1,3
D=0,7
P=1,2
D=0,6
P=1,1
D=0,4
P=1,1
D=0,4
RATA-RATA
P=1,39
D=0,63
P=1,31
D=0,62
P=1,25
D=0,65
P=1,14
D=0,47






Grafik hubungan antara ukuran panjang umbi (sumbu Y) dengan konsentrasi larutan sukrosa (sumbu X)





No comments:
Write komentar