RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.
Identitas
Satuan
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / 2
Topik : Ekosistem
Sub Topik :
Komponen penyusun ekositem,
Interaksi mahluk hidup, aliran energi, siklus biogekimia.
Alokasi Waktu : 3 x
45 Menit
B.
KOMPETENSI INTI
KI 1
|
:
|
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
|
KI 2
|
:
|
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
KI3
|
:
|
Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
|
KI
4
|
:
|
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
|
C. KOMPETENSI DASAR
3.11
|
:
|
Menganalisis data perubahan lingkungan dan
penyebab, serta dampak dari
perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan
|
4.11
|
:
|
Mengajukan gagasan pemecahan
masalah perubahan lingkungan sesuai konteks permasalahan lingkungan di
daerahnya
|
D. INDIKATOR, TPK, MATERI
No
|
Indikator
|
Tujuan pembelajaran khusus
|
3.11.1
|
Mengidentifikasi ciri kerusakan lingkungan
|
Setelah mengamati berbagai macam kerusakan
lingkungan siswa dapat mengidentifikasi ciri kerusakan lingkungan minimal 3.
|
3.11.2
|
Menjelaskan pencemaran lingkungan
|
Setelah mengidentifikasi ciri kerusakan lingkungan
siswa dapat menjelaskan pencemaran lingkungan sesuai pendapatnya
|
3.11.3
|
Melaksanakan percobaan pengaruh pencemaran air
terhadap kelangsungan hidup organism
|
Setelah merancang percobaan siswa dapat melaksanakan
percobaan pengaruh pencemaran air terhadap kelangsungan hidup organisme
dengan baik dan teratur
|
3.11.4
|
Membuat usulan pelestarian lingkungan
|
Setelah siswa mengamati vidio pencemaran siswa dapat
membuat usulan pelestarian lingkungan minimal 3
|
3.11.5
|
Menentukan
jenis-jenis limbah
|
Setelah mengamati limbah siswa dapat menentukan
jenis-jenis limbah berdasarkan sifat dan asalnya
|
3.11.6
|
Melakukan
proses daur ulang limbah
|
Melakukan
proses daur ulang limbah
|
3.11.7
|
Menentukan
sampah/limbah yang akan dibuat produk daur ulang
|
Menentukan
sampah/limbah yang akan dibuat produk daur ulang
|
3.11.8
|
Merancang
produk daur limbah yang mempunyai
nilai jual
|
Merancang
produk daur limbah yang mempunyai
nilai jual
|
4.11.1
|
|
|
4.11.2
|
|
|
E. METODE, PENDEKATAN, SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
a.
Metode : Pengamatan dan Praktikum
b.
Pendekatan : Saintifik
c.
Sumber Pelajaran
1.Untuk Siswa :Karmana, Oman. 2008. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media
Pratama:Bandung
2. Untuk Guru : Campbell, N. 2003. Biologi. Erlangga: Jakarta
d.
Media Pembelajaran :
1.
Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD)
2.
Slide PPT
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Kegiatan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
1
|
A. Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
C.
Penutup (15
menit )
|
· Memberikan
salam dan berdoa
· Mengondisikan kelas dan pembiasaan
· Apersepsi
· Apakah kelian pernah mencuci pakaian
dengan sabun ? lalu Air sabunnya mengalir kemana ? apakah sabun hilang begitu
saja ? Memotivasi
Guru memperlihatkan contoh gambar/foto/video kerusakan
lingkungan
· guru menyampaikan Tujuan
pembelajaran
· Pretest
Mengamati
· Guru
menayangkan berbagai fakta tentang kerusakan lingkungan sekitar dalam bentuk
gambar/foto/film.
· Siswa
secara individu mencermati berbagai fakta yang ditemukan di dalam tayangan
gambar/foto/ film kerusakan lingkungan
·
Siswa
mendokumentasikan/mencatat hasil pengamatannya
·
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
·
Siswa
mendiskusikan hasil temuan yang didapatkan dari proses mencermati tayangan
gambar/foto/ film yang berkaitan
dengan Keseimbangan
lingkungan, Perubahan lingkungan, dan Pencemaran lingkungan.
·
Siswa mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat menyebabkan pencemaran dan perubahan lingkungan
·
Siswa merumuskan masalah pengaruh limbah (dapat digunakan limbah
rumah tangga/pabrik/detergen) terhadap kelangsungan hidup organism
·
Guru menilai
keterampilan siswa dalam mengungkap permasalahan dari lingkungan sekitar
Mencoba
·
Siswa melakukan
percobaan untuk
menemukan pengaruh limbah/variasi konsentrasi dan atau jenis detergen
terhadap kelangsungan hidup (daya
tahan) organisme/makhluk hidup (dapat
menggunakan anakan lele/berudu)Siswa mengamati dan mencatat aktivitas hidup
sampai dengan ketahanan hidup organisme yang diberi perlakuan kondisi air
tercermar yang berbeda (dapat diberi perlakuan variasi konsentrasi/jenis
limbah/detergen yang berbeda)
·
Masing-masing kelompok diberikan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan akibat polusi
yang dapat diselesaikan dengan konsep keseimbangan lingkungan
·
Guru
menilai sikap siswa dalam kerja
kelompok dan membimbing/ menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan
mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip
dalam pemecahan masalah
Mengasosiasi
·
Siswa
menggali informasi, melakukan analisis untuk menjelaskan dan menarik
kesimpulan, hubungan pencemaran airdengan kelangsungan hidup organisme.
Masing-masing kelompok berdiskusi menganalisis perubahan lingkungan dan Medeskripsikan pelestarian lingkungan,
kemudian menyimpulkan
·
Guru
membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah data dan merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan
·
Perwakilan dari dua kelompok
menyampaikan hasil percobaan dan kesimpulan
diskusi
·
Kelompok mendiskusikan, menyimpulkan
dan mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah pencemaran lingkungan
·
Guru
menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan
· Bersama siswa menyimpulkan ciri-ciri
kerusakan lingkungan dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup organisme
·
Memberikan tugas
untuk membaca tentang pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup.
·
Melaksanakan post test
|
10 menit
10 menit
10 menit
40 menit
25 menit
10 menit
10 menit
|
G. Penilaian Proses dan
Hasil Belajar
1.
Teknik Penilaian
a)
Penilaian Pengetahuan :
Tes uraian : terbuka
b)
Penilaian Sikap :
Observasi/pengamatan kerja kelompok
c)
Penilaian Keterampilan
: Simulasi Interaksi Ekosistem
2.
Instrumen
Penilaian (terlampir)
Materi Pembelajaran
§ Materi fakta,
- Gambar/Foto/Film berbagai contoh kerusakan
lingkungan
- Berbagai produk daur ulang limbah atau gambar produk
daur ulang
§ Materi Konsep
Kerusakan
lingkungan
pengertian kerusakan
lingkungan
Kerusakan
lingkungan = Berubahnya struktur, bentuk, komposisi, susunan suatu lingkungan
hidup sehingga kualitas lingkungan hidup tersebut menurun.
·
Kualitas
lingkungan hidup menurun berarti keseimbangan lingkungan terganggu
·
Secara umum,
jika kualitas lingkungan hidup menurun, maka dapat terlihat dalam lingkungan
dengan adanya penyakit endemik.
Ø klasifikasikan
jenis sampah; Sampah organik dan anorganik
Sampah organik:
sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis,
seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah basah.
Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis.
Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus,
misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah kering.
Ø pengertian pencemaran lingkungan
·
Pencemaran lingkungan = Masuknya benda asing ke dalam lingkungan hidup sehingga kualitas
lingkungan hidup tersebut menurun.
Pencemaran
adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain
ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.
·
Macam ,
Penyebab, Dampak Pencemaran Lingkungan
Menurut
tempat terjadinya, pencemaran dibedakan :
1. Pencemaran udara
Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari
gas
nitrogen (78%), oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), CO2 (0,0035 %) dan
sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %). Komposisi gas di atmosfer dapat
mengalami perubahan karena polusi udara. Pelepasan CO2 ke udara oleh
berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar CO2 di udara.
Penyebab Pencemaran
Udara
Beberapa kegiatan yang dapat
menimbulkan polusi udara
di antaranya berikut ini.
1) Asap dari cerobong
pabrik, kendaraan bermotor,
2) Asap vulkanik dari
aktivitas gunung berapi
3) Bahan dan
partikel-partikel radioaktif dari bom atom
4) Asap dari pembakaran batu
bara
5) Chloro Fluoro Carbon (ClFC)
yang berasal dari
kebocoran mesin pendingin
ruangan, kulkas, AC mobil.
Dampak Pencemaran Udara
Polusi udara menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Kenaikan kadar CO2
yang melebihi ambang batas toleransi yang ditetapkan (sekitar 0,0035%)
menimbulkan berbagai akibat. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua
organisme (terutama manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Asap dari
kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan, bahkan
terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Setiap terjadi kebakaran
hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan.
Asap kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak bumi seperti
bensin, menimbulkan polusi gas CO (karbon monoksida). Gas ini sangat reaktif
terhadap hemoglobin darah, afinitas hemoglobin (Hb) terhadap CO lebih tinggi
dibandingkan afinitas Hb terhadap O2. Akibatnya jika gas CO terhirup melalui
saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan terikat oleh Hb
dan terbawa ke jaringan. Penumpukan CO dalam jaringan dapat menimbulkan
keracunan. Penggunaan mesin pendingin ruangan (AC), kulkas maupun lemari es
juga berdampak pada polusi udara. Akibat terjadinya kerusakan atau kebocoran
alat-alat tersebut menyebabkan terbebasnya ClFC ke udara. Di bawah pengaruh
radiasi sinar ultraviolet berenergi tinggi ClFC dapat terurai dan membebaskan
atom klor (Cl). Setiap atom Klor mampu mempercepat pemecahan 100.000 molekul
ozon (O3 ) menjadi O2. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan penipisan
lapisan ozon.
Pencegahan dan
penanggulangan Pencemaran Udara
Penghijauan
dan reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh CO2. Demikian juga pembuatan
jalur hijau di kota-kota besar menjadi hal yang sangat berarti. Secara alamiah
tumbuhan menyerap CO2 untuk fotosintesis, dengan penghijauan berarti akan
meningkatkan
pengambilan CO2 udara
oleh tumbuhan.
2. Pencemaran air
Air merupakan kebutuhan
vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air
harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik air layak
dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna.
a. Penyebab
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.
1.
Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
2.
Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air
kamar mandi.
3.
Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
4.
Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
5.
Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
6.
Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
7.
Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.
b. Dampak
Perkembangan
sektor industri yang ditandai dengan tumbuh pesatnya jumlah pabrik di samping
berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, ternyata juga berdampak negatif
terhadap lingkungan. Limbah cair pabrik dengan kandungan zat beracun serta
logam-logam berat seperti timbal (Pb), air raksa (Hg), cadmium (Cd) dan seng
(Zn), menyebabkan air tidak baik dikonsumsi, kematian ikan dan biota air
lainnya, bahkan penurunan produksi pertanian. Limbah dari sisa detergen dan
pestisida (misalnya DDT) dapat merangsang pertumbuhan kanker (bersifat
karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan kelahiran. DDT (Dikloro
Difenil Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat terurai secara
alamiah), karena itu jika dipergunakan dalam pemberantasan hama DDT akan
mengalami perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh konsumen
terakhir. Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat pencemarnya. Hal ini
disebut biomagnifiation (pemekatan hayati).
c. Pencegahan
dan penanggulangan
Penggunaan
pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik merupakan
alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan pospat. Kompos
dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah
juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi.
Demikian juga pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama
lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak
menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman. Pertanian
organik sudah dikembangkan di negaranegara maju.
3. Pencemaran tanah
a. Penyebab
Pencemaran tanah dapat
disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya sebagai berikut.
1. Sampah plastik, pecahan
kaca, logam maupun karet yang ditimbun dalam tanah.
2. Sisa pestisida dari
kegiatan pertanian yang meresap ke tanah.
3. Limbah deterjen yang
dibuang ke tanah.
4. Pengikisan lapisan humus
(topsoil) oleh air.
5. Deposit senyawa asam dari
peristiwa hujan asam.
b. Dampak
Sampah
plastik, pecahan kaca, logam dan karet yang ditimbun dalam tanah sulit
diuraikan pengurai dalam tanah. Keberadaannya dalam tanah dapat menurunkan
kesuburan tanah. Pembuangan limbah deterjen dan kandungan pestisida dalam tanah
dapat membunuh organisme pengurai dalam tanah sehingga mengganggu proses
penguraian senyawa organik.
c. Pencegahan
dan penanggulangan
Pencegahan
pencemaran tanah bisa diupayakan dengan melakukan daur ulang sampah plastik,
logam, kaca, karet. Limbah deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi
ditampung ke dalam bak penampungan untuk selanjutnya dilakukan pengendapan,
penyaringan, dan penjernihan. Menurut
bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi
berikut ini.
1. Pencemaran fisik,
disebabkan oleh benda-benda yang secara fisik menyebabkan pencemaran, seperti
kaca, logam, kaleng-kaleng bekas, plastik.
2. Pencemaran kimia,
disebabkan oleh pestisida, pupuk, logam-logam berat (Pb, Hg, Cd, Zn).
3. Pencemaran biologi,
disebabkan oleh bakteri (terutama bakteri pathogen), virus, protozoa, maupun
jamur.
4. Pencemaran suara,
disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, mobil, kereta api, pesawat yang
tinggal landas, tape recorder yang volumenya terlalu keras.
5. Pencemaran radioaktif,
disebabkan oleh unsur-unsur radioaktif alam, limbah nuklir, kebocoran reaktor
nuklir, ledakan bom atom, percobaan senjata nuklir.
Ø pengertian pelestarian dan pengelolaan
lingkungan
jenis-jenis
limbah
pengertian limbah: pengelompokan limbah dan
contoh-contohnya
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah
kegiatan produksi yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri
dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga,
limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan
tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan
jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang mudah seperti ini; dahulunya
manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang
manusia sudah menggunakan sabun untuk mencuci piring sehingga peningkatan akan
limbah tak bisa di elakkan lagi.
Limbah sendiri dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
1. Berdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.
Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.
Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
Limbah sendiri dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
1. Berdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.
Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.
Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
·
Limbah industri;
limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
·
Limbah
Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
·
Limbah
pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
·
Limbah domestik;
Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan
pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.
Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.
§ Materi Prinsip
Pencemaran
lingkungan adalah. masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut Limbah
B3 (Bahan Berbahaya dan beracun), adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3. Pencemaran dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan
Penilaian Pengetahuan
Tes Tulis: Digunakan
untuk menilai pengetahuan peserta didik dalam materi pokok dampak pencemaran
bagi kehidupan.
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah
ini dengan singkat dan benar!
1. Perhatikan Gambar berikut
ini!
Berdasarkan gambar tersebut, tuliskan
tiga ciri pencemaran!
2. Perhatikan bacaan berikut
ini!
Pupuk dan pestisida biasa digunakan
oleh petani untuk meningkatkan produksi tanaman. Namun pemakaian pupuk dan
pestisida yang berlebihan dapat mencemari lingkungan. Pestisida yang mempunyai
daya kerja dalam jangka waktu lama (tidak mudah terurai), ketika terbawa aliran
air keluar dari daerah pertanian menuju perairan, dapat mematikan hewan di
perairan tersebut seperti ikan, udang, dan hewan air lainnya.
Sebutkan jenis pencemaran yang terjadi pada bacaan
tersebut dan mengapa termasuk jenis tersebut!
3. Tentukan contoh kondisi
lingkungan udara tercemar yang ada di lingkungan sekitar Anda beserta dua
ciri-cirinya!
4. Bacalah uraian berikut
dengan seksama dan jawablah pertanyaannya.
Penggunaan
deterjen secara besar-besaran akan meningkatkan kadar senyawa fosfat di
perairan. Di sungai dan danau, senyawa fosfat ini merangsang pertumbuhan
tumbuhan air terutama ganggang atau alga dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau
sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam badan
perairan. Akibatnya tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam badan perairan
tersebut mati, dan akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan
oksigen. Selain itu akar eceng gondok menangkap partikel di perairan yang dapat
menyebabkan pendangkalan.
Dari bacaan tersebut, jelaskan dua
dampak pencemaran deterjen!
……………………………………………………………………………………………………
Rubrik Penilaian:
No.
|
Jawaban
|
Skor
Maksimal
|
1.
|
Air tidak mengalir, banyak timbunan sampah warna berubah, tidak
banyak tanaman yang tumbuh di sekitar perairan (tuliskan tiga)
|
3
|
2.
|
Jenis pencemaran air
Karena limbah pertanian terbawa
aliran air dan menyebabkan gangguan pada badan air
|
2
|
3.
|
Contoh bervariasi tergantung dari
lokasi pilihan peserta didik,
Ciri-ciri udara yang tercemar: berasap, jarak pandang terganggu,
berbau, perih di mata (tuliskan tiga)
|
3
|
4.
|
Pencemaran deterjen dapat
menyebabkan (tuliskan dua)
(1) pertumbuhan eceng gondok dan ganggang
meningkat,
(2) menyebabkan kematian biota
perairan,
(3) menurunkan persediaan oksigen,
(4) pendangkalan badan perairan
|
2
|
|
Total skor maksimal
|
10
|
Kriteria penilaian
Nilai = x 100 = x 100
Lembar
Pengamatan Sikap
1.)
Pengamatan perilaku
ilmiah
No
|
Nama
Siswa
|
Rasa ingin tahu
|
Ketelitian dan
kehati-hatian dalam melakukan pengamatan
|
Ketekunan dan
tanggung jawab dalam belajardan bekerja
|
Keterampilan
berkomunikasi saat diskusi
|
Jumlah
|
||||||||
|
|
3
|
3
|
2
|
1
|
2
|
1
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rubrik
penilaian perilaku
No
|
Aspek
yang dinilai
|
Rubrik
|
1
|
Rasa ingin tahu
|
3: menunjukkan rasa ingin tahu
yang besar, antusias, aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu
namun tidak antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
|
2
|
Ketelitian dan kehati-hatian
dalam melakukan pengamatan
|
3: mengamati hasil percobaan
sesuai prosedur, hati-hati dalam melakukan percobaan
2: mengamati hasil percobaan
sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
1: mengamati hasil percobaan sesuai
prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
|
3
|
Ketekunan dan tanggung jawab
dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok
|
3: tekun dalam menyelesaikan
tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu
2: berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
|
4
|
Keterampilan berkomunikasi saat
melaksanakan diskusi
|
3: aktif dalam tanya jawab, dapat
mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2: aktif dalam tanya jawab, tidak
ikut mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain
|
Penilaian Ketrampilan
Penilaian Observasi: Digunakan
untuk menilai ketrampilan peserta didik dalam hal merencanakan penyelidikan dan
mengomunikasikan hasil
penyelidikan pengaruh pencemaran terhadap makhluk hidup
Lembar Observasi:
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
|||
K
|
C
|
B
|
SB
|
||
1.
|
Melakukan
penyelidikan
|
|
|||
a.
|
Merumuskan masalah, hipotesis, dan
merencanakan
percobaan
|
|
|
|
|
b.
|
Merumuskan hipotesis
|
|
|
|
|
c.
|
Merencanakan
prosedur percobaan
|
|
|
|
|
d.
|
Melakukan pengamatan/pengukuran
|
|
|
|
|
e.
|
Melakukan analisis data dan
menyimpulkan
|
|
|
|
|
2.
|
Mengomunikasikan
hasil penyelidikan
|
|
|||
a.
|
Penguasaan konsep sains
yang disampaikan
|
|
|
|
|
b.
|
Penampilan
presenter
|
|
|
|
|
c.
|
Tayangan
presentasi
|
|
|
|
|
Rubrik Penilaian:
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
|||||
K
|
C
|
B
|
SB
|
||||
1.
Melakukan penyelidikan
|
|||||||
a.
|
Merumus kan masalah
|
Tidak merumuskan masalah
|
Rumusan masalah tidak mengandung
variabel penelitian
|
Rumusan masalah mengandung variabel
penelitian, dilakukan dengan bantuan guru
|
Rumusan masalah mengandung variabel
penelitian, dilakukan secara mandiri
|
||
b.
|
Merumus kan hipotesis
|
Tidak bisa membuat hipotesis
|
Kurang sesuai dengan permasalahan,
kurang mengaitkan variabel-variabel eksperimen, tidak mengarah ke
penyelidikan, membutuhkan banyak bantuan guru
|
Sesuai dengan permasalahan, mengaitkan
variabel-variabel eksperimen, mengarah ke penyelidikan, dilakukan dengan
sedikit bantuan guru
|
Sesuai dengan permasalahan, mengaitkan
variabel-variabel eksperimen, mengarah ke penyelidikan, dilakukan secara
mandiri (individual atau kelompok)
|
||
c.
|
Merencanakan prosedur percobaan
|
Langkah-langkah disusun tidak urut
|
Disusun urut, tidak mengakomodasi
variabel-variabel dalam hipotesis
|
Disusun urut, mengakomoda si
variabel-variabel dalam hipotesis, tidak mudah dipahami
|
Disusun urut, mengakomoda si
variabel-variabel dalam hipotesis, dan mudah dipahami
|
||
d.
|
Melakukan pengamatan/
pengukuran
|
Pengamatan tidak cermat
|
Pengamatan cermat, tetapi mengandung
inferensi
|
Pengamatan cermat, dan bebas inferensi,
mencatat data kuantitatif atau kualitatif
|
Pengamatan cermat, dan bebas inferensi,
mencatat data kuantitatif dan kualitatif
|
||
e.
|
Melakukan analisis data dan menyimpul kan
|
Tidak
mampu
|
Dilakukan
dengan bantuan guru
|
Merujuk pada hipotesis, dilakukan secara
mandiri (individual atau kelompok)
|
Berdasarkan data, dan merujuk pada
hipotesis, dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok),
|
||
2. Mengomunikasikan hasil
penyelidikan
|
|||||||
a.
|
Penguasaan konsep sains
yang disampaikan
|
tidak
menguasai konsep IPA dengan sangat baik, istilah-istilah yang digunakan tidak
tepat
|
kurang
menguasai konsep IPA, istilah-istilah yang digunakan kurang tepat
|
menguasai
konsep IPA dengan baik, istilah-istilah yang digunakan benar,
|
menguasai
konsep IPA dengan sangat baik, istilah-istilah yang digunakan benar dan tepat
|
||
b.
|
Performance
|
Penyampai
an tidak mudah dipahami, tidak komunikatif dengan audiens, tidak memberi
kesempatan audiens untuk berpikir
|
penyampaian
tidak mudah dipahami, kurang komunikatif dengan audiens, kurang memberi kesempatan audiens untuk berpikir
|
penyampaian
mudah dipahami, komunikatif dengan audiens, kurang memberi kesempatan audiens
untuk berpikir
|
penyampaian
mudah dipahami, sangat komunikatif dengan audiens, memberi kesempatan audiens
untuk berpikir
|
||
c.
|
Tampilan
presentasi
|
tayangan/
tampilan
tidak menarik dan tidak sesuai dengan materi
|
tayangan/
tampilan
kurang menarik, kurang sesuai dengan materi
|
tayangan/
tampilan
menarik, kurang sesuai dengan materi
|
tayangan/
tampilan
sangat menarik dan sesuai dengan materi
|
Berikut ini disajikan kumpulan RPP BIOLOGI lengkap kurikulum 2013, dengan perangkat pelengkap. Seperti LKS, Media, Rubrik penilaian dan lainnya oleh
Muhamad Fauzi Hamzah, S.Pd
No comments:
Write komentar