Saturday, 15 April 2017

RPP Kerusakan Lingkungan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.           Identitas
Satuan Pendidikan                 :    Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran                        :    Biologi
Kelas / Semester                     :    X / 2
Topik                                      :    Ekosistem
Sub Topik                               :    Komponen penyusun ekositem, Interaksi mahluk hidup, aliran energi, siklus biogekimia.
Alokasi Waktu                        :  3 x 45 Menit

B.           KOMPETENSI INTI
KI 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3
:
Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C.    KOMPETENSI DASAR

3.11
:
Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab,  serta dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan
4.11
:
Mengajukan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan sesuai konteks permasalahan lingkungan di daerahnya
D.    INDIKATOR, TPK, MATERI
No
Indikator
Tujuan pembelajaran khusus
3.11.1
Mengidentifikasi ciri kerusakan lingkungan
Setelah mengamati berbagai macam kerusakan lingkungan siswa dapat mengidentifikasi ciri kerusakan lingkungan minimal 3.
3.11.2
Menjelaskan pencemaran lingkungan
Setelah mengidentifikasi ciri kerusakan lingkungan siswa dapat menjelaskan pencemaran lingkungan sesuai pendapatnya
3.11.3
Melaksanakan percobaan pengaruh pencemaran air terhadap kelangsungan hidup organism
Setelah merancang percobaan siswa dapat melaksanakan percobaan pengaruh pencemaran air terhadap kelangsungan hidup organisme dengan baik dan teratur
3.11.4
Membuat usulan pelestarian lingkungan
Setelah siswa mengamati vidio pencemaran siswa dapat membuat usulan pelestarian lingkungan minimal 3
3.11.5
Menentukan jenis-jenis limbah
Setelah mengamati limbah siswa dapat menentukan jenis-jenis limbah berdasarkan sifat dan asalnya
3.11.6
Melakukan proses daur ulang limbah
Melakukan proses daur ulang limbah
3.11.7
Menentukan sampah/limbah yang akan dibuat produk daur ulang
Menentukan sampah/limbah yang akan dibuat produk daur ulang
3.11.8
Merancang produk daur limbah yang  mempunyai nilai jual
Merancang produk daur limbah yang  mempunyai nilai jual
4.11.1


4.11.2



E.     METODE, PENDEKATAN, SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
a.       Metode                   : Pengamatan dan Praktikum
b.      Pendekatan             : Saintifik
c.       Sumber Pelajaran               
1.Untuk Siswa                    :Karmana, Oman. 2008. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama:Bandung
2. Untuk Guru                    : Campbell, N. 2003. Biologi. Erlangga: Jakarta
d.      Media Pembelajaran           :
1.      Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2.      Slide PPT

F.     KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1
A.      Pendahuluan

















B.       Kegiatan Inti







































































































C.      Penutup (15 menit )

·      Memberikan salam dan berdoa
·      Mengondisikan kelas dan pembiasaan
·      Apersepsi
·       Apakah kelian pernah mencuci pakaian dengan sabun ? lalu Air sabunnya mengalir kemana ? apakah sabun hilang begitu saja ? Memotivasi
Guru memperlihatkan contoh gambar/foto/video kerusakan lingkungan
·      guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
·      Pretest
Mengamati  
·      Guru menayangkan berbagai fakta tentang kerusakan lingkungan sekitar dalam bentuk gambar/foto/film.
·      Siswa secara individu mencermati berbagai fakta yang ditemukan di dalam tayangan gambar/foto/ film kerusakan lingkungan
·      Siswa mendokumentasikan/mencatat hasil pengamatannya
·      Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
·      Siswa mendiskusikan hasil temuan yang didapatkan dari proses mencermati tayangan gambar/foto/ film yang berkaitan  dengan Keseimbangan lingkungan, Perubahan lingkungan, dan Pencemaran lingkungan.
·      Siswa mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan pencemaran dan perubahan lingkungan
·      Siswa  merumuskan masalah  pengaruh limbah (dapat digunakan limbah rumah tangga/pabrik/detergen) terhadap kelangsungan hidup organism
·      Guru menilai keterampilan siswa dalam mengungkap permasalahan dari lingkungan sekitar
Mencoba
·      Siswa melakukan percobaan untuk menemukan pengaruh limbah/variasi konsentrasi dan atau jenis detergen terhadap  kelangsungan hidup (daya tahan) organisme/makhluk hidup  (dapat menggunakan  anakan lele/berudu)Siswa mengamati dan mencatat aktivitas hidup sampai dengan ketahanan hidup organisme yang diberi perlakuan kondisi air tercermar yang berbeda (dapat diberi perlakuan variasi konsentrasi/jenis limbah/detergen yang berbeda)
·      Masing-masing kelompok diberikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan akibat polusi yang dapat diselesaikan dengan konsep keseimbangan lingkungan
·      Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah
Mengasosiasi
·      Siswa  menggali informasi, melakukan analisis untuk menjelaskan dan menarik kesimpulan, hubungan pencemaran airdengan kelangsungan hidup organisme. Masing-masing kelompok berdiskusi menganalisis perubahan lingkungan  dan Medeskripsikan pelestarian lingkungan, kemudian menyimpulkan
·      Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah data dan merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan
·      Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil percobaan dan kesimpulan diskusi
·      Kelompok mendiskusikan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah pencemaran lingkungan
·         Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan

·       Bersama siswa menyimpulkan ciri-ciri kerusakan lingkungan dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup organisme
·      Memberikan tugas untuk membaca tentang pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup.
·       Melaksanakan post test

10 menit











10 menit










10 menit














40 menit






















25 menit











10 menit







10 menit

G. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1.        Teknik Penilaian
a)      Penilaian Pengetahuan : Tes uraian : terbuka
b)      Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan kerja kelompok
c)      Penilaian Keterampilan : Simulasi Interaksi Ekosistem
2.        Instrumen Penilaian  (terlampir)
Materi Pembelajaran
§  Materi fakta,
-           Gambar/Foto/Film berbagai contoh kerusakan lingkungan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZaVUeUtZaWwn2HtDFTvOwqM37t_88_XAa_oVORZWR5yDSzlayHdrS55erpK3M2uHJ4fhBi-0pyWGwhkhvpYwmnWBA0GQJ1MvJYea_03cHVzUak2IVxCbMDnDiEcwszP2PHrB29LfPeCJc/s1600/daur+ulang.png
http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2012/08/MUSA-Sejumlah-sampah-di-kali-acai2.jpg
 











-           Berbagai produk daur ulang limbah atau gambar produk daur ulang

https://pbs.twimg.com/media/CGltv-2UgAM3BML.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSjst5OtPHvIglko5m2E1-BoAsBdKDihQfXOyXcGJSVDfD59qoIyj0Fy9e0bzX67y6Ia7KwpU3gHrXYUU9qdJeYFsPpZf4lhiaai0oDtnzNKBvH18ZW-eIfLp30HW5UWqhsyAX2aa92B3O/s400/bd3293e2f977df7a1ce10b0fea6a8e61.jpg
 











§  Materi Konsep
Kerusakan lingkungan
pengertian  kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan = Berubahnya struktur, bentuk, komposisi, susunan suatu lingkungan hidup sehingga kualitas lingkungan hidup tersebut menurun.
·         Kualitas lingkungan hidup menurun berarti keseimbangan lingkungan terganggu
·         Secara umum, jika kualitas lingkungan hidup menurun, maka dapat terlihat dalam lingkungan dengan adanya penyakit endemik.

Ø  klasifikasikan jenis  sampah; Sampah organik dan anorganik
Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
Ø  pengertian  pencemaran lingkungan
·         Pencemaran lingkungan = Masuknya benda asing ke dalam lingkungan hidup sehingga kualitas lingkungan hidup tersebut menurun.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
·         Macam , Penyebab, Dampak Pencemaran Lingkungan
 Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan :
1.         Pencemaran udara
Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari
gas nitrogen (78%), oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), CO2 (0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %). Komposisi gas di atmosfer dapat mengalami perubahan karena polusi udara. Pelepasan CO2 ke udara oleh berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar CO2 di udara.

Penyebab Pencemaran Udara
Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara
di antaranya berikut ini.
1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor,
2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi
3) Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom
4) Asap dari pembakaran batu bara
5) Chloro Fluoro Carbon (ClFC) yang berasal dari
kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.

Dampak Pencemaran Udara
Polusi udara menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Kenaikan kadar CO2 yang melebihi ambang batas toleransi yang ditetapkan (sekitar 0,0035%) menimbulkan berbagai akibat. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua organisme (terutama manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Setiap terjadi kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan. Asap kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak bumi seperti bensin, menimbulkan polusi gas CO (karbon monoksida). Gas ini sangat reaktif terhadap hemoglobin darah, afinitas hemoglobin (Hb) terhadap CO lebih tinggi dibandingkan afinitas Hb terhadap O2. Akibatnya jika gas CO terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan terikat oleh Hb dan terbawa ke jaringan. Penumpukan CO dalam jaringan dapat menimbulkan keracunan. Penggunaan mesin pendingin ruangan (AC), kulkas maupun lemari es juga berdampak pada polusi udara. Akibat terjadinya kerusakan atau kebocoran alat-alat tersebut menyebabkan terbebasnya ClFC ke udara. Di bawah pengaruh radiasi sinar ultraviolet berenergi tinggi ClFC dapat terurai dan membebaskan atom klor (Cl). Setiap atom Klor mampu mempercepat pemecahan 100.000 molekul ozon (O3 ) menjadi O2. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon.

Pencegahan dan penanggulangan Pencemaran Udara
Penghijauan dan reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh CO2. Demikian juga pembuatan jalur hijau di kota-kota besar menjadi hal yang sangat berarti. Secara alamiah tumbuhan menyerap CO2 untuk fotosintesis, dengan penghijauan berarti akan meningkatkan
pengambilan CO2 udara oleh tumbuhan.

2. Pencemaran air
Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna.
a. Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.
1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar mandi.
3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.
b. Dampak
Perkembangan sektor industri yang ditandai dengan tumbuh pesatnya jumlah pabrik di samping berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, ternyata juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Limbah cair pabrik dengan kandungan zat beracun serta logam-logam berat seperti timbal (Pb), air raksa (Hg), cadmium (Cd) dan seng (Zn), menyebabkan air tidak baik dikonsumsi, kematian ikan dan biota air lainnya, bahkan penurunan produksi pertanian. Limbah dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT) dapat merangsang pertumbuhan kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat terurai secara alamiah), karena itu jika dipergunakan dalam pemberantasan hama DDT akan mengalami perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh konsumen terakhir. Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat pencemarnya. Hal ini disebut biomagnifiation (pemekatan hayati).


c. Pencegahan dan penanggulangan
Penggunaan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan pospat. Kompos dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi. Demikian juga pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman. Pertanian organik sudah dikembangkan di negaranegara maju.

3. Pencemaran tanah
a. Penyebab
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya sebagai berikut.
1. Sampah plastik, pecahan kaca, logam maupun karet yang ditimbun dalam tanah.
2. Sisa pestisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah.
3. Limbah deterjen yang dibuang ke tanah.
4. Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air.
5. Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan asam.
b. Dampak
Sampah plastik, pecahan kaca, logam dan karet yang ditimbun dalam tanah sulit diuraikan pengurai dalam tanah. Keberadaannya dalam tanah dapat menurunkan kesuburan tanah. Pembuangan limbah deterjen dan kandungan pestisida dalam tanah dapat membunuh organisme pengurai dalam tanah sehingga mengganggu proses penguraian senyawa organik.
c. Pencegahan dan penanggulangan
Pencegahan pencemaran tanah bisa diupayakan dengan melakukan daur ulang sampah plastik, logam, kaca, karet. Limbah deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi ditampung ke dalam bak penampungan untuk selanjutnya dilakukan pengendapan, penyaringan, dan penjernihan.  Menurut bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi
berikut ini.
1. Pencemaran fisik, disebabkan oleh benda-benda yang secara fisik menyebabkan pencemaran, seperti kaca, logam, kaleng-kaleng bekas, plastik.
2. Pencemaran kimia, disebabkan oleh pestisida, pupuk, logam-logam berat (Pb, Hg, Cd, Zn).
3. Pencemaran biologi, disebabkan oleh bakteri (terutama bakteri pathogen), virus, protozoa, maupun jamur.
4. Pencemaran suara, disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, mobil, kereta api, pesawat yang tinggal landas, tape recorder yang volumenya terlalu keras.
5. Pencemaran radioaktif, disebabkan oleh unsur-unsur radioaktif alam, limbah nuklir, kebocoran reaktor nuklir, ledakan bom atom, percobaan senjata nuklir.

Ø  pengertian  pelestarian dan pengelolaan lingkungan
jenis-jenis limbah
pengertian limbah: pengelompokan limbah dan contoh-contohnya
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang mudah seperti ini; dahulunya manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan sabun untuk mencuci piring sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi.

Limbah sendiri dikelompokkan menjadi tiga, yakni:

1. Berdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.

Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.

Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.

Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.

2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
·                     Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
·                     Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
·                     Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
·                     Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.

3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan limbah anorganik.

Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.

Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.
§  Materi Prinsip
        Pencemaran lingkungan  adalah. masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga  melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut Limbah B3   (Bahan Berbahaya dan beracun), adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Pencemaran  dapat menyebabkan kerusakan lingkungan

Penilaian Pengetahuan

Tes Tulis:       Digunakan untuk menilai pengetahuan peserta didik dalam materi pokok dampak pencemaran bagi kehidupan.

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1.      Perhatikan Gambar berikut ini!
   
Berdasarkan gambar tersebut, tuliskan tiga ciri pencemaran!

2.      Perhatikan bacaan berikut ini!

Pupuk dan pestisida biasa digunakan oleh petani untuk meningkatkan produksi tanaman. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari lingkungan. Pestisida yang mempunyai daya kerja dalam jangka waktu lama (tidak mudah terurai), ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian menuju perairan, dapat mematikan hewan di perairan tersebut seperti ikan, udang, dan hewan air lainnya.

Sebutkan jenis pencemaran yang terjadi pada bacaan tersebut dan mengapa termasuk jenis tersebut!

3.      Tentukan contoh kondisi lingkungan udara tercemar yang ada di lingkungan sekitar Anda beserta dua ciri-cirinya!

4.      Bacalah uraian berikut dengan seksama dan jawablah pertanyaannya.

Penggunaan deterjen secara besar-besaran akan meningkatkan kadar senyawa fosfat di perairan. Di sungai dan danau, senyawa fosfat ini merangsang pertumbuhan tumbuhan air terutama ganggang atau alga dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam badan perairan. Akibatnya tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam badan perairan tersebut mati, dan akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen. Selain itu akar eceng gondok menangkap partikel di perairan yang dapat menyebabkan pendangkalan.

Dari bacaan tersebut, jelaskan dua dampak pencemaran deterjen!
……………………………………………………………………………………………………
Rubrik Penilaian:
No.
Jawaban
Skor Maksimal
1.
Air tidak mengalir, banyak timbunan sampah warna berubah, tidak banyak tanaman yang tumbuh di sekitar perairan (tuliskan tiga)
3
2.
Jenis pencemaran air
Karena limbah pertanian terbawa aliran air dan menyebabkan gangguan pada badan air
2
3.
Contoh bervariasi tergantung dari lokasi pilihan peserta didik,
Ciri-ciri udara yang tercemar: berasap, jarak pandang terganggu, berbau, perih di mata (tuliskan tiga)
3
4.
Pencemaran deterjen dapat menyebabkan (tuliskan dua)
(1)  pertumbuhan eceng gondok dan ganggang meningkat,
(2) menyebabkan kematian biota perairan,
(3) menurunkan persediaan oksigen,
(4) pendangkalan badan perairan
2

Total skor maksimal
10

Kriteria penilaian
 


Nilai =                                      x 100 =                                     x 100




Lembar Pengamatan Sikap

1.)    Pengamatan perilaku ilmiah
No
Nama Siswa
Rasa ingin tahu
Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pengamatan
Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajardan bekerja
Keterampilan berkomunikasi saat diskusi
Jumlah


3
3
2
1
2
1
3
3
2
3
3
2

1














2














3














4















Rubrik penilaian perilaku
No
Aspek yang dinilai
Rubrik
1
Rasa ingin tahu
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu namun tidak antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat
2
Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pengamatan
3: mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam melakukan percobaan
2: mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
1: mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
3
Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok
3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
4
Keterampilan berkomunikasi saat melaksanakan diskusi
3: aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukakan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain

Penilaian Ketrampilan

Penilaian Observasi:           Digunakan untuk menilai ketrampilan peserta didik dalam hal merencanakan penyelidikan dan mengomunikasikan hasil penyelidikan pengaruh pencemaran terhadap makhluk hidup
Lembar Observasi:
No.
Aspek yang dinilai
Penilaian
K
C
B
SB
1.
Melakukan penyelidikan

a.
Merumuskan masalah, hipotesis, dan
merencanakan percobaan




b.
Merumuskan hipotesis




c.
Merencanakan prosedur percobaan




d.
Melakukan pengamatan/pengukuran




e.
Melakukan analisis data dan
menyimpulkan




2.
Mengomunikasikan hasil penyelidikan

a.
Penguasaan konsep sains yang disampaikan




b.
Penampilan presenter 




c.
Tayangan presentasi





Rubrik Penilaian:

No.
Aspek yang dinilai
Penilaian

K
C
B
SB

1. Melakukan penyelidikan

a.
Merumus kan masalah
Tidak merumuskan masalah
Rumusan masalah tidak mengandung variabel penelitian
Rumusan masalah mengandung variabel penelitian, dilakukan dengan bantuan guru
Rumusan masalah mengandung variabel penelitian, dilakukan secara mandiri

b.
Merumus kan hipotesis

Tidak bisa membuat hipotesis
Kurang sesuai dengan permasalahan, kurang mengaitkan variabel-variabel eksperimen, tidak mengarah ke penyelidikan, membutuhkan banyak bantuan guru 
Sesuai dengan permasalahan, mengaitkan variabel-variabel eksperimen, mengarah ke penyelidikan, dilakukan dengan sedikit bantuan guru
Sesuai dengan permasalahan, mengaitkan variabel-variabel eksperimen, mengarah ke penyelidikan, dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok)

c.
Merencanakan prosedur percobaan
Langkah-langkah disusun tidak urut
Disusun urut, tidak mengakomodasi variabel-variabel dalam hipotesis
Disusun urut, mengakomoda si variabel-variabel dalam hipotesis, tidak mudah dipahami
Disusun urut, mengakomoda si variabel-variabel dalam hipotesis, dan mudah dipahami

d.
Melakukan pengamatan/
pengukuran
Pengamatan tidak cermat
Pengamatan cermat, tetapi mengandung inferensi
Pengamatan cermat, dan bebas inferensi, mencatat data kuantitatif atau kualitatif
Pengamatan cermat, dan bebas inferensi, mencatat data kuantitatif dan kualitatif

e.
Melakukan analisis data dan menyimpul kan
Tidak mampu
Dilakukan dengan bantuan guru
Merujuk pada hipotesis, dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok)
Berdasarkan data, dan merujuk pada hipotesis, dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok),

2. Mengomunikasikan hasil penyelidikan
a.
Penguasaan konsep sains yang disampaikan
tidak menguasai konsep IPA dengan sangat baik, istilah-istilah yang digunakan tidak tepat
kurang menguasai konsep IPA, istilah-istilah yang digunakan kurang tepat
menguasai konsep IPA dengan baik, istilah-istilah yang digunakan benar,
menguasai konsep IPA dengan sangat baik, istilah-istilah yang digunakan benar dan tepat
b.
Performance 
Penyampai an tidak mudah dipahami, tidak komunikatif dengan audiens, tidak memberi kesempatan audiens untuk berpikir
penyampaian tidak mudah dipahami, kurang komunikatif dengan audiens, kurang  memberi kesempatan audiens untuk berpikir
penyampaian mudah dipahami, komunikatif dengan audiens, kurang memberi kesempatan audiens untuk berpikir
penyampaian mudah dipahami, sangat komunikatif dengan audiens, memberi kesempatan audiens untuk berpikir
c.
Tampilan presentasi
tayangan/
tampilan tidak menarik dan tidak sesuai dengan materi
tayangan/
tampilan kurang menarik, kurang sesuai dengan materi
tayangan/
tampilan menarik, kurang sesuai dengan materi
tayangan/
tampilan sangat menarik dan sesuai dengan materi

Berikut ini disajikan kumpulan RPP BIOLOGI lengkap kurikulum 2013, dengan perangkat pelengkap. Seperti LKS, Media, Rubrik penilaian dan lainnya oleh
Muhamad Fauzi Hamzah, S.Pd


No comments:
Write komentar