Tuesday, 6 August 2013

HANDS-OUT PEKULIAHAN FISIOLOGI HEWAN

HANDS-OUT PEKULIAHAN FISIOLOGI HEWAN
PERTEMUAN  II   : PENCERNAAN MAKANAN
DOSEN : Dra . Lilis Suhaerah.M.Kes
                Cita Tresnawati.S.Pd.,M.Pd
FISIOLOGI SISTEM DIGESTIVUS /PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan terjadi dalam kompartemen khusus
1.      Pencernaan Interseluler Pada paramecium/ protista --- lekukan mulut --- bermuara --- di mulut --- terdpt silia yg melapisi permukaan mulut = menarik air dan partikel makanan yang tersuspensi --- vakuola makanan (krn adanya aliran sitoplasmik) --- vakuola makanan mengelilingi sel dan enzim hirolitik di sekresikan Pencernaan makanannya berupa : pagositosis / pinositosis . Vakuola makanan menyatu dengan lisosom = organel yang mengandung enzim hidrolitik ( makanan terampur dengan enzim) ---- sehngga makanan terjadi secara aman  di dalam suatu kompartemen yag di bungkus membran
2.      Pencernaan Ekstraseluler : Perombakan makanan di luar sel--- terjadi di dalam kompartemen yang bersambungan--- melalui saluran saluran dengan bagian luar tubuh hewan--- kantung pencernaan dengan pembukaan tunggal = rongga gastrovaskuler yang Berfungsi : pencernaan dan distribusi nutrient ke seluruh tubuh Contoh : hidra (cnidaria)
 



SALURAN PENCERNAAN
- Saluran pencernaan cacing tanah
meliputi faring berotot yng menyedot
makanan melalui mulut, esofagus, lalu
disimpan dan dilembutkan di dalam
tembolok. Rempela berotot yang
mengandung sedikit butiran pasir dan
kerikil menggerus makanan itu.

-       Belalang memiliki beberapa
ruangan pencernaan yang
dikelompokkan menjadi tiga daerah
utama yaitu perut depan, perut
tengah, dan perut belakang.

-       Seekor burung memiliki tiga ruangan
terpisah; tembolok, lambung, dan
rempela di mana makanan digerus
dan dicincang sebelum masuk ke
dalam usus halus.
Pada sebagian besar burung,
pencernaan kimiawi dan penyerapan
nutrien terjadi dalam usus halus.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Setelah mengunyah dan menelan, dibutuhkan 5–10 detik bagi makanan untuk turun melalui esofagus dan masuk lambung, di mana dibutuhkan waktu 2-6 jam agar makanan dicerna secara parsial. Pencernaan akhir dan penyerapan terjadi dalam usus halus selama 5-6 jam. Dalam waktu 12-24 jam setiap bahan yang tidak tercerna akan melalui usus besar, dan feses dikeluarkan melalui anus.

Empat tahapan utama dalam penolahan makanan
1.      Pengolahan makanan (ingesti) adalah penelanan,
2.      Pencernaan (digesti)
3.      Penyerapan (absopsi)
4.      Pembuangan (eliminasi/defekasi)

APA ITU PENCERNAAN MAKANAN
1.      Pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana atau dari bentuk kasar menjadi halus
2.      Tujuan dari pencernakan adalah agar makanan mudah untuk diserap (absorpsi)
3.      Hasil pencernakan karbohidrat adalah monosakarida, protein adalah asam amino dan lemak adalah asam lemak
Pencernakan dibedakan 2 macam:
1.      Pencernakan Fisika: yaitu pencernakan yang merupakan makanan dari bentuk besar menjadi kecil, yang terjadi hanya perubahan bentuk, tidak terjadi perubahan zat (tidak terbentuk zat yang baru), dilakukan oleh gigi
2.      Pencernakan Kimiawi adalah pencernakan makanan dengan menggunakan enzim, mengubah makanan menjadi zat baru yang lebih sederhana

PERUBAHAN BENTUK MAKANAN
1.      Karbohidrat (polisakarida) menjadi disakarida kemudian dipecah lagi menjadi monosakarida (glucose, fructose dan galaktose)
2.      Lemak dipecah menjadi asam lemak
3.      Protein dipecah menjadi polipeptida, kemudian dipecah lagi menjadi asam amino

MASTIKASI

1.      Mastikasi adalah proses mengunyah makanan, yang dilakukan oleh gigi menjadi bagian-bagian yang halus, kemudian dengan bantuan saliva dijadikan satu menjadi bulatan yang disebut bolus
2.      Dengan adanya bolus, proses menelan makanan menjadi lebih mudah
3.      Didalam saliva terdapat enzim ptyalin (enzim α amilase) yang berfungsi merubah karbohidrat (amilum) menjadi disakarida (maltose)
4.      Fungsi saliva:
  1. Membasahi mulut
  2. Membunuh kuman (mengandung antiseptik)
  3. Mencerna secara kimiawi (mengandung enzim ptyalin)
5.      Faktor sekresi saliva:
  1. Rangsangan rasa asam pada lidah
  2. Rangsangan taktil pada lidah terutama obyek yang halus
  3. Rangsang bau terutama makanan yang disukai
  4. Fantasi makanan yang disukai

REFLEKS SALIVA
1.       Refleks terkondisi: membayangkan, melihat, mencium makanan → korteks serebri →Pusat salivasi medula → neuron parasimpatik → kel. Saliva →sekresi saliva
2.       Refleks tak terkondisi : makanan dalam mulut, rangsangan lain → reseptor mulut dan lidah → Pusat saliva medula → dan seterusnya idem

DIGLUTISI

1.      Diglutisi adalah proses menelan, memasukan bolus dari cavum oris kedalam gaster
2.      Ada 3 fase diglutisi:
a.      Fase lingual/oral, bersifat (volunter) sadar (sesuai perintah otak) yang dilakukan oleh lidah mencetuskan proses menelan
b.      Fase faringeal, bersifat involunter (tidak sadar, bergerak secara reflek, jika ada gangguan akan menimbulkan salah jalan, tersedak), pada fase tsb terjadi proses:
1)      Palatum molle menutup nares posterior, agar makanan tidak masuk hidung
2)      Arkus palatofaringeal menyempit dibagian tengah, membentuk segitiga dengan dasar diatas agar bolus masuk ke farink posterior
3)      Epiglotis mengayun bolus masuk esofagus, sebagai papan lucur bolus
c.       Fase esofagial, dengan gerak peristaltik, mendorong makanan masuk gaster, jika bolus terlalu besar menimbulkan rasa sakit saat menelan

1.      Jika proses menelan terganggu terjadi tersedak
2.      Jika bolus terlalu besar menimbulkan nyeri pada esofagus
3.      Saat menelan ada udara ikut masuk disebut aerofagia yang sebagian diregurgitasi (sendawa) dan  sebagian terus masuk ke usus keluar sebagai flatus

FUNGSI GASTER/LAMBUNG

1.      Menyimpan makanan
2.      Mencampur makanan dengan getah lambung menjadi bahan setengah padat yang disebut Kimus
3.      Mengatur Kimus dikeluarkan sedikit demi sedikit kedalam duodenum, proses pengaturan dilakukan oleh sfinkter piloricum (satu porsi perlu waktu 6 jam)

1.      Didalam lambung protein dicerna oleh enzim pepsin menjadi pepton dan protease
2.      Pepsin terdapat didalam getah lambung sebagai enzim pepsinogen yang belum aktif (artinya belum dapat mencerna protein)
3.      Pepsinogen perlu diaktifkan HCl (asam lambung) menjadi pepsin (enzim yang aktif, artinya sudah dapat mencerna protein)
4.      Yang dapat mengaktifkan enzim pepsinogen adalah asam lambung (HCl) dan pepsin yang telah terbentuk
5.      Renin adalah enzim yang befungsi mengkoagulasi susu terdapat banyak pada bayi

GETAH LAMBUNG

1.      Isi getah lambung:
  1. Mukus
  2. Pepsinogen
  3. HCl
  4. Renin
2.      Faktor sekresi:
a.      Adanya makanan dalam mulut & lambung
b.      Fantasi makanan
c.       Emosi (stress)
d.      Hipoglikemi
e.      Protein, alkohol, cafein, obat-abatan (antalgin, asam mefenamat)

ABSORPSI MAKANAN

1.      Di usus halus makanan dicerna oleh enzim jadi bentuk sederhana:
  1. Karbohidrat menjadi monosakarida (glukose, fruktose dan galaktose), oleh enzim ptyalin, amilase pankreas dan maltose
  2. Lemak menjadi asam lemak, oleh enzim lipase usus dan lipase pankreas
  3. Protein menjadi asam amino, oleh pepsin, tripsin dan peptidase
  4. Vitamin, mineral, air
2.      Glukose dan asam amino, absorpsi oleh usus halus dengan cara diffusi masuk darah melalui vena vorta menuju hati, di hati semua monosakarida dirubah menjadi glukose baru diedarkan keseluruh sel melalui darah
3.      Asam lemak, sebagai kilomikron diabsorpsi oleh lakteal sentralis (dalam vili usus) kemudian lewat aliran limfe dimasukan kedalam aliran darah

MACAM ENZIM USUS HALUS

1.      Peptidase berfungsi merubah polipeptide menjadi asam amino
2.      Maltase berfungsi merubah maltose menjadi 2 glukose
3.      Sukrase berfungsi merubah sukrose menjadi glukose + fruktose
4.      Laktase berfungsi merubah laktose menjadi  glukose + galaktose
5.      Lipase berfungsi merubah lemak menjadi asam lemak + gliserol

GETAH PANKREAS

1.       Getah pankreas mengandung enzim:
  1. Tripsin berfungsi merubah protein menjadi polipeptide
  2. Amilase pankreas, berfungsi merubah amilum menjadi maltose dan dekstrin
  3. Lipase pankreas berfungsi merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
GETAH EMPEDU

1.      Getah empedu mengandung: garam empedu yang berfungsi mengemulsi lemak (sebagai deterjen) yang bertujuan agar lemak dapat bercampur dengan air (enzim), sehingga lemak dapat dicerna oleh enzim
2.      Jika ductus choleducus buntu maka garam empedu tidak dapat masuk duodenum, yang mengakibatkan lemak tidak dapat dicerna oleh enzim, sehingga lemak ikut terbuang bercampur bersama faeses yang menyebabkan feses berwarna putih seperti dempul
3.      Absorbsi vitamin ADEK juga perlu bantuan garam empedu, tidak ada garam empedu akan menyebabkan defisiensi vitamin ADEK

FUNGSI USUS BESAR

1.      Mengabsorbsi air dan mineral
2.      Merubah sisa makanan menjadi padat (faeses)
3.      Jika peristaltik colon terlalu cepat akan menyebabkan diare, sedangkan jika peristaltik colon terlalu lambat akan menyebabkan konstipasi

DEFEKASI/ELIMINASI

1.      Defekasi adalah proses pengeluaran feses
2.      Proses defekasi dimulai dari pasase feses dari colon descenden masuk rectum
3.      Adanaya feses dalam rectum akan menimbulkan reflek defekasi (kontraksi otot rectum), membukanya sfinter ani interna yang bertujuan untuk mengosongkan isi rectum
4.      Proses ini dapat ditahan oleh sfinkter ani eksternum yang mengakibatkan reflek defekasi berhenti
5.      Reflek defekasi akan timbul lagi, saat ada feses masuk lagi kedalam rectum

FISIOLOGI DIARE

1.      Diare terjadi jika peristaltik colon terlalu cepat yang menyebakan  feses cair sehingga menimbulkan diare
2.      Peristaltik colon meningkat jira terjadi rangsangan pada colon
3.      Faktor perangsang peristaltik colon:
  1. Kuman
  2. Toksin
  3. Zat kimia/makanan
  4. Psikologis

FISIOLOGI KONSTIPASI

1.      Konstipasi terjadi jika peristaltik colon terlalu lambat yang menyebakan absorpsi cairan terlalu lama menyebabkan feses padat sehingga menimbulkan konstipasi
2.      Faktor penghambat peristaltik colon:
  1. Disengaja/menahan defekasi
  2. Psikis
  3. Anestesi

Refleks lapar :
Istilah “lapar” berarti keinginan terhadap makanan, dan berkaitan dengan sejumlah perasaan obyektif. Misalnya, pada seseorang yang tidak makan selama berjam-jam, lambung mengalami kontraksi berirama yang kuat yang di sebut kontraksi lapar. Kontraksi ini menyebabkan rasa penuh atau perih di ulu hati dan kadang-kadang menyebabkan nyeri yang di sebut sebagai perih perut karena lapar (hunger pangs).


Refleks haus :
Asupan cairan diatur oleh mekanisme rasa haus, yang bersama dengan mekanisme osmoreseptor-ADH, mempertahankan kontrol osmolaritas cairan ekstra seluler dan konsentrasi natrium dengan tepat. Pusat rasa haus berada di sepanjang dinding anteroventral dari ventrikel ketiga (yang juga meningkatkan pelepasan ADH) dan di anterolateral dari nukleus preoptik.

Tersedak
Apabila inhibisa pernapasan tidak ada dan atau glottis tidak menutup atau tidak menutup sempurna selama proses menelan, maka akan terjadi refleks tersedak. Hal ini penting untuk melindungi selama pernapasan dari bolus dan bahan-bahan lainnya yang seharusnya melalui saluran pencernaan. Tersedak dapat terjadi antara lain saat makan sambil berbicara, makan terlalu cepat, dll.



No comments:
Write komentar