RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :
SMAN 1 Parongpong
Mata Pelajaran :
Biologi
Kelas / Semester :
XI / 2
Materi
Inti : Sistem
Pencernaan
Sub Materi : Teknologi
Pengolahan Pangan dan Keamanan Pangan
Alokasi Waktu :
6 JP (3 kali pertemuan @ 90 menit)
A.
Kompetensi Inti
KI 1
dan 2
|
|
Menumbuhkan
kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri karunia Nya, prilaku
disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasma.
|
|
KI 3
|
KI 4
|
Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah.
|
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
|
B.
Kompetensi
Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No
|
KD Pengetahuan
|
No
|
KD
Keterampilan
|
3.7
|
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.
|
4.7
|
Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan
energi setiap individu serta teknologi
pengolahan pangan dan keamanan
pangan.
|
No
|
IPK Pengetahuan
|
No
|
IPK Keterampilan
|
3.7.1
|
Menerapkan konsep teknologi pengolahan pangan
dalam pengembangan “NUJASASU” di lingkungan sekitar berdasarkan studi
literatur atau praktikum
|
4.7.1
|
Mengidentifikasi
permasalahan terkait hasil pertanian
|
|
|
4.7.2
|
Menyusun resep
terbaik nugget yang terbuat dari
jamur, susu dan sayur berdasarkan kriteria tertentu
|
|
|
4.7.3
|
Membuat nugget yang terbuat dari jamur, susu dan
sayur
|
|
|
4.7.4
|
Menguji nugget yang terbuat dari jamur, susu dan
sayur berdasarkan uji organoleptik
|
|
|
4.7.5
|
Memperbaiki
resep nugget yang terbuat dari jamur,
susu dan sayur berdasarkan hasil uji organoleptik
|
|
|
4.7.6
|
Mengkomunikasikan
hasil pembuatan nugget yang terbuat
dari jamur, susu dan sayur
|
C. Materi
Prasyarat
1.
Metode ilmiah
2.
Aritmatika
sederhana
3.
Nutrisi pada
makanan
4.
Teknik pengawetan
makanan sederhana
D. Materi
Pembelajaran
Terdapat
berbagai macam prinsip teknologi pengolahan pangan hasil pertanian yang sering
digunakan di Indonesia. Prinsip yang umum digunakan untuk mengolah buah-buahan
adalah pengeringan, penggulaan dan penggorengan. Produk yang dihasilkannya
diantaranya adalah sale, dodol, manisan, selai, sirup buah, dan keripik buah.
Khusus untuk sayuran teknologi pengolahan hasil pangan yang sering digunakan
diantaranya adalah melalui pembuatan saus tomat, keripik sayuran, pickle dan asinan sayuran. Berbeda
dengan buah dan sayuran, umbi-umbian kebanyakan diolah menjadi produk keripik,
tape dan tepung sebagai bahan campuran pembuatan makanan olahan lainnya.
Serealia dan kacang-kacangan dapat diolah menjadi roti dan susu nabati (Salman,
2017). Pengolahan hasil pertanian hewani berbeda dengan pengolahan hasil
pertanian nabati. Produk yang dihasilkan dari olahan daging dapat berupa bakso,
sosis, nugget dan abon. Telur dapat diolah menjadi telur asin. Susu dapat
diolah menjadi susu kental manis, mentega, es krim, susu karamel, yoghurt dan
keju. Sedangkan daging ikan dapat diolah menjadi surimi dan nugget (Suprijadi,
2017).
Di era global
seperti sekarang ini, konsumen tidak hanya menuntut aspek kenikmatan dari
produk pangan tetapi juga menghendaki aspek kesehatan dan keamanan. Hal ini
juga berlaku untuk produk pangan lokal. Oleh karena itu, jika ingin merebut
hati konsumen, maka produk pangan lokal harus mampu untuk menjawab tuntutan
konsumen yang terus berkembang. Produk pangan lokal harus senantiasa
dikembangkan terutama menyangkut aspek kesehatan dan keamanan (BPTP, 2013).
Berbicara mengenai mutu pangan, maka keamanan pangan merupakan syarat mutu
pangan yang baik. Tidak ada artinya berbicara cita rasa dan nilai gizi atau
sifat fungsional yang baik jika produk pangan tersebut tidak aman untuk
dikonsumsi (Hariyadi, 2010).
Menurut Hariyadi
(2010) keamanan pangan dapat digolongkan menjadi keamanan pangan secara jasmani
dan keamanan pangan secara rohani. Keamanan pangan secara jasmani maksudnya
adalah konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi pangan tersebut terbebas dari
berbagai jenis bahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa
masalah utama keamanan pangan terkait dengan keamanan pangan secara jasmani
diantaranya adalah pencemaran pangan oleh mikroba karena rendahnya
praktek-praktek sanitasi dan higiene, pencemaran bahan pangan berbahaya,
seperti residu pestisida, residu obat hewan, logam berat, penggunaan bahan
kimia berbahaya, seperti formalin, boraks, dan sebagainya; dan penggunaan bahan
tambahan yang melebih batas maksimum yang diizinkan oleh POM. Sedangkan
keamanan pangan secara rohani maksudnya adalah keamanan yang berkaitan dengan
kepercayaan dan agama suatu masyarakat. Untuk Indonesia yang konsumennya
mayoritas muslim, maka faktor kehalalan merupakan syarat wajib yang harus
dipenuhi oleh setiap produsen pangan, termasuk produk pangan halal.
E. Pendekatan,
Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Inkuiri
2. Model : Project
Based Learning berbasis STEM
3. Metode : Diskusi, penugasan dan
praktikum
F. Media, Alat
dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Ms.
Powerpoint dan gambar
2. Alat : Laptop dan LCD Projector
3. Sumber belajar:
a)
LKS proyek teknologi pengolahan pangan
b)
Buku siswa Biologi SMA Kelas XI Kurikulum 2013 Penerbit
Kemendikbud, 2013
c)
Suprijadi.
(2017). Modul Diklat Keahlian Ganda:
Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) Pengolahan Hasil Hewani. Jakarta:
Kemdikbud.
d)
Salman,
Lily M. (2017). Modul Diklat Keahlian
Ganda: Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) Pengolahan Hasil Nabati. Jakarta:
Kemdikbud.
G. Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan ke-1
(2 JP/ 90 menit)
Tahapan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
(menit)
|
Evaluasi
|
|
|
Kegiatan
Apersepsi
· Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar
·
Guru mengecek
kehadiran siswa, meminta salah satu siswa memimpin do’a
·
Mengaitkan
kembali materi sebelumnya yang dipelajari yaitu zat makanan.
“Masih
ingatkah kalian materi sebelumnya tentang zat makanan? Apa saja zat makanan
yang dapat kita temukan dalam suatu makanan?”
·
Guru memotivasi
siswa dengan membawa beberapa makanan hasil pengolahan yang terbuat dari
bahan-bahan di sekitar siswa.
·
Guru menyampaikan
sub materi pokok yang akan dipelajari yaitu teknologi pengolahan makanan dan
keamanan pangan.
·
Guru menyampaikan
indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
· Guru mengelompokkan
siswa ke dalam 7 kelompok.
|
10
|
Lembar
Observasi Aktivitas Siswa
|
Reflection
|
3.7.1. Menerapkan
konsep teknologi pengolahan pangan dalam pengembangan “NUJASASU” di
lingkungan sekitar berdasarkan studi literatur atau praktikum
|
Kegiatan Inti
· Guru memotivasi siswa dengan menyuruh siswa membaca
artikel di dalam LKS tentang kasus produk pertanian di Parongpong yang
melimpah dan harganya yang sangat murah saat panen raya sehingga petani mengalami
kerugian.
· Guru mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan
terkait permasalahan di dalam artikel.
|
20
|
Lembar
Observasi Aktivitas Siswa
|
Research
|
4.7.1. Mengidentifikasi
permasalahan terkait hasil pertanian
|
· Guru
mengarahkan siswa untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui serangkaian
miniriset yang akan dilakukan oleh siswa melalui kegiatan membaca sumber
literatur.
|
|
|
Discovery
|
4.7.2. Menyusun
resep terbaik nugget yang terbuat
dari jamur, susu dan sayur berdasarkan kriteria tertentu
|
· Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merancang
proyek STEM secara individu meliputi pembuatan variabel penelitian, membuat
rumusan masalah, membuat hipotesis penelitian, membuat metode dan langkah
kerja, dan menyusun jadwal proyek penelitian.
· Guru memberikan LKS kepada siswa. LKS berisi pertanyaan
pengarah terkait rancangan proyek STEM siswa.
· Guru meminta kepada siswa untuk berdiskusi menentukan
proyek STEM yang akan dijalankan secara berkelompok.
|
50
|
Lembar
Observasi Aktivitas Siswa
|
|
|
Penutup
·
Guru memberikan
penugasan kepada siswa untuk mempersiapkan presentasi rancangan proyek
penelitian kelompok
·
Guru mengucapkan
salam
|
10
|
Lembar
Observasi
|
Pertemuan ke-2 (2 JP/ 90 menit)
Tahapan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
(menit)
|
Evaluasi
|
Discovery
|
4.7.2. Menyusun
resep terbaik nugget yang terbuat
dari jamur, susu dan sayur berdasarkan kriteria tertentu
|
Apersepsi
· Guru memberikan salam
· Guru menanyakan penugasan yang diberikan kepada siswa.
Kegiatan
Inti
· Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memprersentasikan rancangan proyek penelitian kelompoknya masing-masing di
depan kelas.
· Guru membimbing siswa menetapkan jadwal pengerjaan
proyek dengan batas pengerjaan selama 3 minggu, termasuk di dalamnya
pengumpulan hasil dan laporan penelitian yang berkaitan dengan teknologi
pengolahan pangan yang telah dikerjakan.
|
15
65
|
Lembar
Observasi Aktivitas Siswa dan Matriks Asesmen.
|
|
|
Penutup
· Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk
melanjutkan risetnya di luar jam pembelajaran dan melaporkan hasilnya sesuai
kesepakatan bersama.
· Guru membimbing siswa kesimpulan sementara terkait
pembelajaran yang telah dilakukan.
· Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
|
10
|
Lembar
Observasi Aktivitas Siswa
|
Kegiatan Pelaksanaan Penelitian (3 minggu di luar KBM tatap muka)
Tahapan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
(menit)
|
Evaluasi
|
Application
|
4.7.3. Membuat nugget yang terbuat dari jamur, susu dan
sayur
4.7.4. Menguji nugget yang terbuat dari jamur, susu dan
sayur berdasarkan uji organoleptik
4.7.5. Memperbaiki resep nugget yang terbuat dari jamur, susu dan
sayur berdasarkan hasil uji organoleptik
|
Kegiatan
Penugasan
· Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk
melaksanakan penelitian di luar jam pembelajaran.
· Guru memonitor pengerjaan proyek penelitian melalui LMS
berbasis Google Classroom
· Guru memfasilitasi kegiatan penelitian siswa dengan
memberikan masukan terkait keterampilan riset siswa berdasarkan laporan yang
diunggah ke Google Classroom.
· Guru melakukan penilaian secara daring terhadap
kemajuan riset siswa melalui laporan hasil riset siswa.
· Siswa memperbaiki resep sesuai masukan guru dan hasil
uji organoleptik minimal dua kali percobaan.
|
3 minggu
|
Lembar Observasi Aktivitas Siswa, Matriks Asesmen
|
Pertemuan
Tatap Muka ke-3 (2 JP/ 90 menit)
Tahapan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
(menit)
|
Evaluasi
|
|
|
Kegiatan
Apersepsi
· Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar
·
Guru mengecek
kehadiran siswa, meminta salah satu siswa memimpin do’a
·
Guru memberikan
motivasi dengan cara memperlihatkan gambar
yang terkait teknologi tentang pengolahan pangan
· Guru menagih laporan penelitian yang telah dilakukan.
|
90 menit
|
Lembar
Observasi Aktivitas Siswa
|
Communication
|
4.7.6.
Mengkomunikasikan hasil pembuatan nugget
yang terbuat dari jamur, susu dan sayur
|
Kegiatan
Inti
· Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memaparkan hasil penelitiannya kepada teman sekelasnya.
· Guru memberikan refleksi dan memberikan penguatan untuk
menghindari miskonsepsi pada siswa.
·
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pengalaman selama kegiatan proyek
penelitian.
|
Lembar Observasi Aktivitas Siswa.
|
|
|
|
Penutup
·
Gurumembimbing
siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran.
·
Guru memberikan
penghargaan kepada kelompok yang melakukan kinerja baik selama kegiatan
proses pembelajaran.
·
Guru
memberitahukan bahwa pertemuan berikutnya akan ada angket yang harus diisi
dan tes soal keterampilan riset.
·
Guru mengakhiri
pembelajaran dan mengucapkan salam.
|
Lembar
Observasi Aktivitas Siswa.
|
H. Penilaian
1. Tes tertulis :
Soal pilihan ganda two-tier
2. Tanggapan siswa :
Kuesioner tanggapan siswa terhadap keterlaksanaan proyek penelitian teknologi
pengolahan pangan.
3. Lembar observasi :
Lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran proyek.
4. Matriks asesmen :
Penialaian keterampilan STEM
No comments:
Write komentar